Penyakit tipes disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi oleh Salmonella typhi. Salmonella menginfeksi terutama pada saluran pencernaan sehingga tipes dapat mengakibatkan komplikasi usus[1].
Infeksi bakteri Salmonella pada saluran pencernaan berdampak negatif pada penyerapan nutrisi sehingga berpotensi menyebabkan defisiensi (kekurangan). Kondisi ini dapat mengarah pada peningkatan kerentanan terhadap infeksi sehingga dapat memperlama masa pemulihan[1].
Oleh karena itu selama pemulihan sakit tipes, nutrisi dalam makanan yang dikonsumsi perlu diperhatikan. Asupan nutrisi yang perlu diperhatikan untuk pemulihan dari sakit tipes di antaranya ialah vitamin.
Berikut vitamin yang diperlukan untuk mendukung pemulihan sakit tipes:
1. Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) dikenal dapat membantu melawan infeksi. Vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh[2, 3].
Vitamin C termasuk suatu antioksidan yang melawan radikal bebas dan dapat membantu mengurangi inflamasi akibat infeksi bakteri. Vitamin C dapat membantu mengatasi gejala dan mendukung pemulihan dari sakit tipes[2, 3, 4].
Banyak studi telah menunjukkan bahwa vitamin C berperan penting dalam berbagai aspek pada sistem imun, terutama fungsi sel imun[5].
Vitamin C termasuk nutrisi esensial yang tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Kita hanya dapat memenuhi kebutuhan vitamin C melalui makanan yang dikonsumsi[5].
Terjadinya infeksi seperti sakit tipes dapat berdampak pada kadar vitamin C tubuh akibat peningkatan inflamasi dan kebutuhan metabolik. Sehingga pasien penyakit infeksi seperti tipes berisiko mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin C[5].
Defisiensi vitamin C dapat mengarah pada penyakit kudis, yang dicirikan dengan pelemahan struktur kolagen sehingga pemulihan luka menjadi buruk serta imunitas yang terganggu. Orang yang mengalami kudis sangat rentan terhadap infeksi[5].
Asupan harian dari vitamin C penting untuk kesehatan secara umum sebab tubuh kita tidak dapat memproduksi atau menyimpan vitamin C. Kebutuhan vitamin C harian dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C sehingga biasanya tidak diperlukan penggunaan suplemen kecuali jika dokter menyarankan[4].
Diet dengan asupan vitamin C 100-200 mg/hari diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan umum untuk mengurangi risiko penyakit kronis[5].
Makanan yang kaya akan vitamin C antara lain[4]:
- Jeruk
- Jeruk bali
- Jeruk keprok
- Stoberi
- Paprika
- Bayam
- Kol daun
- Brokoli
2. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin larut lemak, disebut juga sebagai tokoferol. Vitamin E memiliki manfaat antioksidan kuat yang dapat mendukung kesehatan sistem imun tubuh serta terlibat dalam berbagai proses metabolik[6].
Vitamin E mendukung fungsi sistem imun tubuh dengan mendukung pertumbuhan sel T. Sel T merupakan salah satu sel imun yang berfungsi melawan infeksi dan mengaktivasi sel-sel imun lain untuk respon imun yang efektif[7].
Vitamin E juga bermanfaat sebagai antioksidan kuat. Sifat antioksidan vitamin E memungkinkannya untuk membantu mendukung pertumbuhan rambut dan kulit yang sehat dengan mengurangi kerusakan sel[7].
Vitamin E secara alami terdapat dalam berbagai makanan dan tumbuhan, tapi juga tersedia dalam berbagai bentuk dan suplemen vitamin. Asupan vitamin E harian yang dianjurkan untuk orang dewasa ialah sebanyak 15 mg. Kita dapat menjaga kadar vitamin E dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi[7].
Makanan yang kaya akan vitamin E antara lain[6, 7]:
- Almon
- Kacang tanah
- Biji bunga matahari
- Minyak bunga matahari, minyak bunga safflower, dan minyak kacang kedelai
- Hazelnut
- Alpukat
- Kiwi
- Manga
- Blackberry
- Blackcurrant
- Raspberry
- Brokoli
- Labu mentega
- Asparagus
- Bayam
- Kacang hijau
3. Vitamin D
Fungsi utama vitamin D ialah untuk membantu tubuh menjaga kadar kalsium dan fosfor dalam darah yang optimal. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari dan melalui konsumsi makanan atau suplemen[2].
Kadar vitamin D yang cukup dapat mendukung fungsi imun secara keseluruhan dan kesehatan sel-sel imun spesifik. Vitamin D penting dalam modulating baik respon imun bawaan dan adaptif melalui situs reseptor pada permukaan sel B dan sel T[8].
Studi menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D berkaitan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan dapat mengganggu proses pematangan sel-sel darah putih yang sehat yang mana diperlukan tubuh untuk melawan penyakit[8].
Absorpsi vitamin D setiap orang dapat berbeda-beda, tapi Vitamin D Society menganjurkan untuk menjaga kadar optimal vitamin D sekitar 100-150 nmol/liter[8].
Untuk memperoleh vitamin D dari paparan sinar matahari, kita bisa berjemur di luar ruangan sekitar 10-15 menit pada tempat dengan suhu yang nyaman[8].
Selain dari paparan sinar matahari, vitamin D dapat diperoleh dari makanan, seperti[8]:
- Kuning telur
- Ikan salmon
- Ikan tuna
- Ikan kembung
- Produk susu dan keju yang diperkaya dengan vitamin
- Minyak ikan kod
- Jamur
Jika mengalami defisiensi tapi kondisi tubuh masih tidak memungkinkan untuk keluar rumah atau tidak mengkonsumsi sumber vitamin D secara rutin, kebutuhan vitamin D dapat dipenuhi dengan suplemen. Penggunaan suplemen sebaiknya dilakukan berdasarkan saran dan petunjuk dokter[8].
4. Vitamin B
Vitamin B terdiri dari 8 vitamin yang berbeda yang berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh[9, 10].
Vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofalavin), dan B3 (niacin) berperan penting dalam pemecahan nutrisi dalam makanan dan proses metabolisme untuk mengubah nutrisi tersebut menjadi energi. Vitamin B2 juga dapat meningkatkan sistem imun dan tingkat energi tubuh[9].
Vitamin B5 diperlukan dalam berbagai reaksi kimiawi yang berlangsung di dalam sel-sel tubuh, termasuk pemecahan karbohidrat dan lemak menjadi energi. Selain itu vitamin B5 juga diperlukan untuk pertumbuhan dan produksi hormon[9].
Vitamin B6 (piridoksin) memiliki peran penting karena diperlukan dalam lebih dari 100 reaksi enzimatik di dalam sel tubuh. Vitamin ini membantu metabolisme asam amino dari makanan dan memproduksi sel-sel darah merah baru[9].
Vitamin B9 (asam folat) terutama diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Vitamin B12 (kobalamin) berperan dalam produksi sel-sel darah dan menjaga kesehatan sel saraf tubuh[9].
Vitamin B9 dan B12 memiliki peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Kedua vitamin ini diperlukan untuk memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang mencukupi[10].
Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Kurangnya sel darah merah dapat mempengaruhi respon imun tubuh. Sehingga defisiensi vitamin B12 dan/atau vitamin B9 dapat mengarah pada terganggunya sistem imun. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kesulitan untuk melawan patogen penyebab infeksi[10].
Makanan yang kaya kandungan vitamin B komplek antara lain[11]:
- Sayuran hijau berdaun: seperti bayam, lobak hijau, selada romaine, termasuk sumber folat yang paling baik.
- Telur: salah satu sumber biotin terbaik
- Kacang-kacangan: sumber asam folat dan mengandung vitamin B lain (tiamin, riboflavin, asam pantotenat, dan piridoksin)
- Walnut: kaya kandungan beberapa vitamin, mineral dan antioksidan
- Salmon: kaya kandungan beberapa vitamin B dan asam lemak omega 3
5. Vitamin A
Vitamin A disebut juga sebagai retinol. Vitamin A dapat larut dalam air dan lemak. Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh[12].
Vitamin A membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan jaringan epitel, yaitu meliputi membran mukosa, lapisan dinding dalam saluran pencernaan, paru-paru, kandung kemih, saluran urin, vagina, kornea, dan kulit[12].
Dalam pemulihan dari sakit tipes, konsumsi vitamin A dapat membantu pemulihan dinding dalam saluran pencernaan. Vitamin A juga berfungsi menjaga kesehatan sistem imun dengan meningkatkan aktivitas sel sistem imun[12].
Vitamin A ditemukan dalam produk hewani. Pada produk nabati vitamin A terdapat dalam bentuk prekursor yang disebut karotenoid. Baik retinol maupun karotenoid merupakan antioksidan yang baik[12].
Berikut makanan kaya vitamin A[13]:
- Hati sapi
- Minyak ikan kod
- Ikan salmon
- Tuna sirip biru
- Keju kambing
- Mentega
- Keju cheddar
- Keju camembert
- Telur rebus
Makanan sumber provitamin A, antara lain[13]:
Itulah beberapa vitamin yang dapat membantu pemulihan sakit tipes. Sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter, agar diberikan dosis yang tepat.