Cefditoren seringkali digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti bronkitis, radang amandel, pneumonia, infeksi kulit atau infeksi jaringan lunak. [2,5]
Daftar isi
Apa itu Cefditoren?
Cefditoren adalah golongan antibiotik yang disebut cephalosporin sehingga obat ini diindikasikan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dalam tubuh. [2,3,5]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [1]
Indikasi | Obat infeksi bakteri |
Kategori | Obat khusus disertai resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Sefalosforin |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Hipersensitif terhadap Cefditoren dan obat-obatan sefalosforin lain. → Protein susu. → Pasien dengan kekurangan karnitin atau kelainan metabolisme bawaan. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Cefditoren: → Pasien dengan riwayat alergi penisilin. → Pasien gizi buruk. → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati. → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori B: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Cefditoren
Sebagai golongan obat-obatan Cephalosporin, berikut ini beberapa manfaat utama Cefditoren; [1,2,3,5]
- Mencegah penyakit bronkitis.
- Sebagai obat pneumonia.
- Tonsilitis (radang amandel) .
- Pencegah infeksi kulit atau infeksi jaringan lunak.
Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti petunjuk dokter bila ada manfaat lain yang disarankan oleh dokter. [2]
Dosis Cefditoren
Cefditoren diresepkan kepada pasien dewasa dan anak-anak melalui pemberian oral.
Berikut ini dosis Cefditoren yang umumnya diresepkan; [1,3]
Dosis Dewasa
Infeksi kulit atau Infeksi jaringan lunak Oral/Diminum: → 200 mg secara oral diminum dua kali sehari selama 10 hari. |
Pneumonia Oral/Diminum: → 400 mg secara oral diminum dua kali sehari selama 14 hari |
Tonsilitis (radang amandel) Oral/Diminum: → 200 mg secara oral dua kali sehari selama 10 hari |
Bronkitis Oral/Diminum: → 400 mg secara oral dua kali sehari selama 10 hari |
Dosis Anak-anak
Dosis yang tersedia hanya untuk anak-anak umur di atas 12 tahun dengan hitungan dosis sama dengan takaran dosis dewasa. Harap ikuti petunjuk dokter dengan saksama terkhusus untuk pasien anak-anak di bawah umur 12 tahun. [3]
Infeksi kulit atau Infeksi jaringan lunak Oral/Diminum: → 200 mg secara oral diminum dua kali sehari selama 10 hari. |
Pneumonia Oral/Diminum: → 400 mg secara oral diminum dua kali sehari selama 14 hari |
Tonsilitis (radang amandel) Oral/Diminum: → 200 mg secara oral dua kali sehari selama 10 hari |
Bronkitis Oral/Diminum: → 400 mg secara oral dua kali sehari selama 10 hari |
Efek Samping Cefditoren
Secara umum, Cefditoren tidak memberikan efek samping serius bila diberikan dalam dosis yang tepat; [1,2,3]
Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping Cefditoren berikut ini terjadi dan mengganggu Anda;
- Demam disertai kedinginan.
- Sakit tenggorokan.
- Merasa lelah atau lemas.
- Susah buang ari kecil dan volume urin berkurang.
- Kejang.
- Gatal atau keputihan pada vagina.
- Obat antibiotik umunya menyebabkan diare. Hubungi dokter bila Anda mengalami diare yang cukup parah.
Info Efek Samping Tenaga Medis:
- Umum
- Dalam uji klinis, Cefditoren telah dikontrol dengan baik. Sebagian besar efek samping ringan biasanya sembuh sendiri dan umumnya efek samping ini terjadi karena peningkatan dosis.
- Saluran pencernaan
- Efek samping gastrointestinal meliputi diare (hingga 15%), mual (hingga 6%), sakit perut (2%), pencernaan terganggu (hingga 2%), dan muntah (1%). Perut kembung, kolitis pseudomembran, moniliasis oral, anoreksia, konstipasi, mulut kering, eruktasi, kembung, gangguan pencernaan, peningkatan nafsu makan dan stomatitis.
- Dermatologis
- Efek samping dermatologis termasuk pruritus, ruam, berkeringat, dan urtikaria pada kurang dari 1% pasien. Sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, dan nekrolisis epidermal toksik telah dilaporkan selama pengalaman pasca-pemasaran.
- Hipersensitif
- Efek samping hipersensitif termasuk reaksi alergi (kurang dari 1%). Anafilaksis dan syok anafilaksis telah dilaporkan selama pengalaman pasca pemasaran. Sefalosporin sebagai kelas telah dikaitkan dengan reaksi alergi, anafilaksis, sindrom Stevens-Johnson, reaksi seperti serum penyakit, nekrolisis epidermal toksik, dan eritema multiforme. Pasien yang alergi terhadap antibiotik beta-laktam lainnya mungkin juga alergi terhadap Cefditoren.
- Genitourinari
- Efek samping genitourinari termasuk moniliasis vagina (hingga 6%), hematuria (hingga 3,1%), dan peningkatan sel darah putih urin (2,3%). Proteinuria, leukorea, dan vaginitis telah dilaporkan pada kurang dari 1% pasien.
- Hematologi
- Efek samping hematologis termasuk penurunan hematokrit (hingga 2,2%). Peningkatan waktu koagulasi, trombositemia, leukopenia, peningkatan / penurunan sel darah putih, peningkatan eosinofil, penurunan neutrofil, peningkatan limfosit, peningkatan jumlah trombosit, penurunan albumin, dan penurunan hemoglobin telah dilaporkan pada kurang dari 1% pasien. Trombositopenia telah dilaporkan selama pengalaman pasca pemasaran. Sefalosporin sebagai kelas telah dikaitkan dengan anemia aplastik, anemia hemolitik, perdarahan, waktu protrombin yang lama, neutropenia, pansitopenia, dan agranulositosis.
