Amineptine: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Amineptine termasuk antidepresan yang digunakan untuk penanganan gejala depresi. [1, 2, 3, 4, 5, 6]

Apa itu Amineptine?

Amineptine merupakan suatu antidepresan trisiklik. Obat ini menimbulkan efek stimulan dan digolongkan sebagai psikotropika sehingga penggunaannya dibatasi[4, 7].

Berikut informasi mengenai Amineptine [1, 2]:

IndikasiPenanganan depresi
KategoriPsikotropik
KonsumsiDewasa
KelasAntidepresan
BentukTablet
KontraindikasiHipersesitif terhadap antidepresan trisiklik, pemulihan Infark Miokardi, aritmia, penyakit hati akut, fase manik, porphyria, laktasi
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan amineptine:
→ Pasien dengan penyakit kardiovaskuler
→ Pasien dengan riwayat kesehatan epilepsi
→ Pasien dengan gangguan hati, hipertiroid, feokromositoma
→ Pasien dengan riwayat gangguan mental
→ Pasien dengan psikosis
→ Pasien dengan glaukoma sudut dekat
→ Pasien dengan riwayat retensi uriner
→ Pasien yang sedang menjalani terapi elektrokonvulsif
→ Pasien diabetes melitus
→ Pasien yang sedang mengandung
→ Pasien berusia lanjut dan anak-anak

Manfaat Amineptine

Amineptine digunakan untuk menangani gejala depresi meliputi [3]:

Depresi merupakan suatu gangguan mental yang dicirikan dengan kondisi mood buruk pada hampir semua situasi selama setidaknya dua minggu.

Gejala depresi meliputi mood buruk, merasa kosong atau sedih terus menerus, rasa bersalah atau tidak berdaya, kesulitan berkonsentrasi dan mengingat, gangguan nafsu makan dan timbul pikiran untuk bunuh diri[11].

Dosis Amineptine

Amineptine hanya digunakan pada pasien dewasa dengan dosis sebagai berikut [5, 10]:

Oral
→ Dosis awal 100 – 200 mg/hari
→ Dosis umum: 200 mg/hari dalam dua dosis terpisah, pagi dan siang.

Efek Samping Amineptine

Berikut beberapa efek samping amineptine yang dilaporkan [6]:

  • Penurunan jumlah sel darah
  • Denyut jantung meningkat
  • Gangguan penglihatan
  • Rasa sakit di perut
  • Mulut kering
  • Mual atau muntah
  • Demam
  • Sakit pada punggung
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Timbul jerawat
  • Ruam kulit
  • Kesulitan bicara

Info Efek Samping Amineptine untuk Tenaga Medis [3, 12, 13]:

  • Kardiovaskuler:
  • Sistem Saraf Pusat:
    • Bingung, halusinasi, ganggua konsentrasi, penurunan daya ingat, delusi, merasa tegang,  gelisah, emosi tidak stabil, panik, insomnia, mimpi buruk, mania, psikosis (gangguan jiwa) bertambah parah, mengantuk, pusing, letih, mati rasa, kejang, timbul gejala ekstrapiramidal (pseudoparkinsonisme, kelainan gerak, akathisia)
  • Dermatologis:
    • Ruam, pruritus, reaksi fotosensivitas, kulit kering, timbul jerawat, gatal-gatal
  • Mata, teliga, hidung, dan tenggorokan:
    • Konjungtivitis (radang konjungtiva), penglihatan kabur, peningkatan IOP (intraocular pressure), midriasis, tinnitus, hidung tersumbat, mucul rasa tidak enak di mulut
  • Gantrointestinal:
  • Genitourinaria:
  • Hematologis:
  • Hepatis:
    • Jarang: hepatitis, meningkatkan kadar transaminase, alkaline fosfatase, dan bilirubin [wiki d4d8
  • Metabolik:
    • Peningkatan atau penurunan kadar gula darah
  • Respirasi:

Detail Amineptine

Untuk memahami lebih detail mengenai amineptine, berikut informasi tentang penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan dan overdosis[1, 8, 9, 14]:

PenyimpananSimpan pada suhu ruang (±25°C), jauhkan dari panas dan cahaya
Cara KerjaDeskripsi: Amineptin merupakan trisiklik antidepresan. Obat ini bekerja dengan menghambat pengambilan kembali dopamin secara selektif dan untuk menurukan norepinefrin yang berlebihan, sehingga menimbulkan efek antidepresan yang cepat dan kuat.
Farmakokinetik:
→ Onset: 7 hari
→ Waktu Konsentrasi Puncak Plasma: 1 jam
→ Volume Distribusi: 2,44 L/kg
→ Ekskresi: melalui urin 70% – 75%
→ Paruh Waktu Eliminasi: 0,8 – 1 jam metabolit: 1,5 sampai 2,5 jam
Interaksi dengan obat lain → Konsentrasi plasma dan pengaruh obat dapat meningkat jika berinteraksi dengan cimetidine, diltiazem, menthylphenidate, ritonavir, dan verapamil
→ Efek samping dapat meningkat dengan adrenalin, amiodarone, anestetik umum, SSRI, antihistamin, antimuscarinic, antipsikotik, anxiolytic dan hypnotic, clozapine, disopyramide, diuretic, flecainide, MAOI, moclobemide, moxifloxacin, nefopram, nicorandil, noradrenalin, pimozide, procainamide, propafenone, quinidine, selegiline, sibutramin, sotalol, terfenadine, thioridazine dan tramadol.
→ Pengaruh penghambat neuron adrenergik, clonidine, barbiturat, nitrat, dan primidone berkurang, sementara pengaruh dari baclofen, analgesik opioid, dan hormon tiroid meningkat.
Carbamazepine dan rifampicin dapat meningkatkan metabolisme, sementara pengaruhnya dapat bersifat antagonis dengan estrogen.
Berpotensi fatal: Sebaiknya menghindari concomitant yang digunakan dengan brimonidine, entacapone, artemether dengan lumefantrine, atau sibutramine.
Interaksi dengan makananAlkohol dapat meningkatkan resiko timbulnya efek samping seperti kantuk berat, bingung, muntah, penglihatan kabur, otot kaku, dan sebagainya.
Overdosis ⇔ Gejala: ruam kulit, demam dan efek samping lain yang berlangsung lama.
Pengaruh pada hasil labAbnormal LFT (Liver Function Test)

Pertanyaan Seputar Amineptine

Apakah Amineptine dapat menyebabkan kecanduan?

Ya. Telah dilaporkan adanya kecenderungan kecanduan pada penggunaan Amineptine dalam jangka panjang [6].

Apakah Amineptine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Penggunaan Amineptine pada ibu hamil tidak dianjurkan. Penggunaan oleh ibu menyusui dilarang karena obat dapat diekskresi ke dalam ASI. Tapi bisa digunakan jika dibutuhkan dan atas pertimbangan dokter [3, 8].

Apa saja yang harus dihindari saat menerima pengobatan Amineptine?

Hindari mengkonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan resiko timbul efek samping. Sebaiknya juga menghindari berkendara dan mengoperasikan mesin karena Amineptine dapat menyebabkan kantuk dan gangguan konsentrasi. Penghentian pengobatan tidak boleh dilakukan tiba-tiba. Sebaiknya mengikuti  anjuran dokter untuk menghentikan penggunaan obat. [1, 6]

Apakah Amineptine legal digunakan di Indonesia?

Amineptine tergolong psikotropik, sehingga penggunaan hanya diizinkan berdasarkan pertimbangan medis dokter [10].

Contoh Obat Amineptine (Merek Dagang)

Berikut beberapa merek dagang Amineptine [2, 10]:

Amineptin
Survector
Maneon
Viaspera

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment