Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Budesonide+Formoterol merupakan obat yang terbentuk dari gabungan dari 2 jenis obat yaitu Budesonide dan Formoterol. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronis... (PPOK). Budesonide+Formoterol tersedia dalam bentuk aerosol atau dihirup. Obat ini dapat digunakan untuk pasien dewasa dan anak - anak, sesuai dengan resep dokter. Efek samping yang sering ditimbulkan di antara lain nyeri kepala, muntah, tekanan darah meningkat, iritasi pada tenggorokan hingga nyeri perut. Budesonide+Formoterol tidak dianjurkan penggunaannya pada wanita hamil karena memberikan efek yang buruk. Read more
Budesonide+Formoterol merupakan obat generik yang terbentuk dari gabungan dari 2 jenis obat yaitu Budesonide dan Formoterol[1].
Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronis atau disingkat dengan PPOK[1].
Daftar isi
Apa itu Budesonide+Formoterol?
Berikut ini adalah keterangan awal dari Budesonide+Formoterol dimulai dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaannya[1,2,3].
Indikasi | Penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) |
Kategori | Resep Dokter |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Anti-asma dan perawatan penyakit paru obstruktif kronis – Kortikosteroid |
Bentuk | Aerosol dan inhaler serbuk kering |
Kontraindikasi | Hipersensitif, gangguan jantung dan hati, gangguan asma dan penyakit paru-paru yang akut |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Budesonide+ Formoterol: → Pasien yang memiliki alergi terhadap Budesonide, Formoterol, dan gabungan keduanya → Pasien dengan gangguan asma akut dan menjadi perawatan dengan inhaler dosis rendah atau medium → Pasien yang memiliki riwayat atau sedang mengalami infeksi virus, bakteri atau jamur seperti tuberkulosis, herpes, campak, dan cacar air → Pasien yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kadar tiroid (hipertiroidisme), dan kadar elektrolit yang tidak seimbang atau kekurangan kalium atau potasium → Pasien dengan gangguan jantung seperti nyeri pada dada, serangan jantung, atau detak jantung yang tidak teratur → Pasien dengan gangguan mata seperti katarak dan glaukoma → Pasien dengan riwayat epilepsi atau kejang, tulang keropos (osteoporosis) → Pasien dengan gangguan hati, pembengkakan pada arteri, dan tumor kelenjar adrenal tertentu → Pasien yang memiliki kondisi berkeringat, muntah, dan diare yang parah → Pasien yang sedang menjalani pengobatan atau terapi obat dan herbal lainnya khususnya obat diuretik atau pil air → Pasien yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau imun tubuh yang lemah → Anak-anak khususnya dengan usia di bawah 12 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan dewasa lanjut usia (berusia di atas 65 tahun) Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan dalam penggunaan Budesonide+Formoterol adalah: → Tidak menggunakan inhaler atau obat pernapasan lainnya tanpa pengawasan dan izin dari dokter → Tidak mengkonsumsi obat-obat diuretik atau dikenal dengan pil air → Tidak boleh menghentikan obat secara mendadak dan tanpa izin dokter → Melakukan tes elektrokardiogram (EKG) untuk mengetahui kondisi jantung sebelum dan saat menggunakan Budesonide+Formoterol → Melakukan tes darah khususnya gula darah dan tekanan darah secara rutin → Melakukan tes untuk mata dan paru-paru → Melakukan pemantauan gejala asma dan penyakit paru obstruktif kronis secara berkala → Melakukan pemantauan dari pertumbuhan badan anak → Meningkatkan kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan → Membasahi bibir dengan air setelah menggunakan obat agar terhindar dari bibir kering → Meningkatkan kebersihan dari inhaler yang digunakan agar terhindar dari virus dan bakteri |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui aerosol/ inhaler (Dihirup/ pernapasan): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Budesonide+Formoterol adalah obat yang berbentuk aerosol dan inhaler serbuk kering untuk dewasa dan anak - anak yang berguna untuk mengobati asma dan penyakit paru obstruktif kronis.
