Tinjauan Medis : dr. Angelia Chandra Dexlansoprazole adalah obat golongan penghambat pompa proton yang berfungsi untuk menekan produksi asam lambung. Obat ini biasa digunakan pada pasien dengan keluhan rasa terbakar atau nyeri ulu hati akibat
Obat yang mengandung dexlansoprazole digunakan untuk mengatasi maag dan penyakit yang berhubungan dengan asam lambung.[1,2,3,4,5]
Dexlansoprazole merupakan kelompok obat penghambat pompa proton.[1,2,4]
Berikut ini adalah beberapa data mengenai dexlansoprazole:[5]
Indikasi
Esofagitis erosif dan maag
Kategori
Obat resep
Konsumsi
Anak-anak dan dewasa
Kelas
Penghambat pompa proton
Bentuk
Tablet, kapsul
Kontraindikasi
– Pasien dengan hipersensitivitas terhadap dexlansoprazole. – Penggunaan bersama rilpivirin. – Pasien dengan gangguan hati parah (Child-Pugh kelas C).
Peringatan
Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dexlansoprazole: → Pasien yang memiliki kecenderungan kanker pencernaan. → Pasien dengan gangguan hati. → Anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui
Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (diminum): Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkendali pada wanita hamil.
Manfaat Dexlansoprazole
Dexlansoprazole digunakan untuk pengobatan pada pasien dengan masalah tertentu pada perut dan kerongkongan.[1] Manfaat dexlansoprazole adalah mengatasi pasien dengan kondisi sebagai berikut:[1,4,5]
Esopagitis erosif (kondisi kerongkongan yang luka akibat iritasi oleh asam dan radang).
Gastroesophageal reflux disorder/GERD (maag).
Heartburn (perasaan terbakar atau tidak nyaman pada bagian dada atas, tengah dan leher).
Dosis Dexlansoprazole
Dexlansoprazole dapat digunakan pada anak-anak dan orang dewasa. Dosis rinci dapat dilihat di bawah:[5]
Dosis Dexlansoprazole Dewasa
Oral/Diminum: ⇔ Esofagitis Erosif → 60 mgsekali sehari. → Diberikan selama 8 minggu. → Setelah sembuh, 30 mg sekali sehari. → Diberikan selama 6 bulan.
Oral/Diminum: ⇔ Gastroesophageal Reflux Disease → 30 mgsekali sehari. → Diberikan selama 4 minggu.
Dosis Dexlansoprazole Anak-Anak
Oral/Diminum: ⇔ Esofagus Erosif → Anak-anak berumur minimal 12 tahun. → 60 mgsekali sehari. → Diberikan selama 8 minggu. → Setelah sembuh, 30 mg sekali sehari. → Diberikan sampai 16 minggu.
Oral/Diminum: ⇔ Gastroesophageal Reflux Disease → Anak-anak berumur minimal 12 tahun. → 30 mgsekali sehari. → Diberikan selama 4 minggu.
Efek Samping Dexlansoprazole
Beberapa efek samping dari penggunaan dexlansoprazole:[4]
Laporan pasca pemasaran: ruam, leukositoklastik vaskulitis (peradangan pembuluh balik kecil).
Endokrin
Frekuensi tidak dilaporkan: gondok, diabetes mellitus, hipotiroidisme (kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah cukup).
Saluran Pencernaan
Umum (1%-10%): diare, sakit pada perut bagian bawah, mual, muntah, buang angin.
Frekuensi tidak dilaporkan: rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, sakit pada perut bagian bawah ketika disentuh, kotoran abnormal, rasa tidak nyaman pada anus, Esofagus Barret (kerusakan pada bagian bawah kerongkongan), bezoar (penumpukan material di saluran pencernaan akibat tidak bisa dicerna), usus berbunyi abnormal, napas bau, radang usus besar mikroskopis, polip usus besar, sembelit, mulut kering, radang usus 12 jari, dispepsia, sulit menelan, radang usus kecil, sendawa, radang kerongkongan, polip kelenjar pencernaan, maag, flu perut, gangguan pencernaan, tukak dan perlubangan pada saluran pencernaan, muntah darah, BAB berdarah, wasir, gangguan pengosongan lambung, sindrom iritasi usus besar, tinja berlendir, melepuh/menggelembung selaput lendir mulut, sakit saat BAB, peradangan pada anus dan rektum, parestesia oral (kebas pada mulut), pendarahan pada rektum, peningkatan hormon gastrin pada darah, sakit pada orofaring.
Laporan pasca pemasaran: pembengkakan pada mulut, radang pankreas, diare akibat infeksi Clostridium difficile.
Sistem Urogenital
Frekuensi tidak dilaporkan: infeksi vulvo-vagina, disuria (nyeri saat buang air kecil, anyang-anyangan, nyeri haid, dispareunia (nyeri saat berhubungan intim), menoragia (pendarahan menstruasi berlebihan), gangguan menstruasi.
Hematologi
Frekuensi tidak dilaporkan: anemia, limfadenopati (membesarnya kelenjar sistem imun), menurunnya konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata, neutropenia, jumlah platelet berkurang.
Frekuensi tidak dilaporkan: peningkatan protein total, peningkatan berat badan, perubahan nafsu makan, hiperkalsemia, hipokalemia, perut buncit, peradangan kandung empedu akut, dehidrasi, hiperlipidemia, peningkatan kadar gula darah, kalium, dan asam urat.
Frekuensi tidak dilaporkan: iritasi mata, mata bengkak.
Laporan pasca pemasaran: pandangan kabur.
Onkologi
Frekuensi tidak dilaporkan: limfoma sel B (kanker yang menyerang sel darah putih limfosit B).
