Grepafloxacin : Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Grepafloxacin adalah obat generik yang digunakan untuk melawan bakteri dalam tubuh[1].

Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti bronkitis, pneumonia, dan penyakit seksual menular[2].

Apa itu Grepafloxacin?

Berikut ini adalah keterangan awal dari Grepafloxacin, dimulai dari indikasi hingga aturan penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui[1,2,3].

IndikasiInfeksi Bakteri
KategoriResep dokter
KonsumsiDewasa
KelasAntibiotik
BentukTablet
Kontraindikasi Hipersensitif, gangguan hati berat atau penyakit hati aktif (IV), dan gangguan ginjal kronis
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Grepafloxacin:
→ Pasien yang memiliki alergi terhadap Grepafloxacin, obat yang berjenis antibiotik Fluorokuinolon, dan pewarna
→ Pasien dengan riwayat penyakit diabetes dan epilepsi atau kejang
→ Pasien yang memiliki masalah pada perut khususnya radang usus besar
→ Pasien yang baru mengalami stroke
→ Pasien yang memiliki penyakit kronis lainnya
→ Pasien dengan gangguan ginjal dan hati
→ Pasien yang menjalani pengobatan dengan antasid, suplemen mineral, obat maag, atau vitamin
→ Anak-anak dengan usia di atas 18 tahun, ibu hamil dan menyusui

Beberapa peringatan yang harus diperhatikan saat menggunakan Grepafloxacin adalah :
→ Tidak terkena sinar matahari langsung, obat ini meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari
→ Tidak disarankan untuk berkendara, menggunakan peralatan berat atau mesin, dan melakukan kegiatan yang berbahaya
→ Tidak mengkonsumsi obat antasid, obat maag, suplemen mineral, vitamin, atau obat yang mengandung besi atau seng
→ Tidak boleh menggandakan dosis obat
→ Tidak boleh memberikan kepada bayi karena dapat menghambat pertumbuhan tulang
→ Tidak boleh menghentikan obat tanpa ijin dari dokter
→ Tidak mengkonsumsi kafein dan produk susu seperti keju, yoghurt, atau susu
→ Tidak menggunakan lampu dari sinar matahari atau berjemur di bawah sinar matahari
→ Apabila harus mengkonsumsi obat antasid, obat maag, atau obat mengandung seng dan besi, maka dikonsumsi paling minimum 4 jam sebelum atau sesudah meminum Grepafloxacin
→ Minum air putih sebanyak lebih dari 8 gelas sehari
→ Obat ini ditelan dengan 1 gelas air putih atau lebih
→ Menggunakan sunscreen atau sunblock saat keluar rumah atau melakukan aktivitas di luar rumah
→ Memantau kadar gula darah dalam tubuh
→ Apabila akan melakukan operasi dengan ijin dokter
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (diminum)
Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.
Tinjauan
Grepafloxacin adalah obat berbentuk tablet yang diberikan untuk dewasa dan berguna untuk mengobati infeksi dari bakteri seperti bronkitis, pneumonia, atau penyakit seksual menular.

Manfaat Grepafloxacin

Grepafloxacin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi dari bakteri seperti pneumonia, penyakit seksual menular, atau bronkitis dengan cara yaitu :

  • Membunuh bakteri dalam tubuh,
  • Menghambat pertumbuhan dari bakteri dalam tubuh,
  • Melawan bakteri dalam tubuh.

Dosis Grepafloxacin

Grepafloxacin hanya diberikan untuk dewasa. Pemberian pada anak harus dengan pengawasan dan ijin dokter[2].

Dosis Grepafloxacin Dewasa

Oral / Diminum
⇔ di atas 18 tahun
200 – 1200 mg sebanyak 1 kali dalam sehari
→ Dosis awal diberikan 200 mg sebanyak 1 kali dalam sehari
→ Dosis berikutnya 400 – 800 mg sebanyak 1 kali dalam sehari

Efek Samping Grepafloxacin

Grepafloxacin tidak akan memberikan efek samping yang berbahaya apabila digunakan dengan dosis yang tepat dari dokter dan mengikuti aturan penggunaan obat.

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang sering terjadi dan segera menghubungi dokter apabila efek samping ini tidak berhenti, yaitu[1,2]:

Beberapa efek samping yang jarang terjadi dan segera menghentikan obat dan membawa ke rumah sakit (emergency) adalah[1,2]:

  • Reaksi alergi dengan gejala seperti gatal – gatal seluruh tubuh, kulit ruam dan memerah, kulit gatal dan bengkak, kulit mengelupas atau melepuh, pembengkakan pada lidah dan tenggorokan, kesulitan bernapas atau berbicara;
  • Gangguan pada hati dengan gejala seperti mata atau kulit menjadi kuning, mual, sakit perut atau perut terasa tidak nyaman, perdarahan atau memar yang tidak biasa, atau kelelahan yang sangat parah;
  • Rasa kebingungan atau halusinasi;
  • Detak jantung yang semakin lambat atau tidak beratur;
  • Pingsan yang terjadi berulang kali;
  • Badan kejang;
  • Nyeri pada otot atau sendi;
  • Kesulitan bernapas;
  • Palpitasi atau denyut jantung yang kencang atau berdebar secara mendadak;
  • Nyeri pada dada;
  • Diare berat atau menjadi air;
  • Kesemutan pada tangan dan kaki;
  • Tremor atau ada rasa gelisah;
  • Kelelahan atau kelemahan tubuh yang tidak biasa;
  • Perubahan suasana hati;
  • Muntah;
  • Ruamh kulit dan gatal;
  • Pembengkakan pada bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan;
  • Kulit yang melepuh, mengelupas, dan terasa longgar termasuk di dalam mulut.

Beberapa efek samping yang diberikan oleh dokter atau tenaga medis ahli adalah sebagai berikut[1]:

  • Saluran Pencernaan :
    Mual sebanyak 11-16% pasien dan rasa pada mulut yang tidak enak seperti rasa obat sebanyak 9-18% pasien.
    Kurang dari 1% pasien : diare, nyeri perut, muntah, dispepsia, anoreksia, mulut kering, sembelit, tinja yang tidak normal, luka pada mulut (cheilitis), disfagia, gastritis, eruktasi, gangguan dubur, gangguan pada saluran pencernaan, ulserasi mulut, bertambahnya nafsu makan, perdarahan pada tinja, stomatitis, perubahan warna lidah, rasa haus, gangguan lidah, dan pembengkakan pada lidah.
  • Sistem saraf :
    Sekitar 1-5% pasien : sakit kepala, pusing, insomnia, somnolen, dan rasa kegugupan.
    Kurang dari 1% pasien : mimpi buruk atau tidak normal, gaya berjalan yang tidak normal, agitasi, rasa kegelisahan, kebingungan, depresi, emosi yang tidak stabil, halusinasi, hiperkinesia, mati rasa, hipokinesia, parestesia, gangguan berbicara, pingsan, pikiran yang tidak normal, tremor, dan vertigo.
  • Genitourinari :
    Sekitar di atas 3% pasien : vaginitis dan keputihan atau leukorea.
    Sekitar di bawah 1% pasien : albuminuria, balanitis, disuria, hematuria, impoten, poliuria, sakit pada uretra, perubahan pada frekuensi urin, penyakit pada saluran urin, gangguan buang air kecil, urin yang tidak normal, dan gangguan vulvovaginitis.
  • Umum :
    Sekitar 1-2% pasien : asthenia dan nyeri.
    Di bawah 1% pasien : nyeri punggung, bau badan, nyeri dada, kedinginan, edema wajah, demam, malaise, leher kaku, dan nyeri panggul.
  • Kardiovaskular :
    Di bawah 1% pasien : aritmia, hipotensi, palpitasi, gangguan pembuluh, hipotensi ortostatik atau postural, sinkop (keadaan pingsan), takikardia, dan vasodilasi.
  • Hematologi :
    Di bawah 1% pasien : anemia, eosinofilia, anemia hipokromik, leukositosis, leukopenia, limfadenopati, reaksi mirip limfoma, penurunan protrombin, trombositopenia, dan peningkatan tromboplastin.
  • Muskuloskeletal :
    Arthralgia dan mialgia.
  • Mata :
    Mata malas (ambliopia), konjungtivitis, mata kering, nyeri mata, mata selalu berair, dan fotofobia.
  • Lain :
    Gangguan telinga, tuli, parosmia, kehilangan rasa, dan tinnitus.

Detail Grepafloxacin

Berikut ini adalah keterangan lengkap dan rinci dari Grepafloxacin meliputi cara penyimpanan, cara kerja, interaksi obat, interaksi makanan, dan overdosis serta penanganan[1,2,3].

PenyimpananTablet :
→ Simpan pada suhu ruangan sekitar
25 ° C.
→ Simpan di wadah tertutup
→ Lindungi dari panas dan kelembaban.
→ Jauhkan dari jangkauan anak.
Cara Kerja Deskripsi :
Grepafloxacin adalah salah satu bagian dari anti-bakteri quinoline yang mampu mengatasi infeksi bakteri.
Obat ini memiliki aktivitas terhadap berbagai mikroorganisme aerob gram positif dan gram negatif.

⇔ Farmakokinetik
Penyerapan :
diserap dengan cepat dan ketersediaan hayati sekitar 70%.
Distribusi :
pengikatan protein plasma : 50%
Metabolisme :
melalui hati dan dilakukan oleh CYP1A2 dan CYP3A4.
Ekskresi :
Waktu paruh : sekitar 3 jam
Interaksi dengan obat lain → Obat antasid, kalsium, vitamin, obat mengandung besi dan seng serta obat maag lain dapat menghambat kinerja dari Grepafloxacin
→ Obat untuk gangguan hati, anti – depresi, Terfenadine, dan Cisapride dapat meningkatkan efek samping
Interaksi dengan makanan → Makanan yang terbuat dari susu seperti keju dan yoghurt dapat menghambat kinerja dari Grepafloxacin
→ Kafein dapat meningkatkan efek samping
Overdosis ⇔ Gejala: detak jantung terasa lambat dan tidak teratur serta adanya gangguan pada kardiovaskular lainnya
⇔ Cara Mengatasi: menghentikan obat dan membawa ke rumah sakit

Pertanyaan Seputar Grepafloxacin

Apakah Grepafloxacin berbahaya bagi wanita hamil?

Obat ini memberikan efek buruk pada janin saat dilakukan penelitian pada hewan. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan pada wanita hamil. Wanita hamil disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter[1].

Apakah Grepafloxacin berbahaya bagi wanita menyusui?

Ya. Obat ini dapat diserap oleh ASI dan dapat diminum oleh bayi. Obat ini berbahaya untuk bayi. Wanita hamil tidak dianjurkan. Jika keadaan mendesak, segera berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter[1].

Apakah Grepafloxacin dapat memberikan rasa kantuk?

Ya, obat ini memberikan rasa kantuk. Tidak disarankan untuk berkendara, menggunakan alat berat dan mesin, serta melakukan kegiatan berbahaya saat mengkonsumsi obat ini[1].

Contoh Merek Grepafloxacin di Pasaran

Grepafloxacin tidak begitu banyak diperjualbelikan lagi di pasaran. Obat ini telah dihentikan di Amerika karena efek sampingnya dianggap terlalu berbahaya[3].

Beberapa contoh merek dari Grepafloxacin di pasaran adalah[1]:

Brand Merek Dagang
Raxar
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment