Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak Imunosupresan adalah tipe obat yang dapat menekan atau mengurangi sistem imun tubuh. Beberapa jenis obat ini digunakan untuk membuat tubuh tidak menolak organ transplantasi, seperti hati, jantung, dan
Penyakit autoimun jangka panjang yang menyebabkan peradangan juga kerusakan pada sendi disebut dengan rheumatoid arthritis (RA). Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh yaitu membran sinovial, adalah lapisan pada persendian[1].
Penyakit ini dapat mempengaruhi organ lainnya seperti mata, jantung, dan paru-paru. Juga meningkatkan osteoporosis yakni tulang yang melemah[1]. Berikut tanda dan gejala rheumatoid arthritis (RA) yaitu :
Nyeri dan kekakuan sendi
Sendi bengkak
Hilangnya gerakan sendi
Nodul bulat yang kencang (pertumbuhan) pada persendian Anda
Imunosupresan merupakan obat yang menekan sistem kekebalan dan mengurangi risiko menolak benda asing seperti transplantasi organ. Imunosupresan digunakan untuk pengobatan kemoterapi kanker pada autoimun seperti rheumatoid arthritis dan mengobati alergi parah.
Di saat imunosupresan menurunkan kekebalan, akan ada risiko peningkatan infeksi[2]. Berikut fungsi dan kegunaan dari imunosupresan, yaitu[3]:
Untuk mengobati rheumatoid arthritis parah dan psoriasis plak sedang hingga parah
Untuk mengobati Systemic Juvenile Idiopathic Arthritis (SJIA) aktif
Untuk mengobati penyakit Castleman multisentrik (MCD) pada pasien HIV dan HHV-8 negatif
Mengobati asma berat, granulomatosis eosinofilik dengan poliangiitis, dan sindrom hipereosinofilik
Sebagai terapi tambahan dalam pengobatan beberapa jenis kanker ovarium, karsinoma paru non-sel kecil, kanker payudara metastatik, dan sebagai agen tunggal untuk kanker pankreas
Untuk mengobati karsinoma sel basal, dan sebagai suntikan dalam pengobatan kanker paliatif
Mengobati berbagai kondisi inflamasi pada sistem dan jaringan organ
Penggolongan Imunosupresan
Imunosupresan terbagi menjadi 5 kelas obat, antara lain[2]:
Penghambat kalsineurin
Penghambat kalsineurin digunakan untuk mengobati kulit yang meradang seperti dermatitis atopik ketika pengobatan lain gagal dan digunakan untuk induksi juga pemeliharaan imunosupresi pasca operasi[4].
Penghambat interleukin digunakan terutama dalam pengaturan sistem kekebalan[5].
Imunosupresan lainnya
Imunosupresan lainnya digunakan sebagai kemoterapi kanker, pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan untuk mengobati alergi yang parah[6]
Imunosupresan selektif
Imunosupresan selektif digunakan untuk mengurangi risiko penolakan dalam transplantasi organ, penyakit autoimun juga sebagai kemoterapi kanker[7].
Penghambat alfa TNF
Penghambat alfa TNF digunakan untuk mengobati kondisi inflamasi seperti rheumatoid arthritis (RA), psoriatic arthritis, juvenile arthritis, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, ankylosing spondylitis, dan psoriasis[8].
Penyakit yang Diatasi dengan Imunosupresan
Masing-masing subtipe antihistamin digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan yang hampir sama.
Kelas obat dari imunosupresan memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
Penghambat kalsineurin
Penghambat kalsineurin bekerja dengan menghambat kalsineurin, yaitu enzim yang mengaktifkan sel-T pada sisitem kekebalan. Sel-T ini disebut dengan limfosit T yaitu sel darah putih yang berperan sebagai imunitas yang dimediasi sel[4].
Obat ini bekerja dengan cara menghambat sekelompok sitokin yang sudah di sintesis oleh limfosit, monosit, makrofag, dan juga sel tertentu lainnya[5].
Imunosupresan juga dapat menekan sistem kekebalan dan dapat mengurangi resiko dengan menolak benda asing yang masuk dalam tubuh seperti transplantasi organ[6] dengan titim kerja yang selektif[7].
Selain itu, penekanan lainnya bisa dengan respon alami tubuh
Penghambat alfa TNF bekerja dengan menekan respons alami tubuh terhadap faktor nekrosis tumor (TNF), protein yang diproduksi oleh sel darah putih yang terlibat dalam peristiwa inflamasi awal[8].
Contoh Obat Imunosupresan
Imunosupresan tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, larutan, bubuk dan kit. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, dan ada yang dihentikan.
Contoh penghambat kalsineurin dengan resep dokter dan dihentikan termasuk[4]:
Beberapa efek samping umum dari penghambat alfa TNF termasuk[17,18]:
Hidung tersumbat, nyeri sinus
Demam, menggigil, sakit tenggorokan
Batuk, nyeri dada, sesak napas
Tekanan darah tinggi atau rendah
Sakit kepala, merasa pusing
Ruam, gatal
Sakit perut
Gejala dingin seperti hidung tersumbat, nyeri sinus, bersin, sakit tenggorokan
Kemerahan, memar, gatal, atau bengkak di tempat suntikan diberikan
Tanyakan pada dokter Anda tentang risiko menggunakan siklosporin. Karena siklosporin akan mempengaruhi sistem kekebalan dan menyebabkan sel darah putih tertentu akan tumbuh diluar kendali. Hal tersebut menyebabkan kanker, infeksi otak parah dan infeksi virus[9].
Tacrolimus membahayakan bayi yang belum lahir jika ibu atau ayahnya menggunakan obat ini. Baik pria juga wanita harus menggunakan alat kontrasepsi yang aman dan efektif[10].
Segera hubungi dokter Anda jika Anda mempunyai tanda-tanda seperti demam, menggigil, gejala flu, tenggorokan yang sakit, mudah memar atau berdarah, tidak nafsu makan, mual muntah, sariawan atau kelemahan. Rilonecept akan menyebabkan infeksi yang serius yang berakibat fatal[11].
Terpapar obat canakinumab pada bayi yang belum lahir akan mempengaruhi jadwal vaksinasi bayi selama 12 bulan pertama hidupnya. Jika Anda mengggunakan obat ini, pastikan dokter yang merawat bayi Anda tahu bahwa Anda menggunakan canakinumab selama kehamilan Anda[12].