Lainnya
Frekuensi tidak dilaporkan: sakit pada telinga, tinnitus, vertigo, astenia (penurunan kekuatan otot), nyeri dada, kedinginan, peradangan pada mukosa, nodul (munculnya benjolan), demam, infeksi oleh candida dan virus, nyeri pada pasien luka bakar, kulit terbakar akibat sengatan matahari, risiko jatuh, halusinasi pendengaran, folikulitis (radang pada folikel/kantung tempat rambut tumbuh), cacar api.
Laporan pasca pemasaran: pembengkakan faring, sesak di kerongkongan.
Berikut adalah gejala overdosis dexlansoprazole.[1] Segera hubungi petugas medis jika mengalaminya:
Pingsan.
Kesulitan bernapas.
Detail Dexlansoprazole
Data tentang dexlansoprazole dapat lebih rinci dilihat di bawah ini:[1,5]
Penyimpanan
→ Simpan pada suhu 20-25°C.
Cara Kerja
Deskripsi: Dexlansoprazole adalah benzimidazol yang telah diganti gugusnya, merupakan R-isomer dari lansoprazole. Bekerja dengan cara menghalangi langkah terakhir pada pengeluaran asam dengan mencegah enzim adenosisn trifosfatase (H+/K+) pada sel parietal di sistem pencernaan.
⇔Farmakokinetik: Absorbsi: Konsentrasi obat mencapai puncaknya di dalam serum adalah 1-6 jam (tablet larut secara oral), lalu 1-2 jam, 4-5 jam untuk kapsul. Penyebaran: Volume penyebaran 40L dan 96-99% terikat pada protein plasma. Metabolisme: Dimetabolisme secara luas pada organ hati menjadi metabolit oksidatif melalui hidroksilasi oleh enzim CYP2C19 dan oksidasi oleh enzim CYP3A4, lalu diikuti oleh reduksi menjadi konjugat inaktif sulfat, glukuronida, glutation. Eksresi: Dikeluarkan melalui urine (sekitar 51% dari metabolit), feses (sekitar 48%). Waktu paruh eliminasi yang dibutuhkan obat ini adalah 1-2 jam.
Interaksi Dengan Obat Lain
→ Mampu mengurangi khasiat klopidogrel, atazanavir dan nelfinavir. → Mampu mengurangi penyerapan obat yang membutuhkan kondisi pH asam untuk penyerapan (mis. ketokonazol, garam besi, digoxin, dan ester ampicilin). → Meningkatkan risiko hipomagnesia dengan diuretik dan digoxin). → Mampu meningkatkan risiko efek keracunan jantung yang dipengaruhi oleh digoxin. → Mampu meningkatkan konsentrasi obat dalam plasma yaitu obat saquinavir, metotreksat dan takrolimus. → Mampu meningkatkan nilai INR (International Normalized Ratio) dan protombin jika digunakan dengan warfarin. → Mampu meningkatkan resistensi obat. → Mampu menurunkan kadar obat dalam serum dan khasiat rilpivirin.
Interaksi Dengan Makanan
→ Konsumsi St. John’s wort mampu mengurangi kadar dexlansoprazole dalam serum.
Overdosis
⇔ Gejala: Pingsan, kesulitan bernapas. ⇔ Cara Mengatasi: Segera hubungi fasilitas terdekat.
Pengaruh Pada Hasil Lab.
→ Mampu meningkatkan kadar serum kromogranin (CgA) menyebabkan hasil tes positif yang palsu pada diagnosis tumor neuroendokrin. → Mampu menyebabkan hiperrenspons sekresi getah pencernaan yang mengakibatkan hasil tes stimulasi sekretin positif mengarah pada gastrinoma.
Pertanyaan Seputar Dexlansoprazole
Apakah dexlansoprazole aman diminum bagi orang yang mengendarai?
Tidak ada efek samping yang mengakibatkan kantuk sehingga aman dikonsumsi bagi orang yang sedang mengendarai.[4]
Apakah dexlansoprazole dapat memengaruhi kehamilan?
Belum ada riset yang memadai dan terkendali dilakukan pada ibu hamil. Tetapi berdasarkan riset pada kelinci mengenai pengaruh obat ini terhadap janin tidak ditemui efek sampingpada reproduksi.[5]
Dapatkah dexlansoprazole diberikan pada anak-anak berusia di bawah 12 tahun?
Tidak dianjurkan diberikan kepada anak-anak berumur kurang dari 12 tahun.[4]
Apakah penderita osteoporosis dapat mengonsumsi dexlansoprazole?
Bisa, tetapi dexlansoprazolemungkin meningkatkan risiko patah tulang.[4] Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini.
Bolehkah dexlansoprazole dikonsumsi dengan cara dikunyah?
Konsumsi obat ini tidak boleh dengan cara dikunyah.[4]
Contoh Obat Dexlansoprazole (Merek Dagang) di Pasaran
Di bawah ini adalah merek dagang dexlansoprazole:[4]
Brand Merek Dagang
Apatrix
Dexopral
Delaxis
Gladexa
Dexapol
Ibepral
Dexilant
Kapidex
Dexivant
Laxis
1) Anonim Diakses 2020. Webmd com. Dexlansoprazole Capsule, Delayed Release, Biphasic.
2} Barbara Skrzdlo-Radomanska dan Piotr Radwan. 2015. Przeglad Gastroenterologiczny. Dexlansoprazole- a new generation proton pump inhibitor.
3) Anonim Diakses 2020. PubChem, National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Dexlansoprazole.
4) Anonim. Diakses 2020. Drugs com. Dexlansoprazole.
5) Anonim Diakses 2020. Mims Indonesia. Dexlansoprazole.