Carteolol merupakan bagian dari non-cardioselective β-blocker dengan aktifitas instrinsik simpatis. Carteolol bekerja dengan meningkatkan produksi aqueous humour yang dapat menyebabkan reduksi tekanan intra-okular. [1,4]
Sehingga Carteolol seringkali digunakan untuk mengobati penyakit seperti; hipertensi (tekanan darah tinggi), angin duduk, cardiac arrhythmias, tekanan tinggi di dalam mata karena open-angle glaucoma (glaukoma sudut terbuka) dan penyakit mata lainnya seperti hipertensi okular. [1, 2, 3]
Daftar isi
Apa itu Carteolol?
Berikut ini penjelasan lanjutan tentang Carteolol; [1]
Indikasi | Obat hipertensi, angina pectoris, hipertensi okular, dan glaukoma sudut terbuka |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Beta-Blocker/ anti-glaucoma |
Bentuk | Tablet dan tetes mata |
Kontraindikasi | → Pasien dengan blok AV derajat 2 dan 3 → Pasien dengan sinus bradikardia (denyut jantung beregrak lambat di bawah normal) → Pasien dengan blok sino-atrium ( pemicu jantung normal) → Pasien dengan sindrom sinus sakit (sick sinus syndrome/ SSS) → Pasien yang memiliki gagal jantung terbuka → Pasien dengan syok kardiogenik. → Bronkospasme → Asma bronkial → Penyakit paru obstruktif kronis berat (PPOK) → Edema paru. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Carteolol: → Pasien dengan blok AV derajat 1 → Pasien yang memiliki myasthenia gravis → Pasien dengan penyakit Raynaud → Pasien chronic obstuctive pulmonary disease (COPD), yakni penyakit paru-paru yang mengakibatkan penderitanya sulit bernapas → Penderita phaeochromocytoma yang tidak diobati → Pasien diabetes militus (DM) → Pasien dengan gangguan ginjal → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Carteolol
Carteolol umumnya digunakan untuk mencegah beberapa kondisi berikut ini; [1,2,3,4,5]
- Mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Mencegah angin duduk, nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi karena pembuluh darah arteri jantung tersumbat, akibatnya otot jantung tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.
- Mencegah cardiac arrhythmias, kondisi ini terjadi ketika jantung tidak berdetak seperti biasanya karena adanya pengaruh impuls dari saraf yang memengaruhi detak jantung.
- Mengurangi tekanan tinggi di dalam mata karena open-angle glaucoma (glaukoma sudut terbuka).
- Mencegah hipertensi okular, kondisi ini terjadi karena mata terlalu sering terpapar cahaya dari perangkat elektronik seperti ponsel dan komputer.
Dosis Carteolol
Terdapat dua bentuk sediaan dosis Carteolol, yakni dalam bentuk tetes dan diminum secara langsung (oral). Penggunaannya pun tergantung gejala yang diderita oleh pasien.
Sejauh ini Carteolol hanya diresepkan untuk pasien dewasa, sehingga harap konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini, terkhusus untuk pasien anak-anak.
Berikut ini dosis Carteolol yang umumnya diresepkan. [1,2]
Dosis Dewasa
Glaukoma sudut terbuka dan Hipertensi okular ophtalmik/tetes mata: → 1% drop sebagai dosis solusi, lepaskan 1 tetes pada mata yang sakit. Cara menggunakan Carteolol ophtalmik: 1. Cuci tangan sampai bersih. 2. Lepaskan lensa kontak Anda. Carteolol oftalmik mungkin mengandung bahan pengawet yang dapat diserap oleh lensa kontak lunak. 3. Miringkan kepala sedikit ke belakang dan tarik kelopak mata bawah ke bawah. Pegang pipet di atas mata dengan ujung pipet ke bawah. Lihatlah ke atas dan jauhkan pipet saat Anda menjatuhkan tetesan. Cukup satu tetes lalu tutup mata Anda. 4. Tekan dengan lembut jari Anda ke sudut dalam mata (dekat hidung Anda) selama sekitar 1 menit agar cairan tidak mengalir ke saluran air mata Anda. Jika Anda menggunakan lebih dari satu tetes mata yang sama, tunggu sekitar 5 menit sebelum memasukkan tetes berikutnya. 5. Jangan biarkan ujung pipet menyentuh permukaan apa pun, termasuk mata atau tangan. Jika pipet terkontaminasi, dapat menyebabkan infeksi pada mata dan itu bisa menyebabkan kehilangan penglihatan atau kerusakan serius pada mata. 6. Tunggu setidaknya 15 menit setelah menggunakan Carteolol sebelum memasukkan kembali lensa kontak Anda. |
Hipertensi (tekanan darah tinggi) Oral/Diminum: → 2,5-30 mg setiap hari atau disesuaikan dengan kondisi pasien → Interval Dosis Minimum: setiap hari → Dosis sekali minum Maksimum: 2,5-30 mg |
Angina pektoris dan Aritmia Jantung Oral/Diminum: → 2,5-30 mg setiap hari atau disesuaikan dengan kondisi pasien → Interval Dosis Minimum: setiap hari → Dosis sekali minum Maksimum: 2,5-30 mg |
Efek Samping Carteolol
Efek samping yang ditimbulkan oleh setiap obat biasanya karena pasien memulai pengobatan baru, mengurangi atau menambah dosis obat, atau ketika berhenti menggunakannya, tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan. [2]
Berikut ini adalah efek samping yang kadang-kadang ditimbulkan oleh Carteolol. Untuk menghindari efek-efek samping ini, harap selalu laporkan kondisi perkembangan kesehatan Anda kepada dokter dan segera hubungi dokter atau tenaga medis bila efek samping yang timbul terus berlanjut atau mengganggu Anda. [1,2,3,5]
Umumnya dilaporkan;
- Penglihatan kabur
- Nyeri dada
- Kebingungan
- Pusing ketika bangun dari posisi berbaring atau duduk tiba-tiba
- Sesak napas
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Berkeringat
- kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa
Insiden Tidak Diketahui
- Kebiruan di bibir, kuku, atau kulit.
- Penglihatan kabur
- Perubahan visi warna
- Batuk penurunan output urin
- Penglihatan menurun terutama setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit
- Sulit bernapas
- Susah melihat di malam hari
- Urat leher melebar
- Kulit iritasi
- Detak jantung cepat
- Demam
- Gatal-gatal
- Suara serak
- Sulit bergerak atau berbicara
- Peningkatan aliran darah ke bagian mata yang putih
- Peningkatan sensitivitas mata terhadap sinar matahari
- Pernapasan tidak teratur, cepat atau lambat
- Nyeri sendi
- Kehilangan penglihatan
- Nyeri di sekitar mata
- Denyut nadi berdetak cepat
- Kemerahan, bengkak, dan gatal di bagian mata atau kelopak mata
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [2]
Insidensi Tidak Diketahui
- Perubahan pada indra perasa
- Keputusasaan
- Merasa sedih atau perasaan hampa
- Sakit kepala
- Sifat lekas marah (agresif)
- Kurang nafsu makan
- Kekurangan atau kehilangan kekuatan
- Kehilangan minat atau kesenangan
- Mual
- Kesulitan berkonsentrasi
- Sulit tidur
Info Efek Samping Tenaga Medis [2]
- Umum
- Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah iritasi mata sementara, terbakar, robek, hiperemia konjungtiva, dan edema.
- Mata
- Sangat umum (10% atau lebih): Iritasi mata sementara (25%), terbakar (25%), sobek (25%), hiperemia konjungtiva (25%), edema (25%)
- Frekuensi tidak dilaporkan: Penglihatan kabur / berawan, fotofobia, penurunan penglihatan malam, ptosis, tanda okular (termasuk blepharoconjunctivitis, pewarnaan kornea abnormal, sensitivitas kornea), keratitis, blepharoptosis, gangguan penglihatan termasuk perubahan bias (karena penarikan terapi miotik pada beberapa kasus) ), diplopia, sensasi benda asing, konjungtivitis, detasemen koroid setelah operasi filtrasi, mata kering dan erosi kornea.
- Kardiovaskular
- Frekuensi tidak dilaporkan: Bradikardia, palpitasi, aritmia, sinkop, blok jantung, kecelakaan pembuluh darah otak, iskemia serebral, gagal jantung kongestif, nyeri dada, blok atrioventrikular, henti jantung, gagal jantung, hipotensi, fenomena Raynaud, tangan dan kaki dingin.
- Hipersensitif
- Frekuensi tidak dilaporkan: Angioedema, urticaria, ruam lokal dan umum, pruritus dan reaksi anafilaksis
- Dermatologis
- Pernafasan
- Frekuensi yang tidak dilaporkan: Dispnea, sinusitis, bronkospasme (terutama pada pasien dengan penyakit bronkospastik yang sudah ada sebelumnya), gagal napas dan batuk
- Sistem saraf
- Frekuensi tidak dilaporkan: Sakit kepala, pusing, pengecapan rasa, kehilangan ingatan, sinkop, peningkatan tanda dan gejala miastenia gravis, parestesia dan dysgeusia
- Psikiatrik
- Frekuensi tidak dilaporkan: Insomnia, depresi dan mimpi buruk
- Saluran pencernaan
- Frekuensi tidak dilaporkan: Mual, diare, mulut kering, sakit perut, muntah dan pencernaan terganggu
- Genitourinari
- Frekuensi tidak dilaporkan: Disfungsi seksual dan penurunan libido
- Metabolik
- Frekuensi tidak dilaporkan: Hipoglikemia, gejala hipoglikemia tertutup pada penderita diabetes tergantung insulin
- Muskuloskeletal
- Frekuensi tidak dilaporkan: Myalgia
- Lain
- Frekuensi tidak dilaporkan: Asthenia, malaise, tidak nyaman, edema dan kelelahan.
Detail tentang Carteolol
Untuk memahami lebih mendetail tentang Carteolol, perhatikan uraian berikut ini; [1,4]
Penyimpanan | Tablet/tetes mata: → Simpan antara 15-25°C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhkan dari jangkuan anak-anak dan binatang peliharaan. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Carteolol adalah non-kardioselektif- β-blocker dengan aktivitas simpatomimetik intrinsik. Hal ini berfungsi untuk mengurangi produksi humor aqueous yang menyebabkan pengurangan tekanan pada intra – okular. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan baik dari saluran GI. Ketersediaan hayati: Sekitar 84%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 1-4 jam. Distribusi: Pengikatan protein plasma: Sekitar 20-30%. Metabolisme: Mengalami hidroksilasi 8-dimediasi CYP2D6 menjadi metabolit aktifnya (8-hidroksikarteolol), dan konjugat asam glukuronat dari karteolol dan 8-hidroksikarteolol. Ekskresi: Melalui urin: Sekitar 50-70% (sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh plasma: 3-6 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Pemberian bersama dengan obat penipis katekolamin seperti Reserpin, penghambat saluran Ca, antiaritmia–termasuk amiodaron, glikosida digitalis dan parasimpatomimetik dapat menyebabkan efek aditif seperti hipotensi atau bradikardia. → Midriasis dapat terjadi bersamaan dengan epinefrin. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Pusing, sakit kepala, sesak napas, bradikardia simptomatik, hipotensi, bronkospasme, dan gagal jantung akut. ⇔ Cara Mengatasi: → Pengobatan simtomatik dan suportif. → Dalam kasus overdosis okular, mata akan diperah dengan air atau larutan garam. |
Pertanyaan Seputar Carteolol
Bagaimana proses penggunaan Carteolol ophtalmik?
Cuci tangan Anda sampai bersih. Lalu lepaskan lensa kontak Anda karena obat ini mengandung bahan pengawet yang dapat diserap oleh lensa kontak lunak. Setelah gunakan obat, tunggu setidaknya 15 menit barulah gunakan kembali lensa kontaknya. [2]
Apa yang perlu saya lakukan bila kehilangan satu dosis Carteolol?
Minumlah sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang semula. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat. [2]
Apa yang perlu dihindari saat mengonsumsi Carteolol?
Carteolol ophtalmik dapat menyebabkan penglihatan kabur. Berhati-hatilah jika mengemudi atau melakukan apa pun yang mengharuskan Anda membutuhkan konsentrasi lebih pada mata. [2]
Apakah ada obat yang dapat berinteraksi dengan Carteolol?
Bila Anda mengonsumsi Carteolol ophthalmic, beri tahu dokter jika Anda menggunakan salah satu dari obat berikut, carteolol oral (Blocadren), digoxin (digitalis, Lanoxin) dan reserpin. [2]
Contoh Obat Carteolol (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Carteolol; [2,3,4,5]
Brand Merek Dagang |
Ocupress |
Endak |