Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Butriptyline adalah antidepresan trisiklik yang digunakan pada pasien dengan gangguan depresi dan kecemasan. Efek samping dari obat ini termasuk mulut kering, rasa metalik di mulut, konstipasi, retensi... urin, pandangan kabur, gangguan pencernaan, mengantuk, tremor, pusing, dan kelelahan. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Butriptyline adalah obat yang digunakan di dalam anxiety dan antidepresan. Memang, Obat ini tidak terkenal di Indonesia sebagai obat antidepresan, tetapi obat ini justru digunakan di Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya. [5]
Daftar isi
Apa itu Butriptyline?
Kali ini kita akan mengulas tentang Butriptyline, Bagaimana Indikasi, Efek samping, Farmakologinya, di dalam tubuh. [1,2,4]
Indikasi | Antidepresan |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antidepresan Trisiklik |
Bentuk | Tablet |
Peringatan | – Obat hanya dapat diresepkan oleh dokter – Tidak boleh diulang – Tidak boleh menambah jumlah obat – Ibu Hamil ataupun Menyusui harus seizin dokter dalam konsumsi – Hindari penggunaan obat ini bersamaan dengan brimonidine, entacapone, artemeter dengan lumefantrine atau sibutramine. – Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita hipertiroidisme, psikosis, glaukoma sudut tertutup dan diabetes. -Obat ini memiliki efek mengantuk, oleh karena itu hindari kegiatan seperi mengemudi, mengoperasikan mesin dan aktivitas berat lainnya. |
Kontra Indikasi | -Ibu Menyusui -Aritmia -Penyakit Hati Kronik |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Penggunaan obat pada ibu yang berencana hamil atau sedang hamil sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter mengenai keamanan obat tersebut. |
Tinjauan Butriptyline merupakan obat keras yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter sebagai antidepresan yang dapat digunakan oleh orang dewasa.
Manfaat Butriptyline
Butriptyline sendiri digunakan dalam mengobati masalah kejiwaan atau mood. Obat ini dengan farmakologi memiliki manfaat [1] :
- Meningkatkan serotonin ke neuron menyebabkan peningkatan mood, perasaan,
- Mengurangi perasaan cemas, tegang, khawatir yang berlebihan,
- Meningkatkan energy,
- Membantu gangguan tidur pada depresi berat.
Dosis Butriptyline
Dewasa : 1 kali pakai = 25 mg
1 hari = 25 mg diminum 3 kali sehari = 75 mg / hari
Dosis Lazim = 150 mg/hari
Efek Samping Butriptyline
Penggunaan butriptyline tentu tak bisa digunakan dengan dosis tinggi ataupun tanpa diresepkan dokter. Butriptyline sama dengan amitriptyline sama-sama merupakan antidepresan generasi pertama dan menghasilkan efek yang sama sepertidengan antidepresan trisiklik lainnya. Butriptyline memiliki efek [2, 3]:
- Antihistamin
Biasanya orang-orang mengatakan antihistamin untuk mengobati alergi. Salah satu fungsi dari antihistamin sendiri juga sebagai antikofulsan atau yang sering disebut sebagai penenang, sedative akan tetapi tidak sampai hipnotik. Antihistamin pada butriptyline sendiri memiliki sistem kerja sebagai antagonis reseptor.
Xerostomia atau sering kita sebut dengan mulut kering adalah keadaan dimana berkurangnya ekskresi saliva oleh kelenjar saliva. Tentu, mulut kering ini tak hanya disebabkan oleh obat-obatan antidepresan saja seperti butriptyline akan tetapi beberapa jenis obat juga memiliki efek samping seperti mulut kering seperti ini.
- Sembelit
Sembelit atau konstipasi adalah gangguan saluran pencernaan dimana berkurangnya gerakan usus. Kotoran sering keras dan kering. Butriptyline memiliki efek samping pada gangguan saluran pencernaan. Hal ini berkaitan dengan efek MAOI yang dilepaskan oleh neuron.
- Retensi Urin
Retensi urin adalah kondisi ketidakmampuan untuk benar-benar mengosongkan kandung kemih. Gejala retensi urin biasanya sulit buang air kecil, nyeri perut di bagian bawah, masihpun bisa buang air kecil biasanya sedikit.
Tentu, efek samping ini tak hanya terjadi pada obat-obatan butriptyline saja tetapi juga dapat disebabkan oleh obat-obatan antikolinergik, antihistamin, dekongestan, diazepam, NSAID, amfetamin, dan golongan opioid.
Selain itu butriptyline juga dapat menyebabkan penglihatan kabur, gangguan kognitif, mual, muntah. Obat ini juga memiliki efek terhadap alpha 1 blocker akan tetapi relative lemah.
Alpha 1 Blocker adalah reseptor pada otot polos pembuluh darah yang menyebabkan vasodilatasi, sehingga butriptyline bisa digunakan dalam terapi antihipertensi tetapi sangat lemah sekali. [6]
Gejala dari depresi sendiri [1] :
- Depresif
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Nafsu makan hilang
- Konsentrasi berkurang
- Mudah lelah
- Berkurangnya energy
- Pesimistis
- Gangguan tidur (Insomnia)
- Nafsu makan berkurang
Detail Butriptyline
Untuk mengetahui Butriptyline secara detail dan lengkap, berikut ini penjelasan secara rinci untuk cara penyimpanan, overdosis, cara kerja, interaksi dengan obat dan makanan : [1,5,6]
Penyimpanan | Simpan pada suhu kamar antara 25 – 27oC Jauhkan dari anak-anak |
Cara Kerja | Deskripsi : meningkatkan serotonin ke neuron menyebabkan peningkatan mood Onset : < 25 menitDurasi : 3 – 5 jam Penyerapan : Sediaan hanya oral. Diperlukan waktu 25 – 45 menit untuk diserap oleh tubuh Distribusi : Diikat oleh plasma hampir 90 % Metabolisme : Butriptyline diinaktif pada hati. Eliminasi : Di eliminasi melalui urin |
Interaksi dengan Obat lain | Beberapa obat yang dapat menyebabkan metabolism dari butriptyline lambat adalah : Amifampridine, Bepridil, Cisapride, Clorgyline, Dronedarone, Furazolidone, Grepafloxacin, Iproniazid, Isocarboxazid, Levomethadyl, Linezolid, Mesoridazine, Methylene Blue, Metoclopramide, Moclobemide, Nialamide, Pargyline, Phenelzine, Pimozide, Piperaquine, Procarbazine, Ranolazine, Selegiline, Sparfloxacin, Terfenadine, Thioridazine, Toloxatone, Tranylcypromine.Obat dibawah ini jika dikonsumsi dapat meningkatkan resiko efek samping namun pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini merupakan obet terbaik. Jika kedua obat ini dikonsumsi, dokter akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa sering obat tersebut dikonsumsi. Berikut jenis obat-obat tersebut : Acenocoumarol, Arbutamine, Atomoxetine, Bethanidine, Carbamazepine, Cimetidine, Diazepam, Dicumarol, Fluvoxamine, Fosphenytoin, Galantamine, Guanethidine, Phenprocoumon, Phenytoin, Rifapentine, Ritonavie, S-Adenosylmethionine, St John’s Wort, Topiramate, Warfarin. |
Interaksi dengan makanan | Penggunaan Alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati |
Overdosis | – |
Pengaruh pada hasil lab | Berpengaruh terhadap volume urin dalam pemeriksaan makros dan mikrosPeningkatan SGOT dan SGPT pada hati |
Pertanyaan Seputar Butriptyline
Bagaimana dosis butriptyline untuk anak-anak?
Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut [5].
Apakah butriptyline aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi, manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini [5].
Apakah Butriptyline masih digunakan?
Penggunaan butriptyline hanya sebagai obat-obatan yang digunakan dalam situasi yang sangat riskan atau bukan menjadi obat-obatan yang digunakan di lini pertama untuk terapi. Pembatasan penggunaan butriptylin dikarenakan efeknya yang bersifat kardiotoksik [1].
Nama Dagang Butriptyline
Butriptyline memang tidak digunakan di Indonesia. Akan tetapi butriptyline digunakan di beberapa negara Eropa di 1974. Beberapa nama dagang atau paten dari butriptyline adalah [5] :
Brand Merek Dagang |
Evadene |
Evasidol |
Centrolese |