Manfaat Budesonide+Formoterol
Budesonide+Formoterol memiliki manfaat untuk mengobati asma dan penyakit paru obstruktif kronis, dengan gejala dan kondisi lain yang dapat diobati adalah sebagai berikut[1] :
- Gejala pada penyakit asma adalah mengi dan sesak napas;
- Gejala dan kondisi lain pada penyakit paru obstruktif kronis adalah penyakit paru – paru, penyakit bronkitis kronis, dan penyakit emfisema;
- Kondisi pembengkakan atau iritasi pada saluran pernapasan.
Dosis Budesonide+Formoterol
Pemberian Budesonide+Formoterol dibagi menjagi 2 bagian utama yaitu dewasa dan anak – anak[2,3].
Dosis Budesonide+Formoterol Dewasa
Inhalasi/ Dihirup (Penyakit Asma) ⇔ Aerosol dengan kandungan Budesonide/ Formoterol 80/ 4.5 mg atau 160/4.5 mcg → Diberikan sebanyak 2 inhalasi setiap 2 kali sehari → Dosis Maksimum: 2 inhalasi setiap 2 kali sehari ⇔ Inhaler serbuk kering kandungan Budesonide/ Formoterol 320/ 9 mcg → Diberikan sebanyak 1 inhalasi setiap 2 kali dalam sehari → Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimum → Dosis Maksimum: 2 inhalasi setiap 2 kali sehari |
Inhalasi / Dihirup (Penyakit paru obstruktif kronis) ⇔ Aerosol dengan kandungan Budesonide/ Formoterol 160/ 4.5 mg → Diberikan sebanyak 2 inhalasi setiap 2 kali sehari → Dosis Maksimum: 2 inhalasi setiap 2 kali sehari ⇔ Inhaler serbuk kering kandungan Budesonide/ Formoterol 320/ 9 mcg → Diberikan sebanyak 1 inhalasi setiap 2 kali dalam sehari → Dosis Maksimum: 1 inhalasi setiap 2 kali sehari |
Dosis Budesonide+Formoterol Anak
Inhalasi/ Dihirup (Penyakit Asma) Untuk anak – anak dengan usia ≥ 12 thn ⇔ Aerosol dengan kandungan Budesonide/ Formoterol 80/ 4.5 mg atau 160/4.5 mcg →Diberikan sebanyak 2 inhalasi setiap 2 kali sehari → Dosis Maksimum: 2 inhalasi setiap 2 kali sehari ⇔ Inhaler serbuk kering kandungan Budesonide/ Formoterol 320/ 9 mcg →Diberikan sebanyak 1 inhalasi setiap 2 kali dalam sehari → Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimum → Dosis Maksimum: 2 inhalasi setiap 2 kali sehari |
Efek Samping Budesonide+Formoterol
Budesonide+Formoterol tidak akan memberikan efek samping yang serius, jika diberikan dengan dosis tepat dan aturan pemakaian yang tepat.
Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah sebagai berikut[1,3]:
- Sakit atau iritasi pada tenggorokan;
- Terdapat bercak putih pada tenggorokan atau mulut;
- Perut terasa sakit dan muntah;
- Sakit pada punggung dan sakit kepala atau pusing;
- Memiliki gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, sakit sinus, dan sakit tenggorokan;
- Tekanan darah meningkat.
Beberapa efek samping yang memberikan efek berbahaya dan segera menghentikan obat serta membawa ke rumah sakit (emergency) adalah sebagai berikut[1,2,3]:
- Reaksi alergi seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, kulit ruam atau kemerahan, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan;
- Masalah pernapasan atau asma semakin parah;
- Terdapat luka atau bercak putih pada mulut dan tenggorokan dan kesakitan saat menelan;
- Tremor, nyeri pada dada, detak jantung yang cepat atau berdebar;
- Gangguan mental atau suasana hati, seperti agitasi, depresi, kelelahan, gugup, perubahan tingkah laku dan kesulitan tidur (insomnia);
- Batuk berlendir dan napas pendek;
- Terdapat masalah pernapasan lainnya setelah menggunakan obat ini seperti mengi atau tersedak;
- Gangguan pada penglihatan seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, mata sakit atau kemerahan, dan melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu;
- Gejala flu seperti demam, menggil, tubuh terasa sakit, dan kelelahan yang tidak biasa;
- Gejala gula darah tinggi seperti rasa haus meningkat, intensitas buang air kecil meningkat, mulut kering, dan bau napas;
- Gejala tingkat kalium rendah seperti kaki menjadi kram, sembelit, detak jantung tidak teratur, dada berdebar, mati rasa atau kesemutan, otot lemah atau perasaan lemas;
- Gangguan hormonal seperti rasa lelah yang berlebihan, merasa mual dan pusing serta muntah.
Efek samping Budesonide+Formoterol yang diperoleh dari tenaga medis [3]:
- Umum
- Efek samping umum yang terjadi adalah kandidiasis oral (infeksi jamur pada bibir), tremor, dan palpitasi.
- Sistem Saraf
- Sangat umum (10% atau lebih) : sakit kepala (hingga 11.3%)
- Umum (1 hingga 10%) : tremor
- Tidak Umum (0.1-1%) : pusing, rasa kelelahan
- Sangat jarang (kurang dari 0.1%) : gangguan rasa
- Saluran Pernapasan
- Sangat Umum (10% atau lebih) : Pilek atau nasofaringitis (hingga 10.5%) dan infeksi saluran pernapasan atas (hingga 10.5%)
- Umum (1-10%) : sinusitis, hidung tersumbat, bronkitis, iritasi ringan pada tenggorokan, batuk, suara serak, dan pneumonia
- Jarang (0.01-0.1%) : bronkospasme
- Sangat jarang (kurang dari 0.01%) : bronkospasme paradoksal
- Laporan pasca pemasaran : kelainan pada pita suara (disfonia), batuk, dan iritasi tenggorokan
- Kardiovaskular
- Umum (1-10%) : Palpitasi
- Tidak umum (0.1-1%) : Takikardia
- Jarang (0.01-0.1%) : kondisi denyut jantung tidak normal seperti fibrilasi atrium, dan exrasystole
- Sangat jarang (kurang dari 0.01%) : angina, perpanjangan interval QT, dan tekanan darah tidak stabil
- Laporan pasca pemasaran : hipotensi, hipertensi, takiaritmia atrium dan ventrikel
- Saluran Pencernaan
- Umum (1-10%) : nyeri pada tenggorokan bagian depan dan dalam, lambung tidak nyaman, muntah, dan kandidiasis pada mulut
- Jarang (0.1-1%) : mual
- Laporan pasca pemasaran : kandidiasis orofaringeal
- Muskuloskeletal
- Umum (1-10%) : nyeri punggung
- Tidak umum (0.1-1%) : kram pada otot
- Kejiwaan (Psikiatrik)
- Tidak umum (0.1-1%) : agresi, hiperaktif psikomotorik, rasa kecemasan, gangguan tidur
- Sangat jarang (kurang 0.01%) : Depresi dan perubahan perilaku
- Laporan pasca pemasaran : gangguan perilaku, ganggtuan tidur, gugup, agitasi, depresi, dan rasa kelelahan
- Dermatologis
- Tidak umum (0.1-1%) : memar pada kulit
- Metabolisme
- Tidak umum (0.1-1%) : kenaikan berat badan
- Jarang (0.01-0.1%) : hipokalemia
- Sangat jarang (kurang dari 0.01%) : hiperglikemia
- Mata (Penglihatan)
- Tidak umum (0.1-1%) : penglihatan kabur
- Sangat jarang (kurang dari 0.01%) : katarak dan glaukoma
- Frekuensi tidak dilaporkan : kerusakan pada retina mata
- Laporan pasca pemasaran : peningkatan tekanan pada bagian dalam mata
- Hipersensitivitas
- Jarang (kurang dari 0.1%) : reaksi alergi langsung atau tertunda seperti eksantema, urtikaria, pruritus, dermatitis, angioedema, dan reaksi anafilaksis.
- Endokrin
- Sangat jarang (kurang dari 0.01%) : sindrom cushing, tumor pada kelenjar adrenal, gangguan pada pertumbuhan, dan penurunan kepadatan mineral dalam tulang.
Detail Budesonide+Formoterol
Berikut ini adalah penjelasan lengkap dari Budesonide+Formoterol dari cara penyimpanan, cara kerja, gejala dan penanganan overdosis dan interaksi dengan obat lain[1,2,3]
Penyimpanan | Aerosol/ Inhaler Serbuk Kering → Simpan antara 20-25 ° C. → Simpan dengan posisi tegak → Lindungi dari panas tinggi atau api yang menyala → Jangan menusuk atau menghirup tabung inhaler yang kosong → Jangan simpan lebih dari 3 bulan sejak pertama kali digunakan |
Cara Kerja | Deskripsi : Budesonide adalah kortikosteroid yang mampu mengendalikan laju sintesis protein, menghambat perpindahan leukosit, dan mengembalikan kestabilan lisosom untuk mengendalikan peradangan. Formoterol mampu melemaskan otot pada paru-paru dengan stimulasi adenyl cyclase, sehingga meningkatkan tingkat siklik-3′-5-adenosin monofosfat. Durasi : Asma selama 15 menit ⇔ Farmakokinetik Penyerapan : Diserap dengan cepat. Waktu konsentrasi plasma untuk memuncak dan ketersediaan hayati : Budesonide : 30 menit & sekitar 49% Formoterol : 10 menit & sekirat 61% Distribusi : Volume distribusi dan ikatan protein plasma: Budesonide : sekitar 3 L/kg & sekitar 90% Formoterol : sekitar 4 L/kg & sekitar 50% Metabolisme : Budesonide melakukan di hati oleh enzim CYP3A4 menjadi metabolit utama 6-β-hydroxybudesonide dan 16-α-hydroxyprednisolone. Formoterol melakukan melalui glukuronidasi dan Demetilasi-O menjadi metabolit demetilasi-O dan deformilasi yang aktif. Ekskresi : Bentuk ekskresi dan waktu paruh eliminasi : Budesonide : melalui urin & sekitar 2-4 jam Formoterol : melalui urin (sekitar 8-13% sebagai obat yang tidak berubah) & sekitar 17 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Obat dengan inhibitor CYP3A4 seperti Ketokonazol dan klaritromisin meningkatkan konsentrasi plasma → Obat dengan penghambat adrenergik dapat menurunkan manfaat dari Formoterol → Obat dengan antihistamin dapat meningkatkan risiko aritmia dan memperpanjang interval QT → Obat furazolidone dan procarbazine dapat meningkatkan reaksi hipertensi → Efek obat bius dapat meningkatkan risiko aritmia |
Overdosis | ⇔ Gejala: nyeri pada lengan, punggung, rahang, atau dada, kulit menjadi lebih gelap dan tidak nyaman, rasa kantuk, gangguan depresi, kesulitan bernapas, rasa gelisah, ruam kulit, dan perut kram. ⇔ Cara Mengatasi: segera menghentikan obat, menarik napas panjang dan membawa ke rumah sakit. |
Pertanyaan Seputar Budesonide+Formoterol
Apakah Budesonide+Formoterol berbahaya bagi wanita hamil dan menyusui?
Berdasarkan penelitian pada hewan, obat ini memberikan efek buruk pada janin. Namun, belum ada penelitian bagi manusia. Sebaiknya, ibu hamil atau menyusui berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter[2].
Apakah Budesonide+Formoterol memberikan rasa kantuk?
Reaksi kantuk merupakan salah satu ciri-ciri dari gejala overdosis dari obat ini. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin melakukan kegiatan yang berbahaya atau membutuhkan ketelitian[3].
Apakah pencandu alkohol dapat menggunakan Budesonide+Formoterol?
Tidak dapat dipastikan pengguna alkohol dapat menggunakan obat ini karena tidak terdapat dalam efek samping dari hasil penelitian. Sebaiknya, pencandu alkohol berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter[3].
Contoh Budesonide+Formoterol di Pasaran
Berikut ini beberapa contoh merek Budesonide+Formoterol di pasaran adalah[3]:
Brand Merek Dagang | |
Symbicort | Symbicort 400/12 Turbohaler |
Symbicort Turbuhaler |