Bolehkah Makan Udang Saat Diet Vegan? Ini Faktanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Udang merupakan jenis makanan laut bernutrisi tinggi yang bisa dikonsumsi saat diet menurunkan berat badan [1].

Namun bagi orang-orang yang memilih melakukan diet vegan, penting untuk mengetahui apakah tepat mengasup udang sebagai salah satu menu diet [2,3].

Sebelum mencoba diet vegan, kenali lebih dulu definisi dan konsep diet ini serta apakah udang tergolong aman dan tepat dikonsumsi.

Bolehkah makan udang saat diet vegan?

Tidak boleh, sebab udang merupakan golongan kerang-kerangan di mana pelaku diet vegan tidak mengonsumsinya [2,3].

Lobster maupun kepiting juga termasuk sebagai makanan laut yang tidak dikonsumsi pelaku diet vegan [2].

Aturan makan vegan lebih ketat daripada vegetarian lainnya karena selain tidak mengonsumsi daging hewan, produk dari hewan pun tidak boleh [2,3].

Madu, susu dan telur adalah contoh produk hewani yang vegan tidak boleh mengonsumsinya sama sekali [2,3,4].

Jenis vegetarian sendiri berbeda-beda; beberapa orang masih ada yang mengonsumsi daging hewan laut (termasuk udang dan ikan) serta sebagian lainnya yang boleh menikmati produk hewani [2,3].

Namun khusus untuk diet vegan, orang-orang yang sudah memutuskan menjalani diet ini memiliki pembatasan ekstrem mengenai aturan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan [2,3,4].

Udang tidak termasuk ke dalam diet vegan sebab veganisme merupakan pola diet dengan mengeliminasi asupan produk hewani yang berkaitan dengan kekejaman terhadap hewan [2,5].

Bentuk kekejaman terhadap hewan yang tidak dapat ditoleransi dalam veganisme adalah menjadikan hewan sebagai uji coba produk hingga memasaknya untuk dikonsumsi [2,5].

Udang adalah termasuk jenis hewan laut yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap suhu dingin maupun panas [2,5].

Maka dengan mengolah dan mengonsumsinya mampu menyebabkan udang merasakan sakit [2,5].

Baik itu merebus maupun membekukan udang merupakan bentuk kekejaman terhadap hewan dan para vegan juga menghindari berbagai bentuk aksi dukungan terhadap perusahaan-perusahaan apapun yang melakukan hal tersebut [2].

Oleh sebab itu, orang-orang yang memutuskan berdiet vegan, segala produk hewani mulai dari daging, madu, susu, dan telur bersifat harus dihindari, tidak terkecuali udang dan ikan [2,3,4].

Namun jika ingin masih mengonsumsi udang dan makanan laut lainnya, diet pescatarian adalah yang lebih tepat untuk ditempuh [2].

Adakah alternatif udang yang bisa dikonsumsi vegan?

Ada, sekalipun dari segi rasa dan bentuknya akan jauh berbeda dari udang yang sebenarnya.

Beberapa asupan alternatif untuk udang selama menjalani diet vegan antara lain adalah :

Untuk membuatnya bisa menggantikan cita rasa udang, siapkan juga bahan lainnya seperti minyak sayur, tepung gluten, puree ubi jalar, bawang putih bubuk, dan paprika [2].

Seluruh bahan kering dapat diayak dan dicampur, lalu masukkan puree dan minyak sayur ke dalam wadah lainnya [2].

Bahan kering kemudian dimasukkan ke bahan basah, gunakan tangan kosong untuk menguleni adonan selama 3 menit atau lebih lama jika diperlukan [2].

Memasaknya menggunakan sup kaldu akan membuat adonan mengembang dan memberi cita rasa makanan laut yang selama ini diinginkan [2].

  • Tahu

Opsi pengganti udang lainnya adalah tahu dan untuk menjadikannya menu yang memiliki cita rasa menyerupai udang, marinasi tahu adalah yang terbaik [2].

Dalam hal ini, siapkan minyak zaitun ekstra virgin, 6 siung bawang putih yang dicincang, paprika merah bubuk, jus lemon, cabai bubuk dan garam secukupnya [2].

Potong dadu tahu yang sudah disiapkan, marinasi dengan bahan-bahan lainnya selama setengah jam, lalu masak selama 5 menit di dalam minyak panas hingga kecoklatan [2].

Apa saja asupan diet vegan lainnya?

Diet vegan hanya berfokus pada deretan makanan dan minuman sebagai berikut [6].

  • Rumput laut

Bagi pelaku diet vegan, rumput laut adalah asupan tepat untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12 tubuh [6,7].

Selain itu, beberapa jenis rumput laut pun merupakan sumber yodium tinggi, seperti wakame, kombu, nori dan kelp [8,9].

  • Susu nabati dan produk olahannya

Pelaku diet vegan tidak boleh mengonsumsi makanan laut dan segala produk hewani, termasuk susu hewani [6].

Susu yang berasal dari hewan seperti sapi dan kambing sama sekali merupakan pantangan dalam diet vegan [6].

Oleh karena itu, susu dan yogurt terbuat dari beras, almond, gandum dan kelapa adalah opsi utama [6].

Walau lebih rendah kandungan proteinnya daripada susu hewani, jenis susu ini adalah yang paling tepat [6].

  • Tahu dan tempe

Tahu dan tempe yang terbuat dari kedelai adalah pengganti asupan daging bagi pelaku diet vegan [6].

Pengolahannya dapat dilakukan dengan menumis atau memanggangnya [6].

Kedua sumber protein ini pun menawarkan vitamin B12 di mana nutrisi satu ini biasanya ada di dalam produk hewani [10,11].

  • Sereal dan gandum utuh

Di dalam gandum utuh dan sereal terdapat kandungan protein, serat, karbohidrat kompleks, selenium, zat besi, zinc, fosfor, magnesium dan vitamin B kompleks [6].

  • Sayur dan Buah

Makanan utama kebanyakan pelaku diet vegan adalah sayuran serta buah karena kaya mineral dan vitamin [6].

Brokoli, nangka, kembang kol, kale, bayam, pisang, jamur dan terong adalah beberapa contoh asupan sayur dan buah bagi yang ingin menjalani diet vegan [6].

  • Asupan Lainnya

Kacang-kacangan, biji-bijian (rami dan chia), dan makanan fermentasi adalah asupan lain yang bisa dimasukkan ke dalam menu diet vegan sehari-hari [6].

Jenis asupan fermentasi antara lain adalah kombucha, kimchi, natto, miso, tempe, acar, dan sauerkraut [6].

Karena diet vegan tidak memperbolehkan asupan udang, cari alternatif terbaik yang bisa mengobati rasa rindu terhadap cita rasa udang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment