Mometasone + Formoterol: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Mometasone + Formoterol kerap kali digunakan sebagai mengontrol dan mencegah gejala penyakit asma. Obat ini digunakan bila penderita asma tidak mengalami perbaikan setelah pengobatan dengan obat-obat asma yang lain. [2,4]

Apa itu Mometasone + Formoterol?

Mometasone + Formoterol merupakan dua gabungan produk obat, yakni obat Mometasone dan Formoterol. [2,3]

Mometasone adalah obat yang dikenal sebagai obat-obatan kortikosteroid, bekerja dengan mencegah peradangan (pembengkakan) di paru-paru yang menyebabkan terjadinya serangan asma. [2,3]

Sedangkan, Formoterol yang diyakini bagian keluarga obat-obatan bronkodilator adrenergik, adalah obat-obatan yang dihirup melalui mulut untuk membuka saluran bronkial (saluran udara) di paru-paru. Oleh karena itu, dapat meredakan batuk, sesak napas, dan gangguan pernapasan dengan meningkatkan aliran udara melalui saluran bronkial. [2,3]

Gabungan kedua obat ini, digunakan untuk mengobati asma dan sekaligus untuk meningkatkan fungsi kerja paru-paru. [2,3, 4]

Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [1]

IndikasiObat pereda asma
KategoriObat Resep
KonsumsiAnak-anak dan dewasa
KelasAantiasthmatic
BentukAerosol
KontraindikasiBila digunakan untuk pengobatan tunggal dalam status asma, episode asma akut dan selama episode asma yang diketahui cepat memburuk atau berpotensi memburuk.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Mometasone + Formoterol:
→ Pasien dengan gangguan asma berat
→ Pasien dengan faktor risiko penurunan kepadatan tulang, penyakit kardiovaskular seperti aritmia, insufisiensi koroner, hipertensi dan riwayat infark miokard.
→ Pasien diabetes mellitus
→ Penyakit saluran pencernaan seperti divertikulitis, tukak lambung dan kolitis ulseratif
→ Pasien dengan miastenia gravis
→ Pasien katarak/glaukoma
→ Pasien feokromositoma
→ Pasien dengan gangguan kejang
→ Pasien hipokalemia
→ Pasien dengan penyakit tiroid
→ Pasien yang memiliki infeksi bakteri seperti tuberkulosis paru aktif atau yang tidak aktif
→ Pasien dengan infeksi jamur, parasit, dan virus misalnya cacar air, campak dan herpes simpleks mata
→ Pasien dengan gangguan hati
→ Anak-anak, ibu hamil dan menyusui
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiCara Pemberian Obat:
↔ Melalui inhaler (hirupan):
Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.

Manfaat Mometasone + Formoterol

Mometasone + Formoterol dimanfaatkan secara khusus sebagai obat jangka panjang untuk mengontrol dan mencegah gejala penyakit asma. Obat ini digunakan untuk membantu penderita asma yang telah menjalani terapi dengan obat-obat asma lain namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal. [1,2,3,4]

Dosis Mometasone + Formoterol

Mometasone + Formoterol diresepkan kepada pasien dewasa dan anak-anak melalui inhaler atau hirupan.

Dosisnya adalah sebagai berikut; [1]

Dosis Dewasa

Asma

Penghirupan/inhaler

Dosis persiapan yang tersedia:
→ Inhaler dosis terukur mometasone 50 mcg dan formoterol 5 mcg per aktuasi 2 kali hirupan yang dilakukan dua kali sehari.
→ Inhaler dosis terukur mometasone 100 mcg dan formoterol 5 mcg per aktuasi 2 kali hirupan yang dilakukan dua kali sehari.
→ Inhaler dosis terukur mometasone 200 mcg dan formoterol 5 mcg per aktuasi 2 kali hirupan yang dilakukan dua kali sehari.

→ Dosis dititrasi ke dosis efektif terendah dan dapat dialihkan ke kekuatan yang lebih tinggi untuk mengontrol gejala yang ada.
→ Dosis maksimum: 800 mcg/20 mcg.

Dosis Anak-anak

Asma

Penghirupan/inhaler


Disamakan dengan dosis orang dewasa.

Efek Samping Mometasone + Formoterol

Efek samping yang ditimbulkan oleh Mometasone + Formoterol bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping berikut secara ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda: [2,3,4]

Kurang umum atau jarang dilaporkan;

Efek Samping Langka:

  • Sakit mulut atau lidah
  • Terdapat bercak putih di mulut atau di lidah

Insiden tidak diketahui:

  • Kebutaan
  • Penglihatan kabur
  • Batuk atau suara berserak
  • Terdapat bercak seperti dadih di mulut atau tenggorokan
  • Kulit berwarna gelap
  • Penurunan penglihatan
  • Diare
  • Pusing
  • Sakit mata
  • Pingsan
  • Demam atau menggigil
  • Kehilangan selera makan
  • Nyeri punggung bawah atau samping
  • Depresi mental
  • Mual atau muntah
  • Nyeri saat makan atau menelan
  • Nyeri atau sulit buang air kecil
  • Ruam kulit

Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut:  [4]

Kurang umum atau jarang dilaporkan;

  • Perubahan suara

Info Efek Samping Tenaga Medis; [4]

  • Kardiovaskular
    • Formoterol-Mometasone:
      • Laporan pascapemasaran: Angina pektoris, fibrilasi atrium, ekstrasistol ventrikel, takiaritmia, perpanjangan QT elektrokardiogram, peningkatan tekanan darah (termasuk hipertensi)
  • Sistem saraf
    • Formoterol-Mometasone:
      • Umum (1% hingga 10%): Sakit kepala
    • Mometasone Furoate:
      • Umum (1% hingga 10%): Sakit kepala
    • Formoterol:
      • Umum (1% hingga 10%): Sakit Kepala
  • Imunologis
    • Formoterol-Mometasone:
  • Pernapasan
    • Formoterol-Mometasone:
      • Umum (1% hingga 10%): Sinusitis, nasofaringitis, disfonia
      • Laporan pascapemasaran: Batuk, dispnea, mengi, bronkospasme
    • Mometasone Furoate:
      • Umum (1% hingga 10%): Sinusitis, nasofaringitis
    • Formoterol:
      • Umum (1% hingga 10%): Sinusitis, nasofaringitis Hipersensitivitas
    • Formoterol-Mometasone:
  • Muskuloskeletal
    • Mometasone:
      • Frekuensi tidak dilaporkan: Penurunan kepadatan mineral tulang Okuler
    • Mometasone:
      • Frekuensi tidak dilaporkan: Glaukoma, peningkatan tekanan intraokular, katarak, penglihatan kabur
  • Gastrointestinal
    • Formoterol-Mometasone:
      • Frekuensi tidak dilaporkan: Mual
  • Umum
    • Efek samping yang paling umum dilaporkan termasuk sinusitis, nasofaringitis, dan sakit kepala.
  • Metabolik
    • Formoterol-Mometasone:

Detail tentang Mometasone + Formoterol

Berikut ini adalah uraian detail tentang Mometasone + Formoterol. Pokok-pokok uraian seperti tampak pada tabel: [1]

Penyimpanan → Simpan antara 20-25 °C.
→ jangan simpan di freezer.
→ Lindungi dari cahaya dan kelembaban.
Cara KerjaDeskripsi: Mometasone adalah obat glukokortikoid nonfluorinasi sintetis yang bekerja untuk mencegah atau mengurangi peradangan dengan mengendalikan laju sintesis protein serta menekan migrasi leukosit/fibroblas polimorfonuklear dan membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom di tingkat sel. sedangkan, Formoterol adalah agonis adrenoseptor β2 selektif kerja-panjang. Obat ini bekerja dengan melemaskan otot polos bronkus dengan stimulasi adenyl cyclase, sehingga meningkatkan level cyclic-3′- 5’ adenosine monophosphate (cAMP).

