Acenocoumarol adalah obat yang digunakan untuk penanganan dan pencegahan penyakit tromboembolik [1, 2, 3, 4].
Daftar isi
Apa itu Acenocoumarol?
Acenocoumarol termasuk obat antikoagulan yang berfungsi sebagai antagonis vitamin K. Obat ini berkerja dengan menghambat reduksi vitamin K oleh enzim vitamin K reduktase. [4]
Berikut informasi mengenai Acenocoumarol [1, 3]:
Indikasi | Gangguan tromboembolik |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antikoagulan, antiplatelet dan fibrinolitik (trombolitik) |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Pendarahan diastesis dan diskrasia darah (seperti hemofilia, purpura trombositopenik,leukemia), ulserasi peptik atau pendarahan pada saluran gastrointestinal, saluran urogenital atau sistem respirasi, pendarahan cerebrovaskuler, perikarditis akut, Gangguan hati dan ginjal akut. Kehamilan. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan Acenocoumarol: → Pasien dengan gagal ginjal akut → Pasien dengan defisiensi/diduga mengalami defisiensi protein C atau S dan vitamin K → Gangguan ginjal dan hati tingkat ringan hingga sedang → Pasien berusia lanjut → Pasien yang menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori X: Kontraindikasi pada kehamilan: studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan abnormalitas pada janin dan/atau terdapat bukti positif adanya resiko pada janin manusia pada data reaksi efek samping dari pengalaman investigasi atau pemasaran, dan resiko. |
Manfaat Acenocoumarol
Acenocoumarol digunakan untuk menangani dan mencegah berbagai kondisi yang berkaitan dengan penyakit tromboembolik, antara lain [1, 4]:
- Pencegahan cerebral embolism dan embolisme pulmoner
- Pencegahan dan penanganan deep vein thrombosis
- Transient Ischemic Attack (TIA) atau mini stroke
- Infark miokardial atau serangan jantung
Thromboembolism ialah terbentuknya clot pembekuan (thrombus) di dalam pembuluh darah yang terlepas dan terbawa oleh aliran darah sehingga menyumbat aliran pada bagian lain pembuluh.
Clot dapat menyumbat pembuluh darah pada paru-paru (embolisme pulmoner), pada pembuluh menuju otak (embolisme cerebral), saluran gastrointestinal, ginjal atau kaki [5].
Deep vein thrombosis yaitu kondisi ketika clot pembekuan darah terbentuk di dalam vena yang terletak jauh di dalam tubuh, misalnya di dalam paha atau betis [6].
Transient ischemic attack disebabkan oleh penurunan aluran darah ke otak yang mengakibatkan kurangnya oksigen di otak, sehingga timbul gejala menyerupai stroke[7]
Infark miokardial sering disebut sebagai serangan jantung, merupakan kondisi di mana terjadi nekrosis (kematian) sel-sel otot jantung[8]
Dosis Acenocoumarol
Acenocoumarol hanya digunakan pada pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Oral Penyakit Tromboembolik → Dosis awal: 2-4 mg per hari selama 2 hari → Dapat diberikan 6 mg pada hari pertama sebagai dosis awal (loading dose), diikuti 4 mg pada hari ke 2. Dosis selanjutnya diatur berdasarkan respon. → Dosis perawatan: 1-8 mg/hari. Diberikan pada waktu yang sama tiap hari. → Pasien usia lanjut/lansia: dosis dikurangi jika diperlukan. |
Efek Samping Acenocoumarol
Berikut beberapa efek samping penggunaan acenocoumarol yang membutuhkan pertolongan medis segera [2]:
- Terdapat darah pada urin
- Epistaksis (mimisan)
- Pendarahan gingiva (pendarahan dari gusi ketika menggosok gigi)
- Petechiae (bintik merah pada kulit)
- Pendarahan atau memar yang tidak biasa
