Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Artritis reumatik adalah salah satu bentuk artritis yang palin umum. Penyakit ini disebabkan oleh kondisi autoimun, dimana tubuh menyerang jaringan sendi yang sehat. Hal ini akan menyebabkan kemerahan,... peradangan, dan nyeri pada sendi. Tujuan utama dari obat-obatan reumatik adalah untuk menghentikan peradangan, yang akan membantu mencegah kerusakan sendi. Beberapa contoh obat yang sering dipakai adalah DMARD (disease-modifying antirheumatic drugs), paracetamol, NSAID, opioid, dan kortikosteroid. Masing-masing obat ini memiliki indikasi, kontraindikasi, cara kerja, dan aturan pemakaian yang berbeda. Jika dokter meresepkan obat tertentu pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun jangka panjang. Penyakit ini disebabkan karena adanya peradangan dan juga kerusakan pada bagian persendian[1].
Rheumatoid arthritis (RA) menyerang pada bagian membran sinovial penyebab sistem kekebalan tubuh seperti mata, jantung, dan paru-paru. Penyakit ini juga bisa menyebabkan osteoporosis (tulang yang menjadi lemah)[1].
Daftar isi
Fungsi Antirematik
Antirematik merupakan obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan gejala rheumatoid arthritis. Obat ini berfungsi membantu meredakan nyeri dan peradangan seperti aspirin, antiinflamasi non steroid (NSAID) dan steroid[2].
Obat ini memiliki fungsi dan kegunaan, yaitu[3] :
- Untuk mengobati penyakit Wilson, cystinuria, dan rheumatoid arthritis.
- Untuk mengobati kasus malaria tanpa komplikasi dan untuk kemoprofilaksis di wilayah tertentu.
- Untuk mengobati rheumatoid arthritis parah dan psoriasis plak sedang hingga parah.
- Untuk mengobati penyakit inflamasi multisistem onset neonatal.
- digunakan dalam pengobatan berbagai macam kondisi peradangan seperti Crohn dan ankylosing spondylitis.
- Untuk mengobati limfoma non-Hodgkin, leukemia limfositik kronis, granulomatosis Wegener, pemfigus vulgaris.
- Digunakan dalam transplantasi organ dan sumsum tulang serta kondisi inflamasi seperti kolitis ulserativa, artritis reumatoid, dan dermatitis atopik.
- Untuk mengobati gejala kondisi nyeri muskuloskeletal kronis dan untuk menginduksi penutupan duktus arteriosus paten yang bermakna secara hemodinamik pada bayi prematur.
- Untuk mengobati osteoartritis
- Untuk mengobati nyeri akut, gejala menstruasi, dan untuk mengurangi polip.
- Untuk mengobati limfoma, mieloma, leukemia, mikosis fungoides, neuroblastoma, adenokarsinoma ovarium, retinoblastoma, dan karsinoma payudara.
- Untuk mengobati dismenore primer dan serangan migrain.
- Untuk mengobati dismenorea
- Untuk mengobati spondilitis ankilosa, bursitis subakromial akut atau tendinitis supraspinatus, dan artritis gout akut.
- Digunakan untuk mengobati infeksi yang rentan dengan P. vivax, P. malariae, P. ovale, dan P. falciparum.
- Untuk mengobati infeksi cacing dan beberapa infeksi kulit.
- Untuk mengobat demam pada orang dewasa
- Untuk menghilangkan gejala nyeri muskuloskeletal.
- Untuk pengobatan hipertensi.
- Untuk pengobatan fibrosis paru idiopatik (IPF).
- Digunakan untuk pengobatan pada kanker, tumor padat.
- Untuk mengurangi frekuensi relaps pada Multiple Sclerosis (MS).
- Untuk mengobati pembengkakan dan peradangan yang terkait dengan penyakit angioedema herediter (HAE).
- Digunakan untuk pengobatan asma.
- Untuk pengobatan gejala nyeri dan pembengkakan yang terkait dengan operasi katarak.
Penyakit yang Diatasi dengan Antirematik
Berikut ini penyakit dengan kondisi kesehatan yang berbeda-beda yang dapat diobati dengan antirematik[3].