Durasi: Formoterol: Hingga 12 jam.

⇔ Farmakokinetik:
Penyerapan:
→ Mometasone: Diserap dengan cepat. Ketersediaan hayati mutlak: Sekitar 14%. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: 0,5-4 jam.
→ Formoterol: Cepat diserap. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: 0,17-1,97 jam.
Distribusi:
→ Mometasone: Volume distribusi: 152 L. Pengikatan protein plasma: 98-99%.
→ Formoterol: Pengikatan protein plasma: 61-64% (34% terutama pada albumin).
Metabolisme:
→ Mometasone: Mengalami metabolisme hati oleh enzim CYP3A4 menjadi 6-β hydroxymometasone furoate.
→ Formoterol: Dimetabolisme melalui glukuronidasi dan O-demetilasi.
Ekskresi:
→ Mometasone: Terutama melalui feses (74%); urin (8%, tingkat lebih rendah). Waktu paruh eliminasi terminal: Kira-kira 5 jam.
→ Formoterol: Terutama melalui urin (sekitar 10% sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh eliminasi terminal: Kira-kira 10 jam.
Interaksi dengan obat lains⇔ Mometasone:
→ Peningkatan konsentrasi plasma dengan penghambat CYP3A4 yang kuat, misalnya produk yang mengandung ketoconazole, ritonavir dan cobicistat.

⇔ Formoterol:
→ Efek hipokalemia ditingkatkan dengan turunan xantin, atau diuretik hemat non-kalium.
→ Dapat memperpanjang interval QTc dan meningkatkan risiko aritmia ventrikel bila digunakan dengan kuinidin, terfenadin, astemizol, makrolida, disopiramid, prokainamid, fenotiazin, MAOI, dan TCA.
→ Efek terapeutik menurun dengan penyekat β-adrenergik.
→ Peningkatan risiko aritmia dengan hidrokarbon terhalogenasi.
Overdosis ⇔ Gejala: Hiperkortisisme, angina, hipertensi atau hipotensi, takikardia, aritmia, gugup, sakit kepala, tremor, kejang, kram otot, mulut kering, palpitasi, mual, pusing, kelelahan, malaise, hipokalemia, hiperglikemia, insomnia, asidosis metabolik dan serangan jantung.
⇔ Cara Mengatasi: Berikan pengobatan simtomatik dan suportif.

Seputar Pertanyaan tentang Mometasone + Formoterol

Apa yang perlu saya beritahu kepada dokter sebelum menggunakan Mometasone + Formoterol?

Katakanlah kepada dokter bila Anda memiliki gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kejang, sistem kekebalan tubuh lemah, penyakit hati, osteoporosis, glaukoma, katarak, atau masalah penglihatan lainnya. Katakanlah pula bila Anda sedang hamil, menyusui ataupun sedang berencana untuk hamil. [4]

Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Mometasone + Formoterol?

Mometasone + Formoterol merupakan obat yang penggunaanya hanya untuk bagian luar kulit sehingga jangan menelan atau meminum Mometasone + Formoterol secara oral melalui mulut. [4]

Apa yang perlu saya lakukan bila kehilangan dosis obat ini?

Gunakanlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila telah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang sudah terlewatkan dan kembalilah kepada jadwal dosis semula. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis terlewat. [4]

Apa yang perlu saya hindari ketika sedang menggunakan Mometasone + Formoterol?

Apabila Anda menggunakan nasal Mometasone berarti diusahkan untuk tidak terkena mata. Segera bilas dengan air bersih yang mengalir. Dan hindari mendekati orang yang terinfeksi. [4]

Contoh Obat Mometasone + Formoterol (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Mometasone + Formoterol; [4]

Brand Merek Dagang
Dulera
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment