Apa itu Agen Imunologi ? Agen Imunologi adalah obat yang berfungsi mengubah respon imun tubuh, yaitu dengan cara meningkatkan atau bisa dengan menekan sistem kekebalan imun tubuh[1] .
Obat ini digunakan untuk melawan infeksi di dalam tubuh serta mencegah dan juga mengobati penyakit tertentu[1] .
Fungsi Agen Imunologi Agen imunologi digunakan untuk mengobati imunosupresi, yaitu pencegahan penolakan pada graft sebagai obat kemoterapi kanker. Sebagian dari agen imunologi ini juga berfungsi dapat menurunkan terjadinya inflamasi, dan juga dapat digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis , kondisi autoimun, dan sebagainya[2] .
Fungsi lain dari agen imunologi adalah[3] :
Sebagai sistem kekebalan baik dalam keadaan sehat ataupun dalam keadaan sakit. Malfungsi sistem kekebalan pada gangguan imunologi seperti penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, dan penolakan transplantasi. Dapat menyembuhkan beberapa kondisi seperti kondisi metabolik, kardiovaskular, dan neurodegeneratif seperti Alzheimer. Memperkuat sistem imun tubuh Meningkatkan reaksi kekebalan terhadap patogen tertentu membantu sistem kekebalan melawan kanker Penggolongan Agen Imunologi Agen Imunologi terbagi menjadi 3 kelas obat, yaitu[1] :
Globulin imun Globulin imun ini bertindak sebagai antibodi untuk melawan infeksi dalam tubuh. Obat ini diberikan kepada pasien yang memiliki sistem imun tubuh yang lemah agar daya tahan tubuh tetap kuat[4] .
Imunostimulan Imunostimulan adalah zat yang dapat merangsang pada sistem kekebalan tubuh. Imunostimulan terbagi menjadi 2, yaitu spesifik seperti vaksin yang dapat merangsang jenis antigenik tertentu.
Untuk yang non-spesifik tidak memiliki antigenik yang biasa digunakan untuk penyakit infeksi kronis, defisiensi imun, autoimunitas, dan penyakit neoplastik[5] .
Imunostimulan dibagi menjadi beberapa kelas obat, yaitu :
Vaksin bakteri Vaksin bakteri adalah antibodi untuk melawan bakteri dan mencegah infeksi bakteri, seperti vaksin Tuberkulosis [6] .
2. Faktor perangsang koloni
Faktor perangsang koloni ini digunakan pada pasien saat menjalani pengobatan kanker dengan jumlah sel darah putih rendah yang bisa berisiko infeksi[7] .
3. Interferon
Interferon berfungsi untuk mengaktifkan selain lain sebagai sistem imun untuk menghancurkan patogen yang menyerang dalam tubuh. Interferon sejenis protein yang dihasikan oleh sel tumor yang telah terinfeksi irus, bakteri, dan asam nukleat lain[8] .
4. Interleukin
Interleukin berfungsi mengatur sistem kekebalan tubuh[9] .
5. Imunostimulan lainnya
Imunostimulan termasuk dalam vaksin bakteri, faktor perangsang koloni, interferon, interleukin, vaksin terapeutik , kombinasi vaksin dan vaksin virus. Jika tidak ada di antara kelas yang telah disebutkan, dapat di kategorikan sebagai imunostimulan lainnya[10] .
Vaksin terapeutik digunakan dalam pengobatan jenis kanker tertentu. Vaksini bekerja dengan cara merangsang sistem imun tubu untuk membantu respon sel kanker.
Obat ini juga digunakan untuk pencegahan tuberkulosis pada orang yang sebelumnya tidak terinfeksi M. tuberculosis[10] .
Obat kombinasi vaksin ini untuk mencegah beberapa penyakit. Obat ini bekerja dengan cara melindungi jenis obat infeksi yang disebabkan penyakit serupa[11] .
Obat ini berguna untuk memicu respon imun dalam tubuh karena tidak bersifat patogen[12] .
Agen imunosupresif Agen imunosupresif digunakan sebagai kemoterapi kanker dengan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan untuk mengobati alergi yang tidak bisa disembuhkan oleh obat lain[13] .
