Mirtazapine digunakan untuk mencegah gangguan depresi mayor (GDM) yang umumnya dialami oleh orang dewasa. Gejala ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang berdampak pada penurunan kondisi emosi, fisik dan pikiran akibat sedih, hampa, kosong dan ketidakberdayaan (seperti kehilangan semangat hidup dan kekuatan). [4 5]
Daftar isi
Mirtazapine merupakan obat anti-depresan. Cara kerja obat ini masih belum sepenuhnya dipahami namun diperkirakan bahwa obat ini secara positif mempengaruhi komunikasi antara sel-sel saraf di sistem saraf pusat dan lalu mengembalikan keseimbangan kimia di otak. [2, 3, 4, 5]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini: [1]
Indikasi | Obat anti-depresi |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antidepresan |
Bentuk | Tablet |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Mirtazapine: → Pasien dengan gangguan epilepsi atau riwayat kejang. → Pasien dengan gangguan hati atau ginjal → Pasien dengan gangguan jantung seperti gangguan konduksi, angina pektoris, riwayat serangan jantung. → Pasien hipotensi. → Pasien diabetes millitus (DM). → Pasien dengan gangguan psikosis. → Pasien yang memiliki riwayat gangguan bipolar. → Segera hentikan pengobatan jika penyakit kuning berkembang. → Pasien dengan gangguan buang air kecil. → Pasien dengan gangguan glaukoma sudut-tertutup. → Pasien dengan kondisi meningkatkan tekanan intraokular. → Harus dilakukan pantauan pada pasien untuk mengetahui tanda-tanda depresi sumsum tulang. → Harus dilakukan pemantauan pada pasien yang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. → Obat ini dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin. → Pasien lansia. → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Mirtazapine dimanfaatkan secara khusus untuk mengobati pasien dengan gangguan depresi mayor (GDM). Penderita yang mengalami gangguan ini akan mengalami suasana hati yang berakibat pada penurunan kondisi emosi, fisik, pikiran dan terkadang kehilangan nafsu makan secara drastis hingga mengalami insomnia atau gangguan tidur. [1, 2, 3, 4, 5]
Mirtazapine diresepkan kepada pasien dewasa melalui pemberian oral. Dosis yang ditentukan adalah sebagai berikut: [1]
Depresi Oral/Diminum → Awalnya, 15 mg setiap hari. → Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap tergantung pada respon klinis. → Ubah dosis dengan interval minimal 1-2 minggu. → Dosis efektif yang biasa: 15-45 mg setiap hari diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. → Untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya obat dikonsumsi sesaat sebelum waktu tidur malam. |
Efek samping yang ditimbulkan oleh Mirtazapine bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping berikut secara ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda: [4,5]
Kurang umum atau jarang dilaporkan:
Efek Samping Langka:
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut; [4]
Umumnya dilaporkan:
Kurang umum atau jarang dilaporkan:
Info Efek Sampign Tenaga Medis: [4]
Berikut ini adalah uraian detail tentang Mirtazapine. Pokok-pokok uraian seperti tampak pada tabel: [1, 3]
Penyimpanan | → Simpan antara 15-30 °C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Mirtazapine adalah sebuah obast antidepresan tetrasiklik piperazinoazepine yang bekerja meningkatkan aktivitas noradrenergik dan serotonergik melalui blokade reseptor adrenergik α2 presinaptik sentral. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan (oral); konsentrasi plasma puncak setelah 2 jam. Distribusi: Pengikatan protein: 85%. Metabolisme: Hati oleh demetilasi dan oksidasi diikuti oleh glukuronidasi. Ekskresi: Melalui urin dan feses; 20-40 jam (waktu paruh eliminasi). |
Interaksi dengan obat lain | → Potensiasi efek sedatif dengan alkohol atau benzodiazepin. → Peningkatan kadar plasma dengan inhibitor CYP3A4 yang poten seperti inhibitor HIV-protease, antijamur azole termasuk ketoconazole, erythromycin dan nefazodone. → Mengurangi kadar plasma dengan Carbamazepine dan induser CYP3A4 lainnya. → Peningkatan bioavailabilitas dengan Cimetidine. Berpotensi fatal: → Jangan gunakan dengan atau dalam 2 minggu penghentian MAOI. → Setidaknya berikan jarak sekitar 1 minggu penghentian Mirtazapine, barulah memulai obat apa pun yang dapat memicu reaksi serius seperti fenelzin. |
Interaksi dengan makanan | → Hindari meminum alkohol. → Mirtazapine boleh dikonsumsi dengan atau tanpa makanan karena makanan tidak mempengaruhi penyerapan obat secara signifikan. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Disorientasi, kantuk, gangguan daya ingat dan takikardia. ⇔ Cara Mengatasi: → Pastikan dengan baik jalannya napas secara teratur, oksigenasi dan ventilasi yang memadai. → Pantau fungsi jantung. → Berikan tindakan umum yang suportif dan simtomatik → Jangan memaksakan emesis. → Bilas lambung dapat dilakukan bila segara setelah obat konsumsi atau pada pasien bergejala. → Berikan arang aktif. →Tidak ada penangkal spesifik yang diketahui. |
Apa yang perlu saya beritahukan kepada dokter sebelum menggunakan Mirtazapine?
Katakanlah kepada dokter bila Anda memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah rendah, riwayat kejang, stroke, depresi, gangguan hati dan ginjal, ataupun memilki kondisi seperti sedang hamil, menyusui bahkan sedang berencana untuk hamil. [1, 4]
Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Mirtazapine?
Konsumsilah obat ini persis seperti petunjuk yang diberikan oleh dokter kepada Anda. Mirtazapine boleh dikonsumsi dengan makanan atau tanpa makanan dan biasanya pada malam hari sebelum tidur . [1, 4]
Apa yang perlu saya lakukan bila kehilangan satu dosis Mirtazapine?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila sudah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk menggantikan dosis yang terlewat. [4]
Apa yang perlu saya hindari ketika selama menggunakan Mirtazapine?
Hindari meminum minuman beralkohol karena dapat menyebabkan efek samping.
Hindari mengemudi atau aktivitas berbahaya karena obat ini dapat mempengaruhi reaksi dan konsentrasi Anda. [4]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Mirtazapine; [3,4,5]
Brand Merek Dagang |
Remeron SolTab |
Remeron |
1. Anonim. Mirtazapine. MIMS Indonesia; 2020.
2. Anonim. Mirtazapine. US Departemn of Health & Human Services; 2020.
3. Anonim. Mirtazapinen. Drugbank 2020.
4. Medical review oleh Kaci Durbin, MD. Mirtazapine. Drugs; 2020.
5. Anonim, Mirtazapine, oral tablet. medicalnewstoday; 2020