- Hati
- Efek samping hati termasuk tes fungsi hati abnormal, peningkatan SGPT / ALT, dan peningkatan SGOT / AST pada kurang dari 1% pasien. Sefalosporin sebagai kelas telah dikaitkan dengan disfungsi hati (termasuk kolestasis) dan peningkatan bilirubin.
- Sistem saraf
- Efek samping sistem saraf termasuk sakit kepala (hingga 3%). Mengantuk dan pusing telah dilaporkan pada kurang dari 1% pasien. Beberapa sefalosporin telah dikaitkan dengan kejang, terutama ketika dosis tinggi yang tidak tepat diberikan pada pasien dengan gangguan ginjal. Sefalosporin sebagai suatu kelas telah dikaitkan dengan hiperaktif yang reversibel dan hipertensi.
- Metabolik
- Efek samping metabolik termasuk peningkatan glukosa (hingga 1,8%). Penurunan natrium, peningkatan kalium, penurunan klorida, penurunan fosfor anorganik, penurunan kalsium, peningkatan kolesterol, hiperglikemia, dan kehausan telah dilaporkan pada kurang dari 1% pasien. Senyawa yang mengandung pivalat telah dikaitkan dengan defisiensi karnitin yang signifikan secara klinis selama penggunaan jangka panjang karena peningkatan ekskresi karnitin ginjal. Pengobatan jangka pendek dengan cefditoren belum dikaitkan dengan efek klinis penurunan kadar karnitin. Sefalosporin sebagai kelas telah dikaitkan dengan peningkatan alkali fosfatase dan laktat dehidrogenase.
- Ginjal
- Efek samping ginjal termasuk peningkatan BUN (kurang dari 1%). Gagal ginjal akut telah dilaporkan selama pengalaman pasca pemasaran. Sefalosporin sebagai kelas telah dikaitkan dengan peningkatan kreatinin, disfungsi ginjal, dan nefropati toksik.
- Pernafasan
- Psikiatrik
- Efek samping psikiatris termasuk mimpi abnormal, insomnia, dan gugup pada kurang dari 1% pasien.
- Lain
- Efek samping lain termasuk asthenia, edema wajah, demam, infeksi jamur, edema perifer, dan nyeri pada kurang dari 1% pasien. Sefalosporin sebagai kelas telah dikaitkan dengan demam obat, superinfeksi, tes Coombs langsung positif, dan tes palsu-positif untuk glukosa urin.
- Muskuloskeletal
- Efek samping muskuloskeleta yang dilaporkan adalah mialgia.
Detail tentang Cefditoren
Berikut ini adalah uraian-uraian penting berkaitan dengan detail tentang Cefditoren. Pokok-pokok uraian perhatikan tabel berikut ini; [1,4]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan antara 25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Cefditoren berikatan dengan 1 atau lebih dari protein pengikat penisilin (penicillin-binding proteins/PBPs) yang berfungsi menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Sehingga dapat menghambat biosintesis dan menahan rakitan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dari saluran pencernaan. Meningkatkan ketersediaan hayati saat diberikan bersama makanan tinggi lemak. Ketersediaan hayati: Sekitar 14% (keadaan puasa). Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 1,5-3 jam. Distribusi: Volume distribusi: 9,3 ± 1,6 L. Pengikat protein plasma: 88% (terutama untuk albumin). Metabolisme: Tidak terlalu dimetabolisme. Dihidrolisis oleh esterase menjadi cefditoren (komponen aktif) dan pivalat. Ekskresi: Terutama melalui urin dengan filtrasi glomerulus dan sekresi tubular. Waktu paruh plasma: Kira-kira 1,6 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Penurunan absorpsi dengan antasida atau antagonis reseptor-H2. → Konsentrasi plasma meningkat dengan / probenesid. |
Interaksi dengan makanan | → Meningkatkan bioavailabilitas saat diminum dengan makanan tinggi lemak. → Hindari ion multivalen. → Jika memungkinkan, hindari antasida yang mengandung magnesium dan aluminium hidroksida, namun jika tidak memungkinkan, pisahkan pemberian antasida Cefditoren dalam beberapa jam sebelum mengonsumsinya. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Mual, muntah, tekanan epigastrium, diare hingga kejang-kejang. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif. Jika memungkinkan bisa lakukan hemodialisis. |
Pengaruh pada hasil lab | → Dapat menginduksi tes Coombs langsung positif. → Hasil glukosa urin positif palsu dapat terjadi ketika menggunakan tablet clinitest, Larutan Benedict atau Larutan Fehling. → Hasil negatif palsu dapat terjadi pada uji ferricyanide. |
Seputar Pertanyaan tentang Cefditoren
Bagaimana cara mengonsumsi Cefditoren?
Konsumsilah obat ini secara oral/diminum. Untuk hasil yang maksimal minumlah obat ini dengan makanan. Dan ikutilah petunjuk dokter dengan saksama. [1,2]
Apakah Cefditoren dapat menyembuhkan gejala seperti pilek atau flu?
Sebagai antibiotik, Cefditoren tidak diindikasikan untuk menyembuhkan gejala yang disebabkan oleh virus seperti batuk, pilek ataupun flu. [2]
Hal-hal apa saja yang perlu saya hindari ketika menggunakan Cefditoren?
Certikan kepada dokter bila Anda sedang menggunakan obat-obat seperti antasid atau peredam asam lambung. Hindari juga obat antibiotik lainnya. [2]
Apa yang perlu saya lakukan bila kelewatan satu dosis?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Setelah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [2]
Contoh Cefditoren (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini beberapa obat yang mengandung Cefditoren di pasaran: [1,2,3,4]
Brand Merek Dagang |
Spectracef |
Meiact |