Obat ini terdiri dari 5 kelas berdasarkan fungsi kerjanya, yaitu :
Penghambat kalsineurin adalah obat yang digunakan untuk menghambat kerja kalsineurin[14] .
Penghambat interleukin digunakan untuk menghambat kerja interleukin (sekelompok sitokin )[15] .
Imunosupresan digunakan sebagai obat kemoterapi kanker untuk penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis. Obat ini juga digunakan untuk mengobati alergi yang parah[16] .
Imunosupresan selektif digunakan sebagai obat kemoterapi kanker. Obat ini bekerja dengan mengurangi risiko transplantasi organ dan penyakit autoimun[17] .
Penghambat TNF-alfa mengobati berbagai macam kondisi inflamasi seperti rheumatoid arthritis (RA), psoriatic arthritis , juvenile arthritis, penyakit Crohn , kolitis ulserativa , ankylosing spondylitis , dan psoriasis[18] .
Penyakit yang Diatasi dengan Agen Imunologi Masing-masing dari penggolongan obat imunologi digunakan sesuai dengan fungsi untuk pengobatan penyakit tertentu.
Globulin imun diberikan untuk penyakit[4] : Botulisme Poliradikuloneuropati Demielinasi Inflamasi Kronis Leukemia Limfositik Kronis Profilaksis CMV Paparan Virus Hepatitis B . Hepatitis A Purpura Trombositopenik Idiopatik Penyakit Kawasaki Campak Neuropati Motorik Multifokal Pencegahan Kekambuhan Infeksi Clostridioides difficile Sindroma Imunodefisiensi Primer Profilaksis Rabies Virus sinsitium saluran pernapasan Rh-Isoimunisasi Rubella Reaksi Vaksin Cacar Tetanus Profilaksis Tetanus Varicella-Zoster 2. Imunostimulan di berikan untuk penyakit[5] :
Infeksi kronis Defisiensi imun Autoimunitas Penyakit neoplastik Imunostimulan terbagi lagi menjadi 8 bagian, yaitu:
Vaksin bakteri diberikan untuk penyakit :Profilaksis Anthrax Profilaksis Kolera Profilaksis Haemophilus influenzae Meningitis, Meningokokus Profilaksis Meningitis Meningokokus Profilaksis Wabah Profilaksis Penyakit Radang Paru Profilaksis Tetanus Tuberkulosis, Profilaksis Profilaksis Tifoid Faktor perangsang koloni digunakan untuk penyakit[6] :Anemia aplastik Transplantasi Sumsum Tulang Transplantasi Sumsum Tulang, Kegagalan atau Keterlambatan Pencangkokan Transplantasi Sumsum Tulang, Rekonstruksi Myeloid Neutropenia Neutropenia Terkait dengan Kemoterapi Neutropenia Terkait dengan Radiasi Transplantasi Sel Progenitor Perifer Interferon digunakan untuk penyakit[7] :Penyakit Granulomatosa Kronis Poliradikuloneuropati Demielinasi Inflamasi Kronis Kanker kolorektal Condylomata Acuminata Limfoma sel-T kulit Hepatitis C .Fibrosis Paru Idiopatik Sklerosis ganda Osteopetrosis Interleukin digunakan untuk penyakit[8] :Melanoma Melanoma, Metastasis Karsinoma Sel Ginjal Obat Trombositopenia Diinduksi Imunostimulan lainnya digunakan untuk penyakit[9] :Kekurangan Adenosine Deaminase Defisiensi imun Mieloma multipel Sklerosis ganda Limfoma Non-Hodgkin Vaksin terapeutik digunakan untuk penyakit[10] : Kombinasi vaksin digunakan untuk penyakit[11] :Profilaksis Difteri Profilaksis Haemophilus influenzae Profilaksis Hepatitis A. Pencegahan Hepatitis B .Profilaksis Campak Profilaksis Gondongan Profilaksis Pertusis Profilaksis Poliomielitis Profilaksis Rubella Profilaksis Tetanus Vaksinasi dan Profilaksis Varicella-Zoster, Profilaksis Vaksin virus digunakan untuk penyakit[12] :Profilaksis Adenovirus Flu burung Gastroenteritis Profilaksis Hepatitis A. Pencegahan Hepatitis B. Herpes Zoster , ProfilaksisProfilaksis Human Papillomavirus Profilaksis Infeksi Profilaksis Influenza Profilaksis Virus Ensefalitis Jepang Profilaksis Campak Profilaksis Gondongan Profilaksis Poliomielitis Profilaksis Rabies Profilaksis Rubella Profilaksis Cacar Flu babi Varicella-Zoster, Profilaksis Profilaksis Demam Kuning Agen imunosupresif digunakan untuk penyakit[13] :
Rheumatoid arthritis Alergi parah Agen imunosupresif terbagi menjadi 5, yaitu :
Penghambat kalsineurin diberikan untuk penyakit[14] :Transplantasi Organ, Profilaksis Penolakan Transplantasi Organ, Pembalikan Penolakan Psoriasis Artritis reumatoid Penghambat interleukin digunakan untu mengobati[15] :Spondilitis ankilosa Asma Asma, Perawatan Dermatitis atopik Rinosinusitis Kronis dengan Polip Hidung Penyakit Crohn Sindrom Periodik Terkait Cryopyrin Sindrom Pelepasan Sitokin Eksim Granulomatosis Eosinofilik dengan Polyangiitis Sindroma Cold Autoinflammatory Familial Demam Mediterania keluarga Arteritis Sel Raksasa Sindrom Hipereosinofilik Sindrom D hiperimunoglobulin Artritis idiopatik juvenil Sindrom Muckle Wells Penyakit Multicentric Castleman Sklerosis ganda Neuromyelitis Optica Spondyloarthritis Aksial Non-Radiografi Transplantasi Organ, Profilaksis Penolakan Psoriasis plak Psoriasis Artritis Psoriatis Artritis reumatoid Penyakit Still Tumor Necrosis Factor Receptor Associated Periodic Syndrome Kolitis ulseratif Kolitis Ulseratif, Aktif Imunosupresan lainnya digunakan untuk mengobati[16] : Imunosupresan selektif digunakan untuk penyakit[17] :Anemia aplastik Kanker payudara Leukemia Limfositik Kronis Penyakit Crohn Penyakit Crohn, Pemeliharaan Penyakit graft-versus-host Sindrom Uremik Hemolitik Limfohistiositosis hemofagositik Artritis idiopatik juvenil Lymphangioleiomyomatosis Sklerosis ganda Myasthenia gravis Sindrom nefrotik Karsinoma Neuroendokrin Neuromyelitis Optica Transplantasi Organ, Profilaksis Penolakan Kanker pankreas Hemoglobinuria Nokturnal Paroksismal Psoriasis plak Psoriasis Artritis Psoriatis Profilaksis Penolakan Rejection Reversal Angiomiolipoma ginjal Karsinoma Sel Ginjal Transplantasi Ginjal Artritis reumatoid Astrositoma Sel Raksasa SubependymalLupus Eritematosus Sistemik Kompleks Tuberous Sclerosis Kolitis ulseratif Penghambat alfa TNF digunakan untuk penyakit[18] :Spondilitis ankilosa Penyakit Crohn Penyakit Crohn, Akut Penyakit Crohn, Pemeliharaan Hidradenitis Suppurativa Penyakit radang usus Artritis idiopatik juvenil Artritis Reumatoid Remaja Spondyloarthritis Aksial Non-Radiografi Psoriasis plak Psoriasis Artritis Psoriatis Artritis reumatoid Spondyloarthritis Kolitis ulseratif Kolitis Ulseratif, Perawatan Uveitis Cara Kerja Agen Imunologi Agen Imunologi di serap dengan sangat baik setelah pemberian IM dengan Ketersediaan hayati: 70%. Obat ini bekerja selama 2-10 hari untuk mencapai plasma puncak[19,20,21,22] .
Agen Imunologi bekerja dengan menurunkan proses inflamasi untuk mengobati rheumatoid arthritis , kondisi autoimun, dan sebagainya[1] .
Obat ini memiliki durasi kerja dalam Profilaksis pasca pajanan: 3-6 bulan untuk Imunoglobulin Hepatitis B[2] .
Agen Imunologi memiliki metabolisme yang kompleks dengan IgG dan IgG yang bisa dipecah dalam sel-sel pada sistem retikuloendotelial di dalam tubuh[19] .
Contoh Obat Agen Imunologi Agen Imunologi digunakan dalam bentuk Injeksi Intravena / Subkutan. Beberapa jenis obat ini merupakan obat resep atau obat keras yang harus di dapat dengan resep dokter.
Beberapa contoh obat globulin imun dengan resep dokter[4] :
Imun globulin intravena Imun globulin subkutan Hyaluronidase / imun globulinImunoglobulin intravena dan subkutan Rho (d) immune globulin Botulisme immune globulin Imunoglobulin intetanus immune globulin Hepatitis b immune globulin Rabies imun globulin, manusia Tetanus immune globulin Cytomegalovirus imun globulinImmune globulin intramuscular Imunoglobulin virus syncytial pernapasan Palivizumab Varicella zoster immune globulin Bezlotoxumab Beberapa contoh obat imunostimulan vaksin bakteri dengan resep dokter[6] :
Vaksin pneumokokus 23-polivalen Vaksin pneumococcal 13-valent Vaksin konjugasi meningokokus Vaksin haemophilus b conjugate (prp-t) Vaksin meningokokus grup B. Vaksin antraks teradsorpsi Haemophilus b conjugate (prp-omp) vaksin Vaksin haemophilus b conjugate (prp-t) / vaksin konjugasi meningokokus Vaksin polisakarida meningokokus Vaksin pneumokokus 7-valen Tetanus toksoid Vaksin tipus, dinonaktifkan Vaksin kolera, hidup Vaksin tipus, hidup Beberapa contoh obat imunostimulan Faktor perangsang koloni dengan resep dokter[7] :
Beberapa contoh obat imunostimulan interferon dengan resep dokter[8] :
Beberapa contoh obat imunostimulan interleukin dengan resep dokter[9] :
Beberapa contoh obat imunostimulan imunostimulan lainnya dengan resep dokter[10] :
Glatiramer Pegademase bovine Plerixafor Elapegademase Beberapa contoh obat imunostimulan vaksin terapeutik dengan resep dokter[11] :
Beberapa contoh obat imunostimulan kombinasi vaksin dengan resep dokter[12] :
Difteri toksoid / pertusis, toksoid aseluler / tetanus Vaksin haemophilus b conjugate (prp-omp) / vaksin anak hepatitis b Difteri dan tetanus toksoid / pertusis, aseluler Difteri toksoid / tetanus toksoid Difteri toksoid / pertusis, vaksin aseluler / poliovirus, inaktif / tetanus toksoid Vaksin virus campak / vaksin virus gondongan / vaksin virus rubella Difteri toksoid / hepatitis b vaksin pediatrik / pertusis, vaksin aseluler / poliovirus, inaktif / tetanus toksoid Vaksin difteri toksoid / haemophilus b konjugat (prp-t) / pertusis, vaksin aseluler / poliovirus, inaktif / tetanus toksoid Vaksin virus campak / vaksin virus gondok / vaksin virus rubella / vaksin virus varicella Hepatitis a vaksin dewasa / vaksin hepatitis b dewasa Beberapa contoh obat imunostimulan vaksin virus dengan resep dokter[12] [13] :
Vaksin virus influenza, dinonaktifkan Vaksin dewasa hepatitis b Vaksin zoster hidup Vaksin human papillomavirus Vaksin zoster, dinonaktifkan Vaksin virus influenza, hidup, trivalen Vaksin demam kuning Vaksin cacar Vaksin virus campak Vaksin human papillomavirus Vaksin cacar Vaksin pediatrik hepatitis b Hepatitis vaksin dewasa Hepatitis vaksin pediatrik Vaksin rabies, sel diploid manusia Vaksin virus polio, dinonaktifkan Japanese enceph vaksin sa14-14-2, tidak aktif Vaksin virus rubella Vaksin virus gondongan Vaksin rabies, sel embrio ayam yang dimurnikan Vaksin dewasa hepatitis b Vaksin pediatrik hepatitis b Vaksin rotavirus Hepatitis vaksin pediatrik Vaksin virus varicella Beberapa contoh obat agen imunosupresif penghambat kalsineurin dengan resep dokter[14] :
Beberapa contoh obat agen imunosupresif penghambat interleukin dengan resep dokter[15] :
Beberapa contoh obat agen imunosupresif imunosupresan lainnya dengan resep dokter[16] :
Beberapa contoh obat agen imunosupresif imunosupresan lainnya dengan resep dokter[17] :
Beberapa contoh obat agen imunosupresif Penghambat alfa TNF dengan resep dokter[18] :
Infliximab Adalimumab Etanercept Certolizumab Golimumab Etanercept Efek Samping Agen Imunologi Masing-masing agen Imunologi memiliki efek samping yang hampir mirip. Obat ini bisa menyebabkan efek samping yang ringan sampai dengan serius. Segera periksa ke dokter jika anda mengalami efek samping berikut.
Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari globulin imun[23,24] :
Batuk Batuk menghasilkan lendir Sulit bernafas Demam Sakit kepala Nyeri atau nyeri di sekitar mata dan tulang pipi Kulit pucat Hidung tersumbat atau meler Sesak di dada Kesulitan bernapas dengan pengerahan tenagaPerdarahan atau memar yang tidak biasa Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa Kulit melepuh , mengeras, iritasi, gatal, atau kemerahan pada kulitPanas dingin Kulit pecah-pecah, kering, bersisik Sulit bernafas Pusing Pembengkakan wajah Mual Nafas berisik Ruam kulit Muntah Badan pegal atau nyeri Sakit tenggorokan Kram otot Artralgia Imunostimulan adalah jenis agen imunologi. Obat ini terbagi menjadi 8 kelas, berikut efek samping berdasarkan kelasnya :
Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari vaksin bakteri[25,26,27] :
Demam Panas dingin Perasaan umum tidak nyaman atau sakit Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa Diare Kehilangan selera makan Muntah Nyeri Kemerahan Nyeri tekan Gerakan terbatas pada lengan tempat suntikan diberikan Sakit kepala Malaise, Artralgia, Anoreksia, Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari faktor perangsang koloni[28,29,30] :
Hiperurisemia Peningkatan dehidrogenase laktat Peningkatan leukosit alkali fosfatase Peningkatan alkali fosfatase serum Ostealgia Trombositopenia.artralgia Sakit kepala Mialgia Pruritus Panas dingin Batuk Demam Sakit tenggorokan Bisul, luka, atau bintik putih di mulut Hiperurisemia Kotoran berwarna hitam Kembung atau bengkak pada wajah, lengan, tangan, tungkai bawah, atau kaki Darah di mata Hidung berdarah Penglihatan kabur Sakit atau nyeri tubuh Sakit tulang Nyeri dada Urin keruh Kemacetan Kantuk Mulut kering Sakit mata Kelaparan meningkat Haus meningkat Peningkatan buang air kecil Detak jantung tidak teratur Sejumlah besar kolesterol dalam darah Kehilangan selera makan Suasana hati atau perubahan mental Kejang otot Mual Penambahan berat badan yang cepat Berkeringat Kelenjar lunak dan bengkak di leher Mata atau kulit kuning Muntah darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari interferon[31] :
Gejala seperti flu Demam Sakit kepala Mialgia Mual Menggigil Anemia Perdarahan uterus Nyeri perut Perkembangan antibodi Astenia Nyeri dada Penurunan jumlah sel darah putih Demam Gejala mirip flu Sakit kepala Hipertonia Peningkatan serum alanine aminotransferase Reaksi di tempat suntikan Insomnia, leukopenia Mialgia Nyeri Kecemasan Artralgia Sembelit Diare Gangguan integumen Pusing, dispepsia Limfositopenia Miastenia Mual Edema perifer Ruam kulit Urgensi kencing Jumlah neutrofil absolut abnormal Menggigil Peradangan pada situs injeksi. Sakit punggung Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari interleukin[32,33] :
Detak jantung cepat Retensi cairan Detak jantung tidak teratur Sesak napas Sakit mulut atau lidah Pembengkakan pada kaki atau tungkai bawah Bercak putih di mulut dan / atau di lidah Agitasi Kebingungan Diare Pusing Kantuk Demam atau menggigil Depresi mental Mual dan muntah Luka di mulut dan di bibir Kesemutan pada tangan atau kaki Penurunan buang air kecil yang tidak biasa Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa Penambahan berat badan 5 sampai 10 pon atau lebih Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari imunostimulan lainnya[34,35] :
Diare Pusing Reaksi di tempat suntikan Mual Artralgia Kelelahan Sakit kepala Muntah Perut kembung Kecemasan Nyeri dada Dispnea Limfadenopati Palpitasi Flare pasca injeksi Urtikaria Vasodilatasi Pembilasan Eritema di tempat suntikan Indurasi di tempat suntikan Peradangan di tempat suntikan Gatal di tempat suntikan Nyeri di tempat suntikan Penyakit mata Edema wajah Spasme laring Menggigil Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari vaksin terapeutik[36] :
Nyeri kandung kemih Kembung atau bengkak pada wajah, lengan, tangan, tungkai bawah, atau kaki Urin berdarah atau keruh Sakit atau nyeri tubuh Nyeri dada Panas dingin Kebingungan Batuk Diare Sulit buang air kecil, terbakar, atau nyeri Kesulitan bernapas Kesulitan berbicara Penglihatan ganda Hidung tersumbat Demam Sering ingin buang air kecil Perasaan umum tidak nyaman atau sakit Sakit kepala Ketidakmampuan untuk menggerakkan lengan, kaki, atau otot wajah Ketidakmampuan untuk berbicara Nyeri sendi Kehilangan selera makan Kehilangan suara Nyeri punggung bawah atau samping Nyeri dan nyeri otot Hidung tersumbat Mual Kulit pucat Penambahan berat badan yang cepat Pilek Gemetaran Sesak napas Bicara lambat Bersin Sakit tenggorokan Berkeringat Sesak di dada Kesemutan pada tangan atau kaki Kesulitan tidur Kesulitan bernapas dengan pengerahan tenaga Perdarahan atau memar yang tidak biasa Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak biasa Muntah Mengi Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari kombinasi vaksin{37,38] :
Demam lebih dari 99,5 derajat F. Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa Ruam sementara Reaksi di tempat suntikan Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari vaksin virus[39,40] :
Panas dingin Batuk Nafsu makan menurun Demam Sakit kepala Nyeri otot Sakit tenggorokan Hidung tersumbat atau meler Kelelahan atau kelemahan Demam lebih dari 99,5 derajat F. Perasaan umum tidak nyaman atau sakit Mual Kehilangan nafsu makan Bengkak Nyeri tekan Kemerahan Hangat, atau benjolan keras di tempat suntikan diberikan. Mudah tersinggung Flu, Diare Sakit telinga Agen imunosupresif adalah jenis agen imunologi yang terbagi menjadi 5 kelas, berikut efek samping berdasarkan kelasnya :
Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari penghambat kalsineurin[41,42] :
Hirsutisme Hipertensi Peningkatan nitrogen urea darah Peningkatan kreatinin serum Nefrotoksisitas Tremor Infeksi oportunistik Diabetes mellitus Infeksi Sakit kepala Hiperglikemia Hiperkalemia Perubahan status mental Gangguan sensasi Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari penghambat interleukin[43,44,45] :
Infeksi saluran pernapasan bagian atas Reaksi di tempat suntikan Sakit kepala Perkembangan antibodi Peradangan di tempat suntikan Neutropenia. Konjungtivitis alergi Konjungtiviti Reaksi di tempat suntikan Peradangan mata Iritasi mata Infeksi herpes simpleks oral Nasofaringitis Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari imunosupresan lainnya[46,47] :
Anemia Anxiety Confusion Dizziness Neuropathy Neutropenia Peripheral neuropathy Thrombocytopeni Infark miokard akutKecelakaan serebrovaskular Neutropenia demam Peningkatan enzim hati Nyeri tungkai bawah Infeksi Mual Leukopenia Muntah Pneumonia Infeksi saluran pernapasan bagian atas Infeksi saluran kemih Neutropenia, trombositopenia Sakit perut Artralgia Astenia Sakit punggung Sembelit Batuk Diare Pusing Dispnea Dispnea saat aktivitas Edema Epistaksis Kelelahan Sakit kepala Hipokalemia Insomnia Kram otot Nasofaringitis Edema perifer Faringitis Pruritus Ruam kulit Muntah Anoreksia Xeroderma Selulitis Nyeri dada Depresi Disuria Hipertensi Hipoestesia Hipomagnesemia Hipotiroidisme Peningkatan serum alanine aminotransferase Leukopenia Tinja encer Mialgia Keringat malam Nyeri Palpitasi Neuropati perifer Rinitis Nyeri perut bagian atas Memar Diaphoresis Dysgeusia Ecchymoses Eritema kulit Xerostomia Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari imunosupresan selektif[48,49,50,51] :
Faringitis Batuk meningkat Pruritus Menggigil Nyeri / peradangan di tempat suntikan Luka tidak disengaja Infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran kemih Infeksi Penurunan hemoglobin Peningkatan glukosa serum Stomatitis.pneumonitis Pneumonia Peningkatan kolesterol hdl Penyakit sitomegalovirus, infeksi saluran kemih Sembelit Insomnia Leukopenia Nyeri pasca operasi Infeksi herpes simpleks Infeksi herpes zoster Asma Infeksi herpes simpleks Infeksi Asidosis metabolik Kandidiasis oralEfusi pleura Infeksi saluran pernafasan Penyakit sitomegalovirus sistemik Infeksi saluran kemih Viremia Sakit perut Akne vulgaris Anemia Ansietas Astenia Nyeri punggung Gangguan kardiovaskular Dada nyeri Sembelit Batuk Depresi Gangguan integumen Mengantuk Dispepsia Edema Demam Sakit kepala Hiperkolesterolemia Hiperlipidemia Hipertensi Hipertonia Hiperurisemia Hipervolemia Hipokalemia Hipotensi Peningkatan laktat dehidrogenase Peningkatan serum alanine aminotransferase Peningkatan serum aspartat aminotransferase Peningkatan serum kreatinin Kram tungkai bawah Mialgia Miastenia Mual Nyeri Paresthesia Edema perifer Penyakit paru Rinitis Sinusitis Takikardia Trombositopenia Tremor Muntah Penambahan berat badan Menggigil Perut kembung Neoplasma ganas pada kulit Sakit punggung Peningkatan serum aspartate aminotransferase Peningkatan enzim hati Penglihatan kabur Bradikardia Bronkitis Peningkatan transferase gamma-glutamyl Limfositopenia Migrain Pusing Dispnea Peningkatan transaminase serum Tinea Alopecia Diare Peningkatan serum alanine aminotransferase Ruam kulit Kondisi hipersensitivitas Hipertensi Rinitis Tenosinovitis. Beberapa efek samping umum yang paling sering di laporkan dari Penghambat alfa TNF[53,54] :
Infeksi saluran pernapasan atas Sakit kepala Reaksi di tempat suntikan Ruam kulit Pembentukan antibodi Sinusitis Nyeri di tempat suntikan Nyeri perut Nyeri punggung Nyeri dada Mual Infeksi saluran kemih Sakit perut Gejala seperti flu Kandidiasis Diare Pruritus Sinusitis Muntah Neoplasma ganas. Efek samping bisa saja terjadi berdasarkan riwayat kesehatan bagi yang mengkonsumsi. Konsumsi obat sesuai dengan dosis dan anjuran yang tertera.
Sebelum menggunakan obat ini konsultasikan ke dokter jika anda memiliki beberapa penyakit atau riwayat penyakit. Dan juga, jika anda sedang mengkonsumsi obat lain bicarakan ke dokter obat apa yang sedang anda konsumsi.
Mengkonsumsi obat lain di barengi dengan obat imunologi bisa saja mempengaruhi kesehatan anda.
Medical Research & Source ↓ Medical Research & Source ↓ 1) Anonim. Drugs.com. Immunologic agents. 2020.
2) Brian A Kidd , Aleksandra Wroblewska, Mary R Boland, Judith Agudo, Miriam Merad, Nicholas P Tatonetti, Brian D Brown, dan Joel T Dudley. cbi.nlm.nih.gov. 2015.
3) Villani AC, Sarkizova S, Hacohen N. "Systems Immunology: Learning the Rules of the Immune System". Annual Review of Immunology. 2018.
4) Anonim. Drugs.com. Immune globulins. 2020.
5) Anonim. Drugs.com. imunostimulan. 2020.
6) Anonim. Drugs.com. Bacterial vaccines. 2020.
7) Anonim. Drugs.com. Colony stimulating factors. 2020.
8) Anonim. Drugs.com. Interferon. 2020.
9) Anonim. Drugs.com. Interleukins. 2020.
10) Anonim. Drugs.com. other immunostimulants. 2020.
11) Anonim. Drugs.com. Vaccine combinations. 2020.
12) Anonim. Drugs.com. Viral vaccines. 2020.
13) Anonim. Drugs.com. Immunosuppressive agents. 2020.
14) Anonim. Drugs.com. Calcineurin inhibitors. 2020.
15) Anonim. Drugs.com. Interleukin inhibitors. 2020.
16) Anonim. Drugs.com. Other immunosuppressants. 2020.
17) Anonim. Drugs.com. Selective immunosuppressants. 2020.
18) Anonim, Drugs.com. TNF alfa inhibitors. 2020.
19) Anonim. Mims.com. Human Normal Immunoglobulin . 2020.
20) Anonim. Mims.com. Hepatitis B Immunoglobulin. 2020.
21) Anonim. Mims.com. Palivizumab. 2020.
22) Anonim. Mims.com. Rabies Immunoglobulin . 2020.
23)
24) Anonim. Drug.com. Immune globulin (intravenous) (IGIV). 2020.
25) Anonim. Drugs.com. Bacterial vaccines. 2020.
26) Anonim. Drugs.com. Meningococcal conjugate vaccine. 2020.
27) Anonim. Drugs.com.Anthrax vaccine adsorbed. 2020.
28) Anonim. Drugs.com. Filgrastim. 2020.
29) Anonim. Drugs,com. Tbo-filgrastim. 2020.
30) Anonim. Drugs.com. Sargramostim. 2020.
31) Anonim. Drugs.com. Interferon beta-1a. 2020.
32) Anonim. Drugs.com. aldesleukin. 2020.
33) Anonim. Drugs.com. oprelvekin. 2020.
34) Anonim. Drugs.com. Glatiramer. 2020.
35) Anonim. Drugs.com. Plerixafor. 2020.
36) Anonim. Drugs.com. sipuleucel-T. 2020.
37) Anonim. Drugs.com. Diphtheria toxoid / hepatitis b pediatric vaccine / pertussis, acellular / poliovirus vaccine, inactivated / tetanus toxoid. 2020.
38) Anonim. Drugs.com. Measles virus vaccne/mumps virus vaccine/rubella virus vaccine/varicella virus vaccine. 2020.
39) Anonim. Drugs.com. Inflienza virus vaccine. live, trivalent. 2020.
40) Anonim. Drugs.com. Hepatitis a adult vaccine. 2020.
41) Anonim. Drugs,com. Siklosporin. 2020.
42) Anonim. Drugs.com. Tacrolimus. 2020.
43) Anonim. Drugs.com. Rilonacept. 2020.
44) Anonim. Drugs.com. Anakinra. 2020.
45) Anonim. Drugs.com. Dupilumab. 2020.
46) Anonim. Drugs.com. Pomalidomide. 2020.
47) Anonim. Drugs.com. Azathioprine. 2020.
48) Anonim. Drugs,com. Lenalidomide. 2020.
49) Anonim. Drugs.com. Everolimus. 2020.
50) Anonim. Drugs.com. Asam Mycophenolic. 2020.
51) Anonim. Drugs.com. Mycophenolate mofetil. 2020.
52) Anonim. Drugs.com. Fingolimod. 2020.
53) Anonim. Drugs.com. Adalimumab. 2020.
54) Anonim. Drugs.com. Infliximab. 2020.