Cyclopenthiazide seringkali digunakan untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh (edema) yang disebabkan oleh kondisi seperti penyakit ginjal, sirosis hati dan sindrom pra-menstruasi. Obat ini digunakan juga untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi). [2,3,6]
Daftar isi
Apa itu Cyclopenthiazide?
Cyclopenthiazide adalah obat diuretik golongan thiazide yang memiliki aktivitas atau sifat antihipertensi. [2]
Obat ini bekerja dengan cara menghalangi aksi pemompaan sodium/potassium yang memindahkan sodium dan potassium sehingga air dari filtrasi ginjal kembali ke darah. Hasilnya, jumlah produksi urine meningkat dan air dalam tubuh berkurang. Pasien yang mengonsumsi Cyclopenthiazide akan sering merasa ingin buang air kecil. [4,6]
Oleh karena fungsi kerja tersebut, Cyclopenthiazide digunakan untuk mencegah tekanan darah tinggi dan mengurangi edema yang disebabkan oleh kondisi seperti penyakit ginjal, sirosis hati dan sindrom pra-menstruasi. [3,4,5]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [1,3,5,6]
Indikasi | Obat edema dan hipertensi |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat diuretik |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Pasien dengan gangguan hati atau ginjal berat → Pasien yang memiliki penyakit anuria. → Penyakit Addison. → Pasien hiperkalsemia → Pasien porfiria. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Cyclopenthiazide: → Pasien yang memiliki gangguan gagal jantung yang parah. → Pasien dengan gangguan cairan dan elektrolit. → Pasien dengan gejala sirosis hati. → Pasien yang memiliki penyakit encok. → Pantau konsentrasi glukosa darah pada pasien yang antidiabetik. → Pasien diabetes melitus (DM). → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati. → Pasien lansia. → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Cyclopenthiazide
Cyclopenthiazide dimanfaatkan beberapa kondisi berikut ini; [3,4,5,6]
- Digunakan untuk mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Mengurangi edema (kelebihan cairan dari dalam tubuh) yang disebabkan oleh kondisi seperti:
- Penyakit ginjal.
- Sirosis hati .
- Sindrom pra-menstruasi.
Dosis Cyclopenthiazide
Cyclopenthiazide diberikan kepada pasien dewasa melalui pemberian oral. Dosis yang diresepkan adalah sebagai berikut; [1,6]
Dosis Dewasa
Hipertensi Oral/Diminum: → 0,25-0,5 mg diminum setiap hari di pagi hari. → Obat boleh diminum secara tunggal atau bisa juga bersamaan dengan obat anti-hipertensi lainnya. |
Edema Oral/Diminum: → Awal: 0,25-0,5 mg diminum setiap hari. → Kurangi hingga dosis efektif terendah untuk dosis pemeliharaan. → Minumlah hingga 1 mg setiap hari pada pasien dengan gejala gagal jantung. |
Efek Samping Cyclopenthiazide
Efek samping yang ditimbulkan oleh Cyclopenthiazide bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda; [4,5,6]
- Reaksi efek samping pada Kulit:
- Umum: Urtikaria alergi (seperti ruam jelatang) dan bentuk ruam kulit lainnya.
- Jarang: fotosensitisasi (peningkatakn sensivitas kulit terhadap cahaya matahari
- Dalam kasus terisolasi: vaskulitis nekrotikans.
- Reaksi efek samping pada saluran pencernaan:
- Umum: kehilangan nafsu makan, mual ringan, muntah.
- Jarang: gastrospasme, diare, atau kemungkinan konstipasi.
- Dalam kasus terisolasi: pankreatitis.
- Reaksi efek samping pada sistem saraf pusat (SSP):
- Jarang: sakit kepala, pusing, pusing, gangguan tidur, depresi, dan parestesia.
- Reaksi efek samping pada darah:
- Jarang: trombositopenia kadang-kadang disertai purpura.
- Dalam kasus terisolasi: leukopenia, agranulositosis, anemia dan depresi sumsum tulang.
- Reaksi efek samping pada elektrolit:
- Lebih umum: hipokalemia.
- Umum: hiponatremia dan hipomagnesemia.
- Jarang: hiperkalsemia. Jika terjadi hiperkalsemia, klarifikasi diagnostik lebih lanjut diperlukan (mis. Kemungkinan hiperparatiroidisme).
- Dalam kasus yang terisolasi: alkalosis hipokloremik.
- Reaksi efek samping pada hati:
- Jarang: kolestasis atau ikterus intrahepatik.
- Reaksi efek samping lain-lain:
- Umumnya: impotensi.
- Reaksi efek samping pada metabolik:
- Umumnya: hiperurisemia.
- Jarang: hiperglikemia, glikosuria. Asam urat atau diabetes.
- Reaksi efek samping pada sistem kardiovaskular:
- Umum: hipotensi postural, yang mungkin diperburuk oleh alkohol, anestesi atau obat penenang.
- Jarang: aritmia jantung.
- Reaksi efek samping pada saluran pencernaan:
- Reaksi efek samping pada sistem syaraf pusat:
- Jarang: pusing, parestesia, tremor dan kebingungan mental.
- Dalam kasus terisolasi: ensefalopati, gugup, susah tidur, penurunan libido, depresi, mengantuk dan vertigo.
- Reaksi efek samping pada sistem kardiovaskular:
- Jarang: palpitasi.
- Dalam kasus terisolasi: angina pektoris, hipotensi ortostatik dan aritmia.
- Reaksi efek samping pada pernafasan:
- Jarang: batuk dan dyspnoea.
- Reaksi efek samping pada urogenital:
- Jarang: frekuensi atau berkemih.
- Dalam kasus terisolasi: impotensi, poliuria dan disuria.
- Reaksi efek samping pada muskuloskeletal:
- Jarang: nyeri sendi.
- Dalam kasus terisolasi: kram otot.
- Reaksi efek samping pada kulit dan pelengkap:
- Jarang: pruritus, ruam dan alopesia.
- Dalam kasus terisolasi: mulut kering.
Detail tentang Cyclopenthiazide
Perhatikan uraian berikut ini untuk mengetahui detail tentang Cyclopenthiazide; [1,4]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan di bawah 25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Cyclopenthiazide adalah obat yang bekerja mengurangi reabsorpsi elektrolit dari tubulus ginjal, sehingga karenanya dapat meningkatkan ekskresi ion Na dan klorida yang diakibatkan oleh air. Ini juga mengurangi laju filtrasi glomerulus. Onset: 1-3 jam. Durasi: Sekitar 12 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Digitalis glikosida. → Obat-obat yang memperpanjang interval QT. → Obat antihipertensi lainnya. → Relaksan otot kompetitif. → Amina pressor. → Kortikosteroid dan kortikotropin. → β2-agonis, α-blocker. → Inhibitor ACE. → Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). → Alkohol dan barbiturat. → Opioid. → Litiu. → Allopurinol. → Tetrasiklin. → Carbenoxolone. → Hipoglikemik. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Pusing, mual, mengantuk, hipovolemia, hipotensi, dan gangguan elektrolit yang berhubungan dengan aritmia jantung dan kejang otot. ⇔ Cara Mengatasi: → Emesis harus diinduksi atau lakukan bilas lambung. → Penggantian cairan dan elektrolit intravena dapat diindikasikan. |
Seputar Pertanyaan tentang Cyclopenthiazide
Apa yang perlu saya ceritakan kepada dokter sebelum menggunakan Cyclopenthiazide?
Katakan kepada dokter bila Anda memiliki diabetes, gangguan ginjal dan hati, gejala sirosis hati, memiliki penyakit encok, penyakit Addison, sedang hamil, menyusui ataupun berencana untuk hamil. [1,4]
Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Cyclopenthiazide?
Minumlah Cyclopenthiazide secara oral. Dosis yang biasa dikonsumsi adalah ½-1 tablet setiap hari. Dokter kemungkinan akan menganjurkan Anda meminum obat ini di pagi hari karena bila di malam hari diperkira akan menganggu istrahat malam Anda karena Anda akan sibuk ke toilet untuk buang air kecil. [6]
Apa yang perlu saya lakukan bila kelewatan satu dosis Cyclopenthiazide?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila sudah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [6]
Apakah Cyclopenthiazide dapat dikonsumsi oleh anak-anak?
Cyclopenthiazide tidak cocok untuk anak-anak. [4]
Contoh Cyclopenthiazide(Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini obat yang mengandung Cyclopenthiazide di pasaran: [2,3]
Brand Merek Dagang |
Navidrex |