Carbamazepine adalah obat antikonvulsan dan obat analgesik yang berfungsi mengendalikan kejang pada epilepsi dan mengobati rasa sakit akibat trigeminal neuralgia dan neuropati diabetik. [1,4]
Selain itu, diyakini juga bahwa Carbamazepine merupakan obat pertama yang diterapkan dalam pencegahan gejala bipolar. [1]
Daftar isi
Penjelasan terkait, perhatikan tabel di bawah ini. [1,2,4]
Indikasi | Obat kejang pada epilepsi dan obat trigeminal neuralgia. |
Kategori | Obat khusus disertai resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Anticonvulsants, Antimanic Agents |
Bentuk | Tablet dan sirup. |
Kontraindikasi | → Pasien dengan blok AV (Antriovercular) → Pasien dengan riwayat depresi sumsum tulang atau riwayat porfiria hepatik. → Penggunaan Carbamazepine bersamaan dengan MAO inhibitor dalam atau lebih dari 14 hari. → Penggunaan bersamaan dengan nefazodone. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Carbamazepine: → Pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung dan memiliki reaksi hematologis terhadap obat lain. → Pasien positif HLA-B * 1502 atau HLA-A * 3101. → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori D: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Dikenal sebagai obat antikonvulsan dan obat analgesik, berikut ini manfaat Carbamazepine. [1,2,4]
Dan mungkin beberapa penyakit lainnya yang tidak terdapat dalam daftar petunjuk obat. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut [4]
Carbamazepine diresepkan untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak sesuai gejala yang diderita. Pemberiannya melalui oral dan rektal. [2]
Namun saat ini belum ditentukan dosis untuk anak-anak penderita Bipolar dan Neuralgia trigeminal sehingga untuk keterangan lanjutan selalu konsultasikan dengan dokter. [2]
Secara umum dosis Carbamazepine adalah sebagai berikut: [2,4]
Epilepsi Oral/Diminum: → 100-200 mg sebagai dosis awal diminum secara bertahap sekali atau dua kali setiap hari, kemudian ditingkatkan 200 mg per hari setiap minggu. → Dosis pemeliharaan: 0,8-1,2 g diminum setiap hari dalam dosis terbagi. → Interval Dosis Minimum: 100-200 mg → Dosis sekali minum Maksimum: 200 mg diminum per hari tiap minggu. → Dosis harian Maksimum: 2g diminum setiap hari Melalui Anus (rektal) → 250 mg setiap 6 jam selama 7 hari khusus pada pasien yang tidak mampu menjalani pengobatan oral. → Dosis maksimum: Ketika mengubah dari rute oral ke rektal, tingkatkan dosis sekitar 25%. |
Oral/Diminum: Bipolar → 400 mg sebagai dosis awal diminum setiap hari dalam dosis terbagi, kemudian ditingkatkan seperlunya secara bertahap. → Dosis Pemeliharaan: 400-600 mg diminum setiap hari dalam dosis terbagi. → Dosis harian maksimum: 1,6g diminum setiap hari |
Oral/Diminum: Neuralgia Trigeminal → 100-200 mg sebagai dosis awal diminum dua kali sehari, kemudian ditingkatan secara bertahap sesuai kebutuhan. → Dosis Pemeliharaan: 400-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi. → Dosis harian maksimum: 1,2 g setiap hari. |
Epilepsi Oral/Diminum: ⇔ 10-20 mg / kg diminum setiap hari dalam dosis terbagi. atau dengan perhatikan usia anak: ⇔ Bila <1 tahun 100-200 mg diminum setiap hari. → Interval Dosis Minimum: Setiap hari → Dosis sekali minum Maksimum: 100-200 mg → Dosis harian maksimum : 35 mg / kg diminum setiap hari ⇔ Bila 1-5 tahun 200-400 mg diminum setiap hari. → Interval Dosis Minimum: Setiap hari → Dosis sekali minum Maksimum: 200-400 mg → Dosis harian maksimum: 35 mg / kg diminum setiap hari ⇔ Bila > 5-10 tahun 400-600 mg diminum setiap hari. → Interval Dosis Minimum: Setiap Hari → Dosis sekali minum Maksimum: 400-600 mg → Dosis harian maksimum : 1 g diminum setiap hari ⇔ Bila > 10-15 tahun 0,6-1 g diminum setiap hari. → Interval Dosis Minimum: Setiap Hari → Dosis sekali minum Maksimum: 0,6-1 g → Dosis harian maksimum: 1 g diminum setiap hari |
Epilepsi Melalui Anus (rektal) → 250 mg setiap 6 jam selama 7 hari khusus pada pasien yang tidak mampu menjalani pengobatan oral. → Dosis maksimum: Ketika mengubah dari rute oral ke rektal, tingkatkan dosis sekitar 25%. |
Efek samping setiap obat biasanya akan terjadi apabila penggunaan obat tidak sesuai dosis atau anjuran dari dokter. Begitu halnya dengan Carbamazepine. Obat ini pun akan mengakibatkan efek samping yang serius bila penggunaannya tidak sesuai anjuran dokter atau petunjuk dosis yang direkomendasikan.
