Pengubah Koagulasi : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Koagulasi atau pembekuan darah adalah proses yang menghasilkan pembentukan bekuan darah untuk menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang rusak. Berbagai agen farmakologis dapat digunakan untuk mempengaruhi... proses koagulasi ini. Obat-obatan ini digunakan untuk mencegah atau malah membantu pembentukan bekuan atau gumpalan darah. Obat yang mempengaruhi bekuan darah merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Ketika terluka dan berdarah tentunya kita ingin memastikan pendarahan segera berhenti sehingga dapat membentuk gumpalan darah yang berfungsi untuk menutup luka. Hal tersebut sangatlah penting karena dapat menghentikan pendarahan, dan menghentikan kuman masuk ke luka[1].

Tetapi, ada juga gumpalan darah terbentuk pada aliran darah dan mengakibatkan pembuluh darah dapat tersumbat. Dari gumpalan darah tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang sangat berbahaya seperti serangan jantung atau stroke[1].

Jenis dari pembekuan darah ini sangat jarang sekali terjadi pada orang yang sehat, tetapi dari orang yang memiliki penyakit dan juga faktor genetik tertentu yang sangat berisiko besar membentuk gumpalan darah. Dari sekian banyak pasien, banyak yang menggunakan obat anti pembekuan untuk pencegahan[1].

Fungsi Pengubah Koagulasi

Pengubah koagulasi adalah obat yang bekerja pada bagian jalur pembekuan darah di tempat yang berbeda sebagai pencegah utnuk meningkatkan terbentuknya gumpalan darah[2].

  • Antikoagulan dan obat antiplatelet digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah.
  • Obat trombolitik yang disebut juga obat fibrinolitik digunakan untuk memecah gumpalan darah.
  • Antagonis heparin, agen pembalikan antikoagulan, dan agen perangsang platelet digunakan untuk mengurangi risiko perdarahan.

Penggolongan Pengubah Koagulasi

Pengubah koagulasi terbagi menjadi 7 kelas obat pengubah koagulasi, yaitu[2]:

  1. Agen pembalik antikoagulan

Agen pembalikan antikoagulan digunakan pada saat terapi antikoagulan sebagai penetral dalam keadaan ketika terjadinya komplikasi perdarahan overdosis terapi antikoagulan atau pembedahan[3].

2. Antikoagulan

  • Coumarins dan indandiones, merupakan obat antikoagulan yang sangat efektif tetapi memiliki kekuranga, Obat ini dapat berinteraksi dengan beberapa jenis makanan dan dapat menyebabkan interaksi yang sangat serius dengan banyaknya obat yang sering digunakan[4].
  • Penghambat faktor Xa, digunakan untuk mengobati dan sebagai pencegah trombosis vena di dalam dan emboli paru akut. Obat ini dapat mengurangi resiko stroke dan emboli pada orang dengan fibrilasi atrium nonvalvulvar[5].
  • Heparins, digunakan untuk mengobati atau mencegah terjadinya penggumpalan dalam keadaan dengan risiko tinggi terjadinya gumpalan dan tromboemboli, seperti fibrilasi atrium, infark miokard, trombosis vena dalam, operasi lutut dan pinggul, dan sebagainya[6].
  • Penghambat trombin, digunakan sebagai pencegahan trombosis arteri dan vena. Obat ini juga dapat digunakan sebagai profilaksis pada fibrilasi atrium untuk menghindari tromboemboli[7].

3. Agen antiplatelet

  • Penghambat trombosit glikoprotein, digunakan pada pasien dengan penyakit angina, setelah serangan jantung, angioplasti atau jenis prosedur pembuluh darah koroner lainnya[8].
  • Penghambat agregasi trombosit, digunakan secara akut pada penyakit infark miokard, fibrilasi atrium , setelah bypass koroner, angioplasti, dan pemasangan stent. Obat ini juga digunakan sebagai profilaksis untuk mencegah infark miokard dan stroke[9].
  • Antagonis reseptor-1 yang diaktifkan oleh protease, digunakan untuk mengurangi risiko kejadian kardiovaskular trombotik pada pasien dengan peningkatan risiko infark miokard atau penyakit arteri perifer[10].

4. Antagonis heparin

Antagonis heparin merupakan zat yang dapat menghambat kerja antikoagulan heparin dan digunakan juga untuk mengobati oberdosis heparin yang sangat parah[11].

5. Pengubah koagulasi lain-lain

Pengubah koagulasi lain-lain adalah kelas obat yang sangat berbeda yang berfungsi untuk mempengaruhi jalur atau faktor pembekuan darah. Obat ini sangat baik untuk mencegah pembekuan, sebagai pemecah gumpalan, atau penyebab pembekuan[12].

6. Agen perangsang platelet

Agen perangsang platelet digunakan sebagai pengobatan purpura trombositopenik idiopatik kronis[13].

7. Trombolitik

Trombolitik digunakan sebagai perawatan darurat pada penyakit stroke iskemik yang disebabkn oleh pembekuan darah, serangan jantung, atau emboli paru masif. Selain itu, obat ini digunakan untuk penyakit indikasi lainnya[14].

Penyakit yang Diatasi dengan Penguubah Koagulasi

Masing-masing kelas pengubah koagulasi digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan yang berbeda.

  1. Agen pembalik antikoagulan diberikan untuk[3]:
  • Overdosis Heparin
  • Hipoprotrombinemia, Diinduksi Antikoagulan
  • Hipoprotrombinemia, Tidak Terkait dengan Terapi Antikoagulan
  • Hipoprotrombinemia, Profilaksis
  • Pembalikan Defisiensi Faktor Koagulasi yang Diperoleh
  • Pembalikan Antikoagulasi
  • Pembalikan Antikoagulasi Dabigatran
  • Kekurangan Vitamin K.

2. Antikoagulan

Coumarins dan indandiones diberikan untuk[4]:

  • Sindrom antifosfolipid
  • Kateterisasi Vena Sentral Kronis
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Penggantian Pinggul
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Penggantian Lutut
  • Trombosis Vena Dalam, Peristiwa Pertama
  • Trombosis Vena Dalam, Peristiwa Berulang
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Pencegahan Tromboemboli pada Fibrilasi Atrium
  • Katup Jantung Prostetik – Profilaksis Trombosis
  • Katup Jantung Prostetik, Katup Mekanis – Profilaksis Trombosis
  • Katup Jantung Prostetik, Katup Jaringan – Profilaksis Trombosis
  • Kekurangan Protein S.
  • Lambang Paru, Peristiwa Pertama
  • Lambang Paru, Peristiwa Berulang
  • Profilaksis Stroke Tromboemboli

Penghambat faktor Xa diberikan untuk[5]:

  • Fibrilasi atrium
  • Pengurangan Risiko Kardiovaskular
  • Penyakit arteri koroner
  • Trombosis vena dalam
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Perut
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Penggantian Pinggul
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Penggantian Lutut
  • Trombosis Vena Dalam, Profilaksis
  • Trombosis Vena Dalam, Peristiwa Berulang
  • Penyakit Arteri Perifer
  • Pencegahan Tromboemboli pada Fibrilasi Atrium
  • Emboli paru
  • Lambang Paru, Peristiwa Berulang
  • Profilaksis Stroke Tromboemboli
  • Tromboemboli vena

Heparins diberikan untuk[6]:

  • Sindrom Koroner Akut
  • Angina
  • Antikoagulasi Selama Kehamilan
  • Sindrom antifosfolipid
  • Trombosis vena dalam
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Perut
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Penggantian Pinggul
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Operasi Penggantian Lutut
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam setelah Bedah Ortopedi
  • Trombosis Vena