Ciclosporin digunakan untuk menekan atau memperlambat sistem kekebalan tubuh. [5]
Sebenarnya sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk manusia karena dapat melawan infeksi bakteri, virus, parasit atau jamur yang menyerang tubuh. [5]
Namun demikian, sistem kekebalan tubuh kadang-kadang menolak atau melawan apabila dilakukan transplantasi organ. [4,5]
Oleh karena itu, Ciclosporin digunakan untuk melemahkan reaksi imun atau sistem kekebalan tubuh agar tubuh dapat menerima organ transplantasi seperti hati, ginjal, jantung, kornea, pankreas, atau transplantasi sumsum tulang. [1,3,4,5]
Selian itu juga, obat ini disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) untuk mengurangi peradangan pada rheumatoid arthritis aktif dan psoriasis. [4]
Daftar isi
Ciclosporin merupakan sebuah inhibitor calcineurin (penghambat calcineurin) yang dikenal juga sebagai obat golongan imunosupresan. [1,3]
Karena sifat imunomodulatornya itu, obat ini kemudian diproduksi oleh Sandoz (perusahaan farmasi dari Jerman) dan disetujui oleh FDA pada tahun 1983 untuk mencegah gejala seperti rheumatoid arthritis, psoriasis, keratoconjunctivitis sicca dan terutama untuk mencegah penolakan tubuh terhadap organ transplantasi. [1,3,4,5]
Mekanisme kerja Ciclosporin adalah menghambat fungsi T-limfosit. [2,4]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [2]
Indikasi | → Obat untuk menekan tingkat penolakan tubuh terhadap organ transplantasi. → Obat penyakit rheumatoid arthritis, sindrom nefrotik, psoriasis dan dermatitis atopik yang parah. |
Kategori | Obat khusus disertai resep. |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa. |
Kelas | Imunosupresif. |
Bentuk | Sirup, kaplet dan infus. |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas. → Pasien dengan neoplasma ganas. → Pasien yang memiliki hipertensi yang tidak terkontrol. → Pasien dengan gangguan psoriasis. → Ibu menyusui. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Ciclosporin: → Pasien yang memiliki riwayat reaksi alergi. → Pasien hiperurisemia. → Pasien anafilaksis. → Pasien yang memiliki gangguan elektrolit serum. → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati. → Pasien yang melakukan monitor tekanan darah. → Ibu hamil. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV /Parenteral /PO: Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Ciclosporin dimanfaatkan untuk mencegah beberapa kondisi berikut ini; [1,2,3,4,5]
Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti instruksi dokter bila ada manfaat lain yang disarankannya. [5]
Ciclosporin diresepkan kepada pasien dewasa dan pasien anak-anak yang mengalami sindrom nefrotik. Obat diberikan melalui injeksi atau infus melalui intravena dan diminum secara langsung (oral).
Dosis yang diresepkan adalah sebagai berikut: [2]
Profilaksis penolakan graft pada transplantasi sumsum tulang Parenteral/Injeksi Intravena: → Dimulai dengan 3-5 mg / kg per hari pada waktu sehari sebelum transplantasi dan dilanjutkan paling lama 2 minggu. → Atau diminum secara oral dengan dosis pemeliharaan 12,5 mg / kg per hari. → Lanjutkan dosis pemeliharaan setidaknya 3-6 bulan. |
Imunosupresi pada transplantasi organ Parenteral/Injeksi Intravena: → Awalnya: 5-6 mg / kg setiap hari sebagai dosis tunggal → Dosis infus selama 2-6 jam. → Setelah itu diikuti dengan terapi oral sesegera mungkin. |
Sindrom nefrotik Oral/Diminum: → 5 mg / kg setiap hari, diberikan dalam 2 dosis terbagi. |
Psoriasis dan dermatitis atopik yang parah Oral/Diminum: → Awalnya, 2,5 mg / kg per hari dalam 2 dosis terbagi. → Kurangi dosis sampai didapatkan dosis efektif terendah setelah remisi tercapai. → Hentikan pengobatan jika tidak ada respon postif yang signifikan setelah penggunaan dosis secara maksimal dalam waktu 6 minggu. → Dosis Maksimum: 5 mg / kg per hari. |
Reumatoid artritis Oral/Diminum: → 2,5 mg / kg per hari, dalam 2 dosis terbagi. → Kemudian lanjutkan pengobatan selama 6-8 minggu. → Jika tidak menimbulkan respon yang signifikan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap. → dosis Maksimum: 4 mg / kg per hari. |
Imunosupresi pada transplantasi organ Oral/Diminum: → Awalnya, 10-15 mg / kg per hari, dimulai pada 4-12 jam sebelum proses transplantasi → Kemudian dilanjutkan dosis selama 1-2 minggu → Dosis pemeliharaan: 2-6 mg / kg per hari. → Dapat dipertimbangkan untuk dosis yang lebih rendah bila Ciclosporin dikombinasikan dengan imunosupresan lainnya. |
Sindrom nefrotik Oral/Diminum: → 6 mg / kg setiap hari, diberikan dalam 2 dosis terbagi. |
Berikut ini adalah efek samping yang ditimbulkan oleh obat Ciclosporin. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila efek samping yang timbul terus berlanjut atau mengganggu Anda; [3,5]
Umumnya terjadi;
Jarang terjadi;
Efek Samping Langka;
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [5]
Umumnya terjadi;
Kurang umum jarang;
Langka;
Info Efek Samping Tenaga Medis; [5]
Berikut ini adalah uraian detail tentang Ciclosporin. Pokok-pokok uraian seperti tampak dalam tabel; [1,2,5]
Penyimpanan | → Simpan antara 25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Ciclosporin adalah obat golongan imunosupresan yang secara efektif bekerja pada sel-T . Obat ini menghambat aktivasi kalsineurin dan produksi interleukin-2, sehingga mengurangi respon imun yang dimediasi sel. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap secara lengkap dan bervariasi dari saluran pencernaan. Distribusi: Didistribusikan secara luas; melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein: 90%. Metabolisme: Hati: Keseluruhan. Ekskresi: Di feses melalui empedu; 5-20 jam (waktu paruh eliminasi), lebih cepat pada anak-anak. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan kadar siklosporin oleh obat-obat seperti; Diltiazem, Doksisiklin, Eritromisin, Ketokonazol, Metilprednisolon (dosis tinggi), Nikardipin, Verapamil dan Kontrasepsi oral. → Obat yang mengurangi tingkat kerja Ciclosporin adalah Carbamazepine, Isoniazid, Fenobarbiton, Fenitoin, dan Rifampisin. → Peningkatan risiko kejang bila digunakan bersamaan dengan Metilprednisolon dosis tinggi. Berpotensi Fatal: → Nefrotoksisitas aditif bila digunakan dengan Aminoglikosida, Amfoterisin B, Ciprofloksasin, Colchicine, Melphalan, Kotrimoksazol dan NSAID. |
Interaksi dengan makanan | → Hindari produk jeruk Bali merah (grapefruit). → Hindari produk yang mengandung kalium. → Minumlah obat ini secara konsisten setiap hari. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Dapat terjadi hepatotoksisitas sementara dan nefrotoksisitas. ⇔ Cara Mengatasi: Tindakan suportif umum dan pengobatan simtomatik dapat digunakan dalam kasus overdosis. |
Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Ciclosporin?
Ciclosporin dikonsumsi melalui injeksi atau infus melalui intravena (IV) dan diminum secara langsung (oral). Obat boleh dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, tetapi harus konsisten, dalam artian obat harus diminum/disuntik di waktu yang sama setiap hari. Dan Obat harus diberikan dalam dua dosis terpisah setiap hari. [1,5]
Bagaimana caranya kalau saya kehilangan satu dosis obat ini?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila setelah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [5]
Hal-hal apa saja yang perlu saya perhatikan ketika menggunakan Ciclosporin?
Hindari minum jus jeruk Bali Merah (grapefruit) karena dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Hindari pula berada di dekat orang yang sakit atau memiliki infeksi. Beri tahu dokter jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi. [5]
Apakah ada obat lain yang dapat berinteraksi dengan Ciclosporin?
Dilaporkan ada beberapa misalnya obat-obat ambrisentan atau bosentan, dabigatran,
rifabutin, St. John’s wort, obat antibiotik atau antijamur, obat antivirus untuk mengobati hepatitis C atau HIV / AIDS, dan pil KB. Laporkan kepada dokter bila Anda sedang atau pernah menggunakan obat-obat tersebut. [5]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Ciclosporin; [1,3,5]
Brand Merek Dagang |
Gengraf |
Neoral |
Sandimmune |
Sangcya |
1) Anonim. Diakses 2020. DRUGBANK. Ciclosporin.
2) Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Ciclosporin.
3) Anonim. Diakses 2020. webmd. Cyclosporine.
4) Anonim. Diakses 2020. NIH. US Departemen of Health & Human Services. Cyclosporine.
5) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Cyclosporine.