Beberapa efek samping Carbamazepine berikut ini mungkin saja terjadi dan tidak terjadi. Segera beritahu dokter bila efek samping berikut terus berlanjut atau mengganggu Anda. [2,3,4]
Umumnya dilaporkan:
Jarang dilaporkan:
Efek samping berikut ini ditemukan langka. Harap segara hubungi dokter bila terjadi. [3,4]
Insidensi tidak diketahui: [4]
Beberapa efek samping Carbamazepine yang terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis sebab diyakini bahwa efek-efek itu akan hilang seiringan dengan perawatan. Hal itu karena reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri dengan obat yang dikonsumsi. [4]
Namun demikian, konsultasikan dengan dokter jika salah satu dari efek samping berikut berlanjut atau mengganggu Anda. [4]
Umumnya dilaporkan:
Insidensi tidak diketahui:
Info Efek Samping Tenaga Medis: [4]
Sebagian besar kasus efek Cardiovascular yang dilaporkan terjadi pada pasien yang menerima Carbamazepine untuk trigeminal neuralgia. Efek yang dilaporkan termasuk gagal jantung kongestif, edema, hipotensi, sinkop, dan aritmia. Secara umum, dosis akan selalu diberikan dengan tepat dan cepat, mengingat rasa sakit yang timbul sangat berat. Namun jangan khawatir, banyak efek Cardiovascular yang dilaporkan dapat sembuh setelah dihentikan penggunaan Carbamazepine.
Uraian berikut ini berkaitan dengan detail tentang Carbamazepine, pokok-pokok uraian seperti tampak pada tabel: [2,3]
Penyimpanan | → Simpan di bawah 30 ° C. → Botol harus tertutup rapat → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhi dari jangkuan anak-anak |
Cara Kerja | → Deskripsi: Carbamazepine bekerja dengan menekan aktivitas dalam nukleus ventralis thalamus sehingga mengurangi penyebaran rangsangan sinaptik impuls atau mengurangi penjumlahan stimulasi temporal yang mengarah ke pelepasan saraf. Obat in membatasi masuknya ion-ion sodium yang melintasi membran sel atau mekanisme tidak dikenal lainnya. Hal ini berguna untuk merangsang pelepasan hormon antidiuretik (ADH) dan mempotensiasi aksinya dalam mempromosikan reabsorpsi air. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap secara perlahan dan tidak teratur dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: 85-100%. Distribusi: Banyak didistribusikan ke seluruh tubuh. Terdeteksi dalam CSF (sekitar 15-22% dari konsentrasi serum), otak, cairan duodenum, empedu dan saliva. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma: Sekitar 70-80%. Metabolisme: Menjalani metabolisme hati yang luas dengan isoenzim CYP3A4 dan CYP2C8. Ekskresi: Melalui urin (sebagai metabolit) dan feses (dalam jumlah kecil). Waktu paruh plasma rata-rata: 12-24 jam (dengan dosis berulang). |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan kadar plasma dengan inhibitor CYP3A4 (mis. Simetidin). → Penurunan kadar plasma dengan induser CYP3A4 (seperti Cisplatin). → Peningkatan risiko efek samping neurotoksik dengan litium. → Dapat mengurangi efek kontrasepsi hormonal. → Peningkatan kadar plasma metabolit aktif carbamazepine-10, 11-epoxide dengan