Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pertambahan usia, faktor genetik, dan jenis kelamin membuat seseorang hampir tidak mungkin untuk menghindari penyakit kronis. Sebagian besar lansia memiliki setidaknya satu macam penyakit medis, seperti... hipertensi, hiperkolesterolemia, radang sendi, dan penyakit jantung. Walaupun sulit untuk menghindari sama sekali penyakit, namun kita tetap dapat berupaya untuk menurunkan risiko penyakit di masa tua dengan menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin. Menjaga berat badan agar tetap ideal, menjaga asupan garam dan gula dalam diet, mengatur pola makan sehat tinggi sayur dan buah serta rendah lemak jenuh, aktif bergerak sehari-hari, berhenti merokok, dan mengatur kadar stres adalah langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menabung kesehatan dan kebugaran untuk usia tua. Read more
Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi tubuhnya pun akan mengalami penurunan dan gangguan atau penyakit pun akan mulai bermunculan.
Berikut ini merupakan beberapa penyakit yang sering diderita oleh Lansia [1]:
Daftar isi
- 1. Arthritis
- 2. Asma
- 3. Buta Warna
- 4. Kanker
- 5. Bronkitis Kronis
- 6. Chronic Kidney Disease
- 7. Penyakit Jantung Koroner
- 8. Deep Vein Thrombosis
- 9. Demensia
- 10. Diabetes Mellitus
- 11. Epilepsi
- 12. Kolesterol Tinggi
- 13. Hipertensi
- 14. Motor Neurone Disease
- 15. Multiple Sclerosis
- 16. Osteoporosis
- 17. Paget’s Disease of Bone
- 18. Penyakit Parkinson
- 19. Shingles
- 20. Stroke
1. Arthritis
Arthritis merupakan suatu kondisi di mana satu atau lebih persendia mengalami pembengkakan dan nyeri tekan. Gejala Arthritis sendiri antara lain [2]:
- Rasa sakit
- Kekakuan
- Pembengkakan
- Kemerahan
- Rentang gerak berkurang
Penyebab Arthritis atau radang sendi berdasarkan jenisnya antara lain [1]:
- Osteoarthritis disebabkan oleh keausan karena persendian terlalu sering digunakan seiring usia menua.
- Rheumatoid Arthritis disebabkan oleh penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan menyerang lapisan sendi
2. Asma
Asma merupakan suatu kondisi di mana saluran udara menyempit dan membengkak hingga menghasilkan lendir berlebih. Gejala asma antara lain [3]:
- Sulit bernafas
- Memicu batuk
- Terderngar suara siulan (wheezing) saat mengeluarkan nafas
- Sesak nafas
- Sesak atau nyeri dada
- Mengi saat mengeluarkan napas
- Kesulitan tidur
- Serangan batuk atau mengi yang memburuk ketika pilek atau flu
Asma dapat disebabkan oleh pemicu alergi yang berbeda beda pada masing-masing orang, termasuk [3]:
- Alergen di udara (serbuk sari, tungau debu, spora jamur, bulu hewan peliharaan, atau partikel limbah kecoa)
- Infeksi saluran pernafasan (flu biasa)
- Aktivitas fisik
- Udara dingin
- Polutan dan iritan udara (asap)
- Obat-obatan tertentu, termasuk beta blocker, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan naproxen sodium (Aleve)
- Emosi dan stres yang parah
- Sulfit dan pengawet
- Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
3. Buta Warna
Buta warna merupakan suatu kondisi di mana kemampuan mengidentifikasi warna yang buruk atau berkurang sehingga tidak mampu membedakan warna. Gejala buta warna umumnya ditunjukkan dengan ketidakmampuan membedakan [4]:
- Nuansa merah dan hijau berbeda
- Nuansa biru dan kuning berbeda
- Warna apa saja
Buta warna ini selain disebabkan oleh kemampuan penglihatan yang memburuk seiring proses penuaan, juga disebabkan oleh [4]:
- Gangguan bawaan yang diwariskan jauh lebih umum pada pria daripada wanita
- Penyakit yang menyebabkan defisit warna adalah anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit Parkinson, alkoholisme kronis, dan leukemia
- Obat-obatan tertentu yang dapat mengubah penglihatan warna, seperti obat untuk penyakit autoimun tertentu, masalah jantung, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi, infeksi, gangguan saraf, dan masalah psikologis
- Paparan bahan kimia seperti karbon disulfida dan pupuk
4. Kanker
Kanker merupakan suatu kondisi di mana terjadi perkembangan sel abnormal yang berkembang secara tidak terkendali dan menghancurkan jaringan tubuh yang normal. Gejala kanker secara umum antara lain [5]:
- Kelelahan
- Benjolan atau area penebalan yang bisa dirasakan di bawah kulit
- Perubahan berat badan, termasuk penurunan atau kenaikan yang tidak dapat dijelaskan
- Perubahan kulit, seperti kulit menguning, menggelap atau kemerahan, luka yang tidak kunjung sembuh, atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Batuk terus menerus
- Kesulitan bernapas
- Kesulitan menelan
- Suara serak
- Gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan yang terus-menerus setelah makan
- Nyeri otot atau sendi yang persisten dan tidak dapat dijelaskan
- Demam yang tidak kunjung sembuh
- Memiliki keringat malam yang tidak dapat dijelaskan
- Pendarahan atau memar yang tidak bisa dijelaskan
Secara umum kanker disebabkan oleh adanya perubahan atau mutasi pada DNA didalam sel, di mana sel menghentikan fungsi normalnya dan memungkinkan sel menjadi kanker [5].
5. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis merupakan suatu kondisi di mana terjadi gangguan pada paru-paru dan saluran udara. Gejala bronkitis kronis termasuk [1]:
- Batuk yang mungkin mengeluarkan lendir
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Hidung meler atau tersumbat
- Kelelahan
- Dada terasa sakit dan nyeri
Bronkitis kronis atau kondisi COPD lain lebih mungkin berkembang jika seseorang memiliki kebiasaan merokok [1].
6. Chronic Kidney Disease
Chronic Kidney Disease atau penyakit ginjal kronis merupakan nama lain dari gagal ginjal kronis, di aman fungsi ginjal menghilang secara bertahap dan menyebabkan penumpukan cairan, elektrolit dan limbah [6].
Gejala Chronic Kidney Disease ini antara lain [6]:
- Mual
- Muntah
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan dan kelemahan
- Mengalami gangguan tidur
- Perubahan kebiasaan buang air kecil
- Ketajaman mental menurun
- Otot berkedut dan kram
- Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
- Gatal yang terus-menerus
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikendalikan
Chronic Kidney Disease disebabkan oleh beberapa kondisi medis yang mengganggu fungsi dan merusak ginjal berikut ini [6]:
- Diabetes tipe 1 atau tipe 2
- Tekanan darah tinggi
- Glomerulonefritis
- Nefritis interstisial
- Penyakit ginjal polikistik
- Obstruksi saluran kemih yang berkepanjangan
- Vesicoureteral
- Infeksi ginjal berulang (pielonefritis)
7. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan suatu kondisi di mana zat lemak menumpuk di arteri menghalangi suplai darah ke jantung. Gejalanya meliputi [1]:
Penyebab penyakit jantung koroner antara lain [1]:
- Merokok
- Kolesterol Tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Obesitas
8. Deep Vein Thrombosis
Deep Vein Thrombosis merupakan suatu kondisi di mana satu atau lebih vena dalam tubuh (khususnya kaki) mengalami penggumpalan darah (trombus) [7].
Gejala Deep Vein Thrombosis antara lain [7]:
- Pembengkakan di kaki yang sakit
- Sakit di kaki
- Kulit merah atau berubah warna di kaki
- Terasa hangat di kaki yang sakit
Penyebab Deep Vein Thrombosis paling utama yaitu adanya kerusakan pada pembuluh darah vena sehingga mencegah darah mengalir atau menggumpal dan dapat menyebabkan pembekuan darah [7].
Kerusakan pembuluh darah ini dapat disebabkan oleh pembedahan atau trauma dan peradangan akibat infeksi atau cedera [7].
9. Demensia
Demensia merupakan suatu kondisi di mana seseorang akan mengalami kehilangan memori atau ingatan. Hal ini sering terjadi pada orang yang berusia lanjut [8].
Gejala Demensia dapat dibagi berdarakan tiga perubahan, termasuk[8]:
- Perubahan Kognitif
- Kehilangan memori atau ingatan
- Kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata
- Kesulitan dengan kemampuan visual dan spasial, seperti tersesat saat mengemudi
- Kesulitan bernalar atau pemecahan masalah
- Kesulitan menangani tugas-tugas kompleks
- Kesulitan dalam perencanaan dan pengorganisasian
- Kesulitan dengan koordinasi dan fungsi motorik
- Kebingungan dan disorientasi
- Perubahan Psikologis
Demensia dapat disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak [8].
10. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan suatu kondisi di mana akan mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan gula darah (glukosa). Gejala diabetes mellitus secara umum meliputi [9]:
- Lebih sering merasa haus
- Sering buang air kecil
- Rasa lapar yang ekstrim
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kehadiran keton dalam urin
- Kelelahan
- Sifat lekas marah
- Penglihatan kabur
- Luka sembuh lambat
- Sering mengalami infeksi, seperti infeksi gusi atau kulit dan infeksi vagina
Berdasarkan tipenya, Diabetes Mellitus disebabkan oleh hal yang berbeda termasuk [9]:
- Diabetes Mellitus Tipe 1 disebabkan oleh kombinasi kerentanan genetik dan faktor lingkungan
- Diabetes Mellitus Tipe 2 disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan dan obesitas atau kelebihan berat badan
11. Epilepsi
Epilepsi merupakan suatu kondisi di mana sistem saraf pusat (neurologis) mengalami gangguan yang menyebabkan aktivitas otak terganggu dan menyebabkan kejang. Gejalanya termasuk [10]:
- Kebingungan sementara
- Mantra menatap
- Gerakan menyentak tak terkendali pada lengan dan kaki
- Kehilangan kesadaran atau kesadaran
- Gejala psikis seperti ketakutan, kecemasan atau déjà vu
Penyebab epilepsy termasuk [10]:
- Pengaruh genetik
- Cedera pada kepala
- Kondisi otak (tumor otak atau stroke)
- Cedera prenatal
- Gangguan perkembangan (autisme dan neurofibromatosis)
12. Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi merupakan suatu kondisi di mana kadang kolesterol terlalu tinggi hingga mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah [11].
Gejala kolesterol tinggi tidak memiliki gejala, namun dengan tes darah kolesterol tinggi dapat dideteksi [11].
Penyebab kolesterol tinggi beragam dan sebagian besar adalah kebiasaan atau gaya hidup yang tidak sehat termasuk [11]:
- Makan makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol
- Obesitas
- Kurang olah raga
- Merokok
- Diabetes
13. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi di mana kekuatan jangka panjang darah ke dinding arteri cukup tinggi sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung [12].
Pada banyak kasus, hipertensi tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, pada beberapa kasus yang lain, penderita hipertensi mungkin mengalami [12]:
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Mimisan
Penyebab hipertensi beragam, termasuk [12]:
- Apnea tidur obstruktif
- Penyakit ginjal
- Tumor kelenjar adrenal
- Masalah tiroid
- Kelainan bawaan di pembuluh darah
- Obat-obatan tertentu (pil KB, obat flu, dekongestan, pereda nyeri over-the-counter dan beberapa obat resep)
- Obat-obatan terlarang (kokain dan amfetamin)
14. Motor Neurone Disease
Motor Neurone Disease atau penyakit neuron motorik merupakan suatu kondisi langka di mana sistem saraf merosot, hingga kontrol aktivitas seperti berjalan dan berbicara berhenti bekerja. Gejalanya meliputi [1]:
- Kesulitan menelan (dan terkadang mengeluarkan air liur yang berlebihan)
- Genggaman yang melemah, biasanya di satu tangan pada awalnya
- Kedutan kecil dan kedipan gerakan, yang dikenal sebagai ‘fasikulasi’
- Kesulitan berbicara atau bicara cadel, yang dikenal sebagai ‘disartria’
Penyebab Motor Neurone Disease hingga kini masih belum diketahui [1].
15. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis merupakan suatu kondisi yang dapat mengakibatkan otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) lumpuh [13].
Gejala Multiple Sclerosis meliputi [13]:
- Mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota tubuh yang biasanya terjadi di satu sisi tubuh
- Sensasi sengatan listrik yang terjadi dengan gerakan leher tertentu
- Gemetar, kurang koordinasi atau gaya berjalan goyah
- Kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya
- Penglihatan ganda berkepanjangan
- Penglihatan kabur
- Ucapan cadel
- Kelelahan
- Pusing
- Kesemutan atau nyeri di bagian tubuh
- Masalah dengan fungsi seksual, usus dan kandung kemih
Penyebab Multiple Sclerosis hingga kini belum diketahui secara pasti, namun dinilai berkaitan dengan penyakit autoimun [13].
16. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan suatu kondisi di mana tulang mengalami kerapuhan atau menjadi lemah [14].
Penderita Osteoporosis mungkin menunjukkan gejala [14]:
- Nyeri punggung, yang disebabkan oleh tulang belakang yang retak atau roboh
- Kehilangan tinggi badan seiring waktu
- Postur membungkuk
- Tulang yang patah jauh lebih mudah dari yang diperkirakan
Penyebab utama dari Osteoporosis yaitu kehilangan massa atau tulang akibat proses penuaan secara alami [1].
17. Paget’s Disease of Bone
Paget’s Disease of Bone atau penyakit tulang Paget merupakan suatu kondisi di mana proses daur ulang jaringan tulang baru menggantikan jaringan tulang lama terganggu [15].
Gejala Paget’s Disease of Bone dapat meliputi [15] :
- Nyeri pinggul.
- Gangguan pendengaran atau sakit kepala
- Nyeri, kesemutan dan mati rasa pada lengan atau tungkai
Penyebab Paget’s Disease of Bone hingga kini tidak diketahui secara pasti, namun kombinasi faktor lingkungan dan genetik mungkin berkontribusi pada perkembangannya [15].
18. Penyakit Parkinson
Gangguan gerakan yang terjadi akibat adanya kelaiann sistem saraf progresif, umumnya disebut juga sebagai Penyakit Parkinson. Gejala penyakit parkinson antara lain [16]:
- Tremor
- Gerakan melambat (bradykinesia)
- Otot kaku
- Hilangnya gerakan otomatis
- Perubahan ucapan
- Menulis perubahan
Penyakit Parkinson hingga kini tidak diketahui penyebabnya, namun gen dan paparan racun atau faktor lingkungan mungkin berperan [16].
19. Shingles
Shingles atau Herpes zoster merupakan suatu infeksi virus yang menyebabkan ruam menyakitkan. Gejalanya meliputi [17]:
- Nyeri, terbakar, mati rasa atau kesemutan
- Sensitivitas untuk disentuh
- Ruam merah yang dimulai beberapa hari setelah nyeri
- Lepuh berisi cairan yang pecah dan mengeras
- Gatal
- Demam
- Sakit kepala
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Kelelahan
Penyebab Shingles yaitu infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster [17].
20. Stroke
Adanya gangguan pada suplai darah ke bagian otak yang menyebabkan tidak sampainya oksigen dan nutrisi ke otak hingga sel otak mulai mati disebut sebagai kondisi stroke. Gejala Stroke antara lain [18]:
- Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain
- Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau tungkai
- Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata
- Sakit kepala
- Kesulitan berjalan
Penyebab Stroke berbeda beda berdasarkan jenisnya, termasuk [18]:
- Stroke Iskemik disebabkan pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan dan infeksi COVID-19 (masih perlu diteliti)
- Stroke hemoragik disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, konsumsi antikoagulan berlebihan, aneurisma, cedera, angiopati amiloid serebral