Adenosine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi takikardia dan stress test [1, 2, 3, 4].
Daftar isi
Apa itu Adeosine?
Adenosine merupakan nukleosida yang tersusun atas adenin dan D-ribosa, berfungsi sebagai neurotransmitter [3].
Berikut informasi mengenai adenosine[1, 5]:
Indikasi | Takikardia supraventrikel paroksimal, diagnosis takikardia supraventrikel kompleks, myocardial imaging |
Kategori | Obat Keras (K) |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat Kardiak |
Bentuk | Cairan injeksi |
Kontraindikasi | Blok AV derajat 2 atau 3 dan sindrom gangguan sinus (kecuali bila digunakan pacu jantung), sindrom QT panjang, hipotensi berat, angina tidak stabil, gagal jantung terdekompensasi, asma, PPOK (penyakit paru-paru obstruktif kronis). |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan adenosine: → Pasien dengan perpanjangan QT, emfisema, bronkitis → Pasien dengan disfungsi otonom, pericarditis, efusi perikardi, stenosis koroner utama kiri, penyakit katup jantung stenotik, penyakit arteri karotis stenosis (dengan ketidakcukupan cerebrovaskuler) → Pasien dengan hipovolemia tidak terobati, left to right shunt → Pasien yang baru mengalami infark miokardial atau transplantasi jantung → Pasien dengan gagal jantung berat → Pasien dengan kekurangan konduksi minor (seperti blok AV derajat 1, blok bundle branch) → Pasien dengan fibrilasi atrium → Pasien dengan riwayat kejang → Pasien yang sedang hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin. Tidak ada studi terkendali pada manusia atau studi pada manusia dan binatang belum tersedia. Obat sebaiknya diberikan jika manfaat potensialnya lebih besar daripada resiko terhadap janin. |
Manfaat Adenosine
Obat adenosine digunakan untuk menangani beberapa kondisi medis berikut [1, 3]:
- Takikardia Supraventrikular Paroksismal
- Diagnosis Takikardia Supraventrikular Kompleks
- Myocardial Imaging/Stress Test Jantung
Takikardia supraventrikular paroksismal ialah suatu kondisi ritme jantung abnormal atau aritmia. Kondisi ini terjadi ketika suatu ritme sirkuit pendek berkembang di bagian atas bilik jantung, mengakibatkan denyut jantung yang teratur dan cepat yang dapat mulai dan berhenti secara mendadak. Gejala dapat meliputi kepala pusing atau napas yang pendek [6].
Takikardia supraventrikular paroksismal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain takikardia reentrant nodus atrioventrikuler, takikardia resiprok atrioventrikuler dan takikardia atrial [7].
Stress test dilakukan untuk membuat jantung bekerja lebih keras. Pasien menjalani stress test dengan berjalan pada treadmill, dengan ritme jantung dimonitor oleh ECG dan dokter melakukan pengamatan tekanan darah dan gejala yang muncul. Stress test dapat digunakan untuk mendiagnosis beberapa kondisi medis seperti penyakit jantung koroner [8].
Myocardial perfusion imaging meruakan jenis stress test yang menggunakan pencitraan PET (Positron Emission Tomography) atau SPECT (Single-photon Emission Computed Tomograph) pada jantung pasien sebelum dan sesudah test untuk menentukan pengaruh stress fisik pada aliran darah melalui arteri koroner dan otot jantung [9].
Dosis Adenosine
Adenosine digunakan pada pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Dosis Adenosine Dewasa
Intravena ⇔ Myocardial imaging → 140 mcg/kg/menit selama 6 menit sebagai infus kontinu melalui pompa infus. → Dosis total: 0,84 mg/kg. → Radionuklida diinjeksikan pada pertengahan infus (setelah 3 menit). ⇔ Takikardia supraventrikular paroksismal → Dosis awal: 3 mg melalui injeksi cepat ke dalam vena sentral atau perifer besar selama 2 detik. → jika dibutuhkan 6 mg diberikan setelah 1-2 menit, kemudian 12 mg setelah 1-2 menit selanjutnya. → Sebagai alternatif: dosis awal 6 mg, diikuti 2 dosis 12 mg jika dibutuhkan, dengan interval 1-2 menit. → Setiap dosis diikuti dengan saline flush. ⇔ Diagnosis banding takikardia supraventrikular → Dosis awal: 3 mg melalui injeksi cepat ke dalam vena sentral atau perifer besar selama 2 detik, → jika dibutuhkan 6 mg diberikan setelah 1-2 menit, kemudian 12 mg setelah 1-2 menit selanjutnya Pasien Khusus → Pasien dengan transplantasi jantung, pasien yang menerima dipyridamole atau carbamazepine → Administrasi melalui central line: gunakan aturan dengan dosis awal 3 mg. |
Dosis Adenosine Anak-Anak
Obat adenosine dapat digunakan pada pasien anak-anak dengan dosis sebagai berikut [1]:
Intravena ⇔ Takikardia supraventrikular paroksismal →Berat Badan <50 kg: dosis awal 50-100 mcg/kg sebagai bolus cepat, dapat ditingkatkan dengan kenaikan 50-100 mcg/kg pada interval 1-2 menit sampai ritme sinus diperoleh. → Dosis maksimal: 300 mcg/kg → Sebagai alternatif, dosis awal 100 mcg/kg (maksimal: 6 mg), jika diperlukan diikuti dengan 200 mcg/kg (maksimal: 12 mg) → Berat Badan ≥ 50 kg: sama dengan dosis dewasa |
Efek Samping Adenosine
Beberapa efek samping adenosine berikut memerlukan pertolongan medis segera[4]:
- Rasa tidak nyaman di dada
- Sulit bernapas
- Pusing
- Rasa tidak nyaman pada tenggorokan, leher atau rahang
- Dada sesak
- Dada sakit
- Bingung
- Pusing atau pingsan saat bangun tiba-tiba dari posisi tiduran atau duduk
- Pingsan
- Detak jantung tidak beraturan, cepat atau lambat
- Berkeringat
- Masalah pernapasan
- Keletihan berlebihan
- Detak jantung cepat, berdebar
- Sakit kepala
- Ketegangan
- Ketukan di telinga
Beberapa efek samping berikut memerlukan pertolongan medis jika berlangsung terus menerus atau dalam waktu lama[4]:
- Diare
- Sensasi hangat
- Gangguan pencernaan
- Nafsu makan hilang
- Mual atau muntah
- Keluar gas/kentut
- Kemerahan pada wajah, leher, lengan, dan pada beberapa kasus di dada bagian atas
- Sakit perut, perut kembung, atau tidak nyaman
- Penglihatan berkurang/menyempit
- Batuk
- Rasa tidak nyaman pada pungung, telinga atau lidah
- Kantuk
- Mulut kering
- Rasa seperti logam di lidah
- Perubahan mood
- Kaki atau lengan gemetaran
- Pilek
Info Efek Samping Adenosine untuk Tenaga Medis: [4]
- Umum
- Efek samping yang umum terjadi: sensasi panas/flushing, dada terasa tidak nyaman, dispnea, flushing di wajah, sakit kepala, tidak nyaman pada tenggorokan/leher/rahang, gangguan gastrointestinal, dan pusing
- Kardiovaskuler
- Sangat umum (10% atau lebih): sensasi panas (44%), flushing pada wajah (18%)
- Umum (1% hingga 10%): blok AV derajat 1, blok AV derajat 2, hipotensi, aritmia, takikardi ventrikuler
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): brakikardi, takikardi sinus, palpitasi
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): fibrilasi atrial, fibrilasi ventrikuler, Torsade de pointes, brakikardi berat
- Frekuensi tidak dilaporkan: infark myokardi, aritmia ventrikuler, blok AV derajat 3, blok sinus exit, sinus pause, hipertensi, denyut jantung terlewati, ekstrasistol atrial, ekstrasistol ventrikuler
- Laporan paska pemasaran: serangan jantung/asistol, gagal jantung, takikardi, asistol bertambah lama, peningkatan tekanan darah sementara
- Lain-lain
- Sangat umum (10% atau lebih): rasa tidak nyaman pada dada (40%)
- Umum (1% hingga 10%): depresi segmen ST, tekanan dada
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): tubuh terasa tidak enak/lemah/sakit
- Jarang (kurang dari 0,1%): tinitus, rasa tidak nyaman pada putting
- Frekuensi tidak dilaporkan: sakit dada, perasaan konstriksi/ tekanan toraksis, tubuh lemas, perubahan gelombang W, telinga tidak nyaman, lidah tidak nyaman, rasa berat pada lengan, tekanan pada kunci paha
- Laporan paska pemasaran: peningkatan semen ST
- Sistem Respirasi
- Sangat umum (10% atau lebih): dispnea (28%)
- Tidak umum (0,1% hinga 1%): hiperventilasi
- Jarang (0,01% hingga 0,1%): bronkospasme, hidung tersumbat
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): gagal pernapasan
- Frekuensi tidak dilaporkan: batuk, sesak pada tenggorokan
- Laporan paska pemasaran: serangan respiratori/apnea
- Sistem Saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): sakit kepala (hingga 18%), pusing (12%)
- Umum (1% hingga 10%): paraestesia, sensasi menggelitik di lengan, mati rasa, sensasi terbakar
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): rasa logam di lidah, tekanan kepala
- Jarang (0,01% hingga 0,1%): gemetaran, kantuk
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): hipertensi intrakranial bertambah buruk
- Frekuensi tidak dilaporkan: skotoma, gerak tubuh tiba-tiba
- Laporan paska pemasaran: masalah cerebrovaskuler, pendarahan intrakranial, kejang, kejang tonic clonic, hilang kesadaran/sinkop
- Muskuloskeletal
- Sangat umum (10% atau lebih): tidak nyaman pada tenggorokan/leher/rahang (15%)
- Umum (1% hingga 10%): tidak nyaman pada eksktemitas bagian atas
- Frekuensi tidak dilaporkan: rasa tidak nyaman pada punggung, tidak nyaman pada ekstemitas bawah, sakit pada leher dan punggung
- Gastrointestinal
- Sangat umum (10% atau lebih): masalah gastrointestinal (13%)
- Umum (1% hingga 10%): mulut kering, mual
- Frekuensi tidak dilaporkan: rasa tidak nyaman pada bagian perut
- Laporan paska pemasaran: muntah
- Psikiatrik
- Umum (1% hingga 10%): tegang, kecemasan
- Frekuensi tidak dilaporkan: ketidakstabilan emosi
- Dermatologis
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): berkeringat
- Lapora paska pemasaran: angioedema, urtikaria, ruam
- Okuler
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): penglihatan kabur
- Genitourinari
- Jarang (kurang dari 0,1%): desakan urinasi
- Frekuensi tidak dilaporkan: tekanan vagina
- Lokal
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): reaksi area injeksi
- Laporan paska pemasaran: sakit pada area injeksi
- Hipersensitif
- Laporan paska pemasaran: hipersensitif, anafilaksis
Detail Adenosine
Untuk mengetahui penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis adenosine berikut informasinya[1]:
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 15-30°C. → Jangan simpan di lemari es |
Cara Kerja | Deskripsi: Adenosine merupakan suatu nukleosida purin endogen yang terlibat dalam berbagai proses biologis. Obat ini menstimulasi reseptor A1 untuk memperlambat waktu konduksi melalui nodus AV dan reseptor A2 untuk menghasilkan vasodilatasi perifer dan koroner, sehingga meningkatkan aliran darah dalam arterin normal dengan sedikit atau tanpa peningkatan arteri stenotik → Onset: Cepat → Durasi: Sangat singkat Farmakokinetik: → Distribusi: Dengan cepat diambil melalui sistem transport aktif ke dalam eritrosit dan sel-sel endothelial vaskuler → Metabolisme: Dimetabolisme dengan cepat secara intraseluler oleh adenosine kinase menjadi adenosine monofosfat (AMP), dan oleh adenosine deaminase menjadi inosine → Paruh waktu eliminasi: <10 detik |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan pengaruh dengan dipyridmole → Penurunan pengaruh dengan xanthine (seperti aminophylline, theophylline) → Dapat menghasilkan blok jantung derajat lebih besar dengan carbamazepine → Dapat menyebabkan fibrilasi ventrikuler dengan digoxin atau kombinasi digoxin dan verapamil |
Interaksi dengan makanan | → Penurunan pengaruh dengan makanan dan minuman yang mengandung xanthine (seperti teh, kopi, coklat, cola) |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi berat, brakikardi, asistol ⇔ Cara Mengatasi: Dapat diberikan IV aminophylline/theophylline atau kafein |
Pertanyaan Seputar Adenosine
Apa saja makanan yang harus dihindari ketika menerima pengobatan adenosine?
Hindari mengkonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan cola. Konsumsi cokelat juga sebaiknya dihindari [4].
Apa yang perlu dikonsultasikan dengan dokter sebelum pengobatan adenosine?
Pasien sebaiknya memberitahukan jika memiliki alergi adenosine atau alergi lain, masalah kardiovaskuler dan pernapasan. Sebaiknya pasien juga memberitahukan obat-obatan yang sedang dikonsumsi [4].
Apakah adenosine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Adenosine termasuk kategori C dalam kategori kehamilan FDA, sehingga berisiko menimbulkan bahaya bagi bayi. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui harus berdasarkan pertimbangan dokter [4].
Bagaimana cara pemakaian adenosine yang tepat?
Adenosine diberikan sebagai injeksi cepat ke dalam vena. Pemberian obat hanya dilakukan oleh tenaga medis [4].
Contoh Obat (Merek Dagang) Adenosine
Berikut beberapa obat dengan kandungan adenosine [4, 5]:
Brand Merek Dagang |
Adenocard |
Adenoscan |
ATP Dakos |
Neuro ATP |
Atrivat |
Bio ATP |
Enerplus |