- Pendarahan hebat atau darah keluar terlalu banyak dari luka/sayatan
- Pendarahan hebat pada uterus
- Sakit perut
- Diare
- Pingsan
- Hilang nafsu makan
- Mual dengan atau tanpa muntah
- Sakit sendi, kaku, atau pembengkakan
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Bingung
- Pusing, sakit kepala berat/berlangsung lama
- Paralisis
- Paraesthesia
- Pendarahan pada mata, penglihatan kabur
- Sakit dada
- Batuk berdarah, napas pendek
- Pembengkakan perut
- Dermatitis, alergi (ruam,gatal)
- Demam
- Leukopenia
- Batuk/ suara serak
- Sakit pada punggung bagian bawah,
- Kesulitan urinasi
- Agranulositosis
- Kulit dan mata berwarna kuning
- Peningkatan/pengurangan volume urin secara tiba-tiba
- Pembengkakan di wajah, kaki dan/atau kaki bagian bawah
- Luka, ulserasi, bintik putih dalam mulut atau tenggorokan
- Vaskulitis
- Feses berwarna hitam, terdapat darah pada feses
- Muntahan mengandung darah atau muntahan terlihat seperti ampas kopi
- Konstipasi
Beberapa efek samping berikut membutuhkan pertolongan medis jika berlangsung terus-menerus atau dalam jangka waktu lama[2]:
- Perut kembung
- Tidak toleran terhadap dingin
- Diare
- Hilang nafsu makan
- Mual atau muntah
- Kram perut atau sakit perut
- Alopecia of scalp
- Urin alkalin berwarna jingga-merah
Info Efek Samping untuk Tenaga Medis [3]:
- Sistem Imun:
- Jarang (≥0,01% hingga <0,1%): hipersensitivitas (meliputi urtikaria, ruam, dermatitis, dan demam)
- Vaskuler:
- Umum (≥ 1% hingga <10%): hemoragi (pendarahan)
- Sangat jarang (<0,01%): vaskulitis
- Gastrointestinal
- Jarang (≥0,01% hingga <0,1%): penurunan nafsu makan, mual, muntah
- Hepatis
- Sangat jarang(<0,01%): pelukaan hati
- Dermatologis
- Jarang(≥0,01% hingga <0,1%): alopecia
- Sangat jarang (<0,01%): nekrosis kulit (hemoragik)
- Frekuensi tidak dilaporkan: Calciphylaxis
Detail Acenocoumarol
Untuk memahami lebih detail mengenai acenocoumarol, berikut informasi tentang penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis [1, 4]:
Penyimpanan | Simpan pada 15 – 30°C. |
Cara Kerja | Deskripsi: Acenocoumarol, suatu derivat coumarin, merupakan agonis terhadap enzim vitamin-K-reduktase kompleks 1 (VKORC1), menghabiskan vitamin K fungsional cadangan, sehingga, mengurangi sintesis faktor koagulasi II (protrombin), VII, IX, dan X, demikian juga protein C dan S. Obat inijuga mereduksi ϒ-carboxylation dari molekul asam glutamate spesifik, yang penting untuk inisiasi pembekuan darah. Farmakokinetik: → Absorpsi: Diabsorsi dengan cepat dari saluran gastrointestinal. → Bioavaibilitas: 60% → Waktu konsentrasi puncak plasma: 1 – 3 jam → Distribusi: Melalui plasenta, memasuki ASI (dalam jumlah kecil) → Volume distribusi: 0,16 – 0,34 L/kg → Pengikatan protein plasma: 99%, umumnya pada albumin → Metabolisme: Isomer S- dan R- dimetabolisme di hati oleh isoenzim CYP2C9 melalui oksidasi, isomer R- juga dimetabolisme oleh CYP1A2 dan CYP2C19. Mengalami reduksi oleh flora pada usus. → Ekskresi: Melalui urin (sekitar 60%, sebagai metabolit inaktif) dan melalui feses (29%%, sebagai metabolit) → Paruh waktu eliminasi: 8 – 11 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan pengaruh dengan anti-aritmia (meliputi: amiodarone, quinidine), antibiotik (meliputi: antibiotic dengan spektrum luas, tetrasiklin, kloramfenikol), antijamur (seperti: metronidazole), SSRI (seperti citalopram, fluoxetine, sertraline, paroxetine), antigout (allopurinol), obat pengontrol lipid (atorvastatin, fluvastatin, simvastatin), dan inhibitor isoenzim CP2C9. → Penurunan pengaruh antikoagulan dengan antineoplastic (azathioprine, 6-mercaptopurine), antivirus (ritonavir, nelfinavir), diuretik thiazide, obat kontrasepsi oral, dan penginduksi isoenzim CYP2C9, CYP2C19, dan CYP3A4 → Dapat meningkatkan konsenstrasi serum hydantoin dari phenytoin → Berpotensi meningkatkan pengaruh hipoglikaemik dari derivat sulphonylurea (glibenclamide, glimepiride) → Berpotensi fatal: → Meningkatkan resiko pendarahan dengan antikoagulan lain (warfarin, heparin, LMWH), antiplatelet (dipyridamole, clopidogrel, ticlopidine), antibiotik (clindamycin), analgesik (salicylate, derivat pyrazolone, inhibitor COX-2), IV methylprednisolone dosis tinggi |
Interaksi dengan makanan | → Penurunan pengaruh antikoagulan dengan makanan tinggi kandungan vitamin K (seperti hati sapid an babi, teh hijau, sayur-sayuran berdaun hijau) → Meningkatkan metabolisme dan menurunkan PT/INR dengan konsumsi alkohol kronis; conversely, konsumsi dalam jumlah besar dapat menurunkan metabolisme dan meningkatkan PT/INR. → Meningkatkan INR dan dapat menyebabkan pendarahan berat dengan jus cranberry → Penurunan pengaruh dengan St. John’s wort |
Overdosis | ⇔ Gejala: Pendarahan, hematemesis, hemoptisis, hematuria (dengan kolik ginjal), hematoma, menorrhagia, pendarahan GI dan kutaneus, pendarahan vagina, gingival, sendi, dan hidung, takikardi, hipotensi, kelainan sirkulatori peripheral, mual, muntah, diare, sakit perut, nilai PT/INR tinggi, tromboplastin mengalami perpanjangan waktu. ⇔ Cara Mengatasi: vitamin K1 (phytomenadione) oral dapat diberikan untuk pendarahan sedang hingga berat. Pemberian plasma darah segar/beku, kompleks faktor VIIa konsentrat/rekombinan disuplemen dengan vitamin K1 untuk pendarahan berat dan mengancam nyawa. |
Pertanyaan Seputar Acenocoumarol
Apakah Acenocoumarol aman untuk digunakan oleh ibu hamil?
Tidak. Acenocoumarol termasuk kaategori X dalam kategori kehamilan dan laktasi. Obat ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada janin hingga keguguran [2].
Apakah penghentian pengobatan acenocoumarol harus dilakukan secara bertahap?
Tidak. Umumnya, penghentian pengobatan acenocoumarol tidak menimbulkan sindrom withdrawal ataupun bahaya seperti reaksi hiperkoagulasi, sehingga tidak diperlukan penghentian obat secara bertahap. Akan tetapi pada kasus yang sangat langka, pada pasien dengan resiko tinggi (seperti pasien yang mengalami serangan jantung), penghentian obat sebaiknya dilakukan secara bertahap. [3]
Bagaimana jika melewatkan satu dosis acenocoumarol?
Jika pasien lupa atau melewatkan untuk minum satu dosis obat pada waktu yang dijadwalkan, sebaiknya segera meminum obat sesegera mungkin (pada hari yang sama). Hindari meminum obat dengan dosis berlipat dari dosis per hari. Jika terlanjur melewatkan dosis harian, sebaiknya konsultasikan dengan dokter[3].
Apa ada makanan yang sebaiknya dihindari saat menerima pengobatan acenocoumarol?
Saat menerima pengobatan acenocoumarol, sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang mengandung vitamin K dalam kadar tinggi, seperti hati sapi/babi, teh hijau, dan sayur-sayuran hijau. Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman beralkohol dan jus cranberry [1].
Contoh Obat (Merk Dagang) Acenocoumarol
Berikut beberapa contoh obat dengan kandungan acenocoumarol[2, 3]:
Brand Merek Dagang |
Sinthrome |
Acitrom |
Coarol |
Acenomac |
Acenokumarol |
Mini-Sintrom |
Neo-Sintrom |
Trombostop |