- Leukemia Limfoblas Akut
- Leukemia Limfositik Akut
- Spondilitis ankilosa
- Dermatitis atopik
- Hepatitis autoimun
- Penyakit Behcet
- Kanker payudara
- Koriokarsinoma
- Hepatitis Aktif Kronis
- Poliradikuloneuropati Demielinasi Inflamasi Kronis
- Leukemia Limfositik Kronis
- Penyakit Crohn
- Penyakit Crohn, Akut
- Penyakit Crohn, Pemeliharaan
- Sindrom Periodik Terkait Cryopyrin
- Cystinuria
- Dermatomiositis
- Limfoma Sel B Besar Difus
- Limfoma Folikuler
- Penyakit graft-versus-host
- Granulomatosis dengan polyangiitis
- Kanker Kepala dan Leher
- Hidradenitis Suppurativa
- Penyakit radang usus
- Artritis idiopatik juvenil
- Artritis Reumatoid Remaja
- Penyakit Lyme, Radang Sendi
- Kolitis Limfositik
- Limfoma
- Malaria
- Pencegahan Malaria
- Leukemia Meningeal
- Poliangiitis mikroskopis
- Sklerosis ganda
- Mycosis Fungoides
- Penyakit Neoplastik
- Limfoma Non-Hodgkin
- Kanker Paru-Paru Non-Sel Kecil
- Transplantasi Organ, Profilaksis Penolakan
- Osteosarcoma
- Pemphigus Vulgaris
- Psoriasis plak
- Psoriasis
- Artritis Psoriatis
- Transplantasi Ginjal
- Artritis reumatoid
- Sarkoidosis
- Kanker Paru-Paru Sel Kecil
- Tumor Padat
- Lupus Eritematosus Sistemik
- Sklerosis Sistemik
- Arteritis Takayasu
- Penyakit Trofoblas
- Kolitis ulseratif
- Kolitis Ulseratif, Aktif
- Kolitis Ulseratif, Perawatan
- Uveitis
- Penyakit Wilson
Cara Kerja Antirematik
Sebagian cara kerja dari obat ini tidak ketahui. Obat ini bekerja dengan menghambat kappab kinase dan thioredoxin reduktase dengan masing-masing bisa menyebabkan menurunnya respon imun dan turunnya produksi radikal bebas[4].
Obat ini bekerja dengan sangat baik untuk penderita radang sendi, seperti rheumatoid arthtritis dewasa dan remaja, dan dapat mengurangi radang pada sendi. Efek ini juga dapat mencegah rusaknya bagian tulang, terutama pada tulang rawan[4].
Untuk penyakit rheumatoid arthtritis, peranan dari sel B adalah patogenesis rheumatoid arthritis (RA) dan kondisi terkait dari sinovitis kronis. Sel B ini bekerja di berbagai tempat melalui rheumatoid (RF) dan autoantibodi lainnya[7].
Penghambatan sintesis nukleotida bekerja dengan cara mencegah pembelahan sel[5]. Obat ini mudah menyerap setelah dilakukannya IM dengan ukuran konsentrasi serum puncak dalam waktu 3-6 jam[6].
Obat ini juga bekerja dengan meningkatkan pH yang terhambat dalam proses antigen, penghambat jumlah dari antigen sel, dan dapat mengurangi respons inflamasi, dan mengurangi jumlah sitokin[8].
Peningkatan dari pH endosom imi dapat mencegah partikel virus seperti coV dan SARS CoV-2. Hydroxychloroquine juga mengurangi pelepasan sitokin seperti interleukin-1 dan faktor nekrosis tumor, kemungkinan melalui penghambatan reseptor seperti Toll[8].
Obat ini dimetabolisme melalui proteinase mirip dengan protein endogen[8]. Kemungkinan besar dihilangkan dengan opsonisasi melalui sistem retikuloendotelial[9].
Contoh Obat Antirematik
Antirematik tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, larutan injeksi, kit subkutan, larutan subkutan. Obat ini bisa didapat dari resep dokter, dan sebagian obat telah dihentikan di pasaran. Berikut ini contoh obat dari antirematik[3].
- Gold sodium thiomalate
- Auranofin
- Methotrexate
- Penicillamine
- Baricitinib
- Adalimumab
- Rituximab
- Etanercept
- Infliximab
- Anakinra
- Azathioprine
- Sulfasalazine
- Upadacitinib
- Hydroxychloroquine
- Leflunomide
- Abatacept
- Tofacitinib
- Apremilast
- Sarilumab
Efek Samping Antirematik
Setiap obat memiliki efek samping, namun tidak semuanya orang mengalami efek samping. Jika memang mengalami efek samping kemungkinan efek samping ringan. Berikut ini efek samping umum dari antirematik[10,11,12].
- Diare
- Tinja encer
- Ruam
- Gatal
- Lecet atau bisul di mulut
- Gusi merah atau bengkak
- Kesulitan menelan
- Demam
- Menggigil
- Kelelahan
- Jumlah sel darah rendah
- Luka mulut
- Mual
- Sakit perut
- Tes fungsi hati yang abnormal
- Rambut rontok
- Luka kulit terbakar
- Sensitif terhadap cahaya
- Indra perasa menurun
- Perubahan kulit seperti kerutan atau jerawat
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kehilangan nafsu makan
- mati rasa atau perasaan geli
- Luka yang tidak akan sembuh
- Gejala herpes
- Sel darah putih dan merah rendah
- Bengkak di tangan atau kaki
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Kejang otot
- Suasana hati tertekan
- Batuk
Obat ini dapat menyebabkan cedera dan kematian pada janin. Tetapi, obat ini digunakan juga untuk mengobati kanker selama kehamilan. Beritahu dokter jika anda sedang hamil atau akan berencana untuk hamil agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada janin anda[5].
Minum dosis sesuai yang dianjurkan. Jika anda meminumnya tidak sesuai dengan dosis, efek samping bisa saja terjadi, atau bisa saja berakibat kematian[5].
Obat ini juga bisa membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari. Terdapat ruam pada kulit dan rasa gatal[4].
Sebelum menggunakan obat ini biasanya dokter akan melakukan tes darah terlebih dahulu untuk memastikan anda sehat dan dapat menggunakan obat antirematik[13].