loxapine, quetiapine, primidone, progabide, asam valproat dan valpromide. → Dapat meningkatkan kadar siklofosfamid. → Dapat mengurangi pajanan aripiprazole. → Dapat mengurangi kadar tacrolimus, temsirolimus, dan lapatinib dalam plasma. → Dapat meningkatkan risiko hepatotoksisitas yang diinduksi isoniazid. → Risiko hiponatremia simptomatik dengan diuretik (seperti hidroklorotiazid, furosemid). Berpotensi Buruk (fatal): → Dapat menurunkan konsentrasi serum nefazodone dan metabolit aktifnya. → Reaksi toksik dapat terjadi ketika diambil bersamaan dengan MAOI. |
Interaksi dengan makanan | → Efek sedatif aditif dengan alkohol. → Peningkatan konsentrasi plasma dengan jus jeruk Bali merah. → Konsentrasi plasma menurun dengan St. John’s wort. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Pusing, ataksia, kantuk, pingsan, mual, muntah, opisthotonos, gelisah, agitasi, disorientasi, tremor, bergerak tak terkendali, adiadochokinesis, refleks abnormal (hipoaktif atau hiperaktif), midriasis, nistagmus, peronaan, (flushing), sianosis dan retensi urin. Hipotensi atau HTN dan kadang-kadang diikuti dengan koma. ⇔ Cara Mengatasi: → Akan dilakukan induksi emesis dengan atau menggunakan lavage lambung. → Perawatan suportif umum. |
Pengaruh pada hasil lab | → Konsentrasi perphenazine positif palsu dalam analisis HPLC. → Konsentrasi TCA positif palsu dalam metode immunoassay terpolarisasi fluoresensi. → Dapat berinteraksi dengan beberapa tes kehamilan. |
Bagaimana pedoman penggunaan Carbamazepine?
Obat biasanya dikonsumsi bersama makanan, namun hindari jus jeruk Bali merah. Apabila obat diberikan dalam bentuk tablet, jangan dihancurkan atau dikunyah (kecuali atas saran dokter) tetapi minumlah obat tersebut secara utuh. Tanyakan pada dokter bila Anda tidak dapat menelan pil utuh. Sedangkan bila obat diberikan dalam bentuk cairan, kocoklah terlebih dahulu sebelum mengonsumsi. Gunakan jarum suntik yang diberikan dokter atau sendok takaran dosis yang direkomendasikan.[3,4]
Apa yang perlu saya lakukan apabila kelewatan satu dosis?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga, dan bila sudah mencapai waktu dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Ingat jangan pernah minum obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [4]
Apa yang perlu diperhatikan dan dihindari setelah menerima Carbamazepine?
Hindari minum-minuman beralkohol agar tidak menyebabkan efek samping dan meningkatkan risiko kejang. Hindari jusjeruk Bali merah untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Jangan mengemudikan kendaraan atau aktivitas berbahaya yang membuat Anda sampai kehilangan konsentrasi karena obat ini mudah mempengaruhi rekasi Anda. [4]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Carbamazepine [1,3,4]
Brand Merek Dagang |
Carbatrol |
Tegretol XR |
Epitol |
Equetro |
Tegretol |
1) Anonim. Diakses 2020. DRUGBANK. Carbamazepine.
2) Anonim. Diakses 2020. MIMS. Carbamazepine
3) Anonim. Diakses 2020. Webmd. Drugs and Medicatiobns. Carbamazepine
4) Sophia Entringer, PharmD. 2020. Drugs.com. Carbamazepine