18 Makanan untuk Mempercepat Penyembuhan Luka

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Selain perawatan yang tepat, proses pemulihan atau penyembuhan luka memerlukan dukungan berupa asupan kalori dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi[1, 2].

Jenis makanan tertentu mengandung nutrisi yang dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan produksi sel-sel darah putih, meningkatkan sistem imun, dan memberikan sumber energi yang diperlukan tubuh untuk proses pemulihan[1, 2].

Berbagai jenis makanan berikut dapat membantu dalam proses penyembuhan luka:

1. Sayuran Hijau

Sayuran hijau tinggi akan kandungan serat dan nutrisi berperan penting dalam fungsi imun dan kesehatan secara keseluruhan, seperti vitamin C, mangan, magnesium, folat, dan provitamin A[1, 3].

Sayuran hijau juga kaya akan antioksidan polifenol yang memiliki manfaat sebagai anti inflamasi dan meningkatkan sistem imun[1].

Penelitian menunjukkan bahwa polifenol tertentu, termasuk antioksidan quercetin, yang ditemukan dalam kadar tinggi dalam sayuran hijau, dapat membantu menekan produksi protein inflamasi seperti TNF-alfa[1].

Sayuran hijau merupakan sumber vitamin K yang mana membantu sel-sel darah mengumpul dan membeku. Proses ini akan menghentikan pendarahan dan melindungi luka dari paparan lingkungan. Vitamin K juga membantu pertumbuhan jaringan tulang yang sehat[4].

Sayuran hijau juga kaya akan vitamin B kompleks yang membantu meningkatkan energi tubuh. Selain itu, sayuran hijau mengandung serat, zat besi, kalium, dan kalsium[3].

2. Telur

Telur merupakan sumber yang baik dari protein yang mudah diserap, dengan sekitar 6 gram protein dalam satu telur ukuran besar (50 gram). Telur juga kaya akan berbagai nutrisi yang mendukung kesehatan imun dan penyembuhan luka[1, 5].

Telur utuh mengandung nutrisi yang mendukung proses penyembuhan seperti vitamin A, vitamin E, vitamin K, vitamin kompleks, riboflavin, asam folat, kalsium, zinc, zat besi, dan selenium. Selain kandungan nutrisinya, telur umum dipilih karena mudah untuk diolah dan disajikan[3, 5].

3. Kaldu Tulang

Kaldu tulang biasanya digunakan sebagai dasar dari sup dan rebusan. Kaldu tulang merupakan cairan kaya kolagen dan mengandung mineral esensial, silikon, fosfor, sulfur, magnesium, dan kalsium[5].

Mengkonsumsi kaldu tulang membantu mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan tulang, mencegah infeksi, dan mendukung pemulihan dinding dalam usus[5].

4. Ikan Salmon

Salmon kaya akan protein, vitamin B, selenium, zat besi, zinc, dan lemak omega 3 yang mana membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan proses penyembuhan[5].

Lemak omega 3 dalam sarden termasuk lemak sehat yang berperan dalam absorpsi vitamin dari makanan. Lemak juga berperan penting untuk memperkuat sistem imun dan mengurangi risiko infeksi[1].

Studi menunjukkan bahwa lemak omega 3 dapat meningkatkan pemulihan luka, meningkatkan respon imun, dan mengurangi inflamasi saat dikonsumsi dalam bentuk suplemen[3].

Dalam 3 ons ikan salmon liar, dapat memberikan lebih dari 70% kebutuhan harian selenium, yaitu mineral yang mengatur inflamasi dan respon imun[1].

5. Buah Beri

Buah beri kaya akan nutrisi dan senyawa nabati yang dapat membantu meningkatkan proses pemulihan. Buah beri memiliki kandungan vitamin C yang tinggi[1, 3].

Vitamin C berperan meningkatkan pemulihan luka dengan menstimulasi produksi kolagen dan jaringan lunak[1, 3].

Buah beri juga kaya akan antosianin yang termasuk antioksidan dengan manfaat anti inflamasi, antivirus, dan mendukung sistem imun[2].

6. Kacang-Kacangan

Kacang termasuk opsi makanan yang baik sebagai asupan energi selama proses penyembuhan. Kacang-kacangan mengandung protein nabati, minyak sehat, serta vitamin dan mineral yang mendukung pemulihan[1, 2].

Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang melindungi melawan kerusakan seluler. Vitamin E juga berperan penting dalam kesehatan sistem imun. Kandungan mineral dalam kacang meliputi zinc, mangan, dan magnesium juga berperan mencegah kerusakan seluler[1, 2].

Beberapa studi menunjukkan bahwa kadar vitamin E yang sehat dapat meningkatkan fungsi sel-sel imun protektif, seperti sel natural killer, yang mana membantu melawan infeksi dan penyakit[1].

7. Daging

Saat mengalami luka atau cedera, tubuh memerlukan asupan protein dan zat besi yang lebih tinggi. Otot dalam tubuh dapat mengalami kerusakan, berpindah, dan berubah akibat cedera sehingga tubuh perlu memperbaikinya[3].

Daging merupakan sumber protein yang baik. Asam amino di dalam protein membantu memperbaiki kerusakan otot dengan meregenerasi jaringan dan mempercepat proses pemulihan luka[3, 5].

Daging juga mengandung zat besi yang akan membantu memulihkan tingkat energi. Zat besi juga diperlukan untuk pembentukan sel-sel merah[3].

Untuk orang yang memiliki kondisi medis tertentu seperti kolesterol tinggi, dianjurkan memilih daging tanpa lemak atau mengkonsumsi sumber protein lain yang rendah lemak, seperti daging unggas[3].

8. Daging Unggas

Daging unggas seperti ayam dan kalkun kaya akan glutamin dan arginin, yang mana merupakan asam amino yang dapat membantu proses pemulihan dan penyembuhan luka[1].

Glutamine memberikan perlindungan seluler selama terjadi stress, seperti saat sakit dan terluka. Sementara arginine membantu produksi kolagen dan pemulihan luka[1].

Ditambah lagi, arginine terdeplesi dengan cepat selama stress, sehingga penting untuk mendapatkan asupan arginine yang mencukupi[1].

9. Jeroan

Mengkonsumsi jeroan dapat meningkatkan respon sistem imun untuk memulihkan luka. Jeroan memiliki kandungan tinggi berbagai nutrisi yang mendukung kesehatan sistem imun, meliputi vitamin A, zat besi, zinc, vitamin B, dan tembaga. Nutrisi-nutrisi tersebut juga diperlukan untuk produksi jaringan ikat dan kolagen[1, 5].

Jeroan kaya akan vitamin A yang esensial untuk kelancaran respon sel imun, membantu menghambat sel-sel yang berperan dalam peradangan, dan berperan penting untuk kesehatan kulit dan pemulihan luka[1].

Selain itu, jeroan merupakan sumber protein yang baik. Protein diperlukan dalam proses pemulihan karena merupakan nutrisi penyusun struktur sel dan jaringan[1].

10. Susu

Konsumsi susu membantu memperkuat tulang dengan kandungan berbagai nutrisinya, termasuk kalsium dan vitamin D. Susu juga merupakan sumber vitamin K dan protein yang mendukung proses pemulihan. Kandungan kalsium dalam susu juga mempercepat proses penyembuhan luka[2, 5].

11. Kubis-kubisan

Sayuran yang termasuk dalam keluarga kubis, seperti bunga kol dan brokoli, dikenal dengan berbagai manfaatnya bagi kesehatan. Kandungan berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan dalam jenis sayuran ini juga berperan mendukung proses pemulihan[1].

Kubis-kubisan mengandung senyawa glucosinolate yang mana akan diubah oleh tubuh menjadi isothiocyanate.

Isothiocyanate berperan dalam meningkatkan kesehatan sistem imun dengan menekan peradangan, mengaktifkan pertahanan sistem imun, dan menginduksi kematian pada sel-sel yang terinfeksi[1].

12. Kerang dan Tiram

Kerang, tiram, dan sejenisnya memiliki kandungan berbagai nutrisi esensial, terutama zinc. Zinc berperan penting untuk menjaga kesehatan fungsi imun. Mineral ini juga dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan luka[1, 5].

Dalam 6 tiram ukuran sedang (59 gram) memberikan lebih dari 300% kebutuhan harian zinc[1].

13. Ubi Manis

Ubi manis dapat memberikan asupan karbohidrat sehat yang berperan penting dalam proses pemulihan. Karbohidrat berfungsi menyediakan energi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk pemulihan[1].

Ubi manis juga mengandung enzim seperti heksokinase dan sitrat sintase yang membantu memperbaiki kerusakan akibat luka[1].

Selain itu, ubi manis kaya akan senyawa-senyawa nabati yang bermanfaat sebagai anti peradangan, vitamin, dan mineral yang dapat meningkatkan respon imun dan membantu proses pemulihan meliputi vitamin C, karotenoid, dan mangan[1].

14. Ikan Sarden

Mengkonsumsi ikan sarden dapat membantu proses pemulihan tulang yang mengalami kerusakan akibat luka atau cedera. Biasanya sarden dikemas dalam kaleng kecil dengan air, minyak zaitun, atau saus tomat[4].

Ikan sarden kaya akan kalsium dan vitamin D. Sarden juga tinggi akan asam lemak omega 3 yang dapat membantu memperkuat tulang[4].

15. Madu

Madu memiliki kandungan gula yang tinggi, yang mana dapat membantu meningkatkan energi tubuh. Konsumsi madu juga membantu mengurangi peradangan, meringankan rasa sakit dan melawan infeksi. Madu kaya akan nutrisi yang bermanfaat untuk meningkatkan energi tubuh, seperti vitamin C, niasin, kalsium, dan zat besi[4].

16. Buah-buahan

Untuk mendukung penyembuhan luka, dianjurkan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran dengan warna terang. Buah-buahan berwarna terang kaya akan vitamin A, vitamin C, karbohidrat, serat, antioksidan, dan berbagai mineral esensial lain[3].

Tidak hanya kaya akan nutrisi yang mendukung proses pemulihan, konsumsi buah juga tidak memberatkan sistem pencernaan. Selain itu, kandungan serat dalam buah-buahan dapat membantu mencegah efek yang timbul setelah operasi, seperti konstipasi[3].

Buah-buahan berwarna terang yang baik dikonsumsi selama masa pemulihan[3]:

17. Gandum Utuh

Mengkonsumsi gandum utuh dapat memberikan asupan karbohidrat yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi. Gandum utuh juga kaya akan serat yang membantu memperlancar pencernaan[3].

Selain kandungan karbohidratnya yang membantu meningkatkan energi tubuh, gandum utuh juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat[3].

18. Probiotik

Probiotik bermanfaat bagi tubuh karena membantu mencerna makanan, menjaga kesehatan, dan melawan infeksi. Saat tubuh cedera atau terluka, keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat akan terganggu, sehingga mengakibatkan komplikasi seperti mual dan konstipasi[2, 3].

Konsumsi probiotik akan membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Makanan dengan probiotik meliputi yogurt, kefir, sauerkraut, dan kimchi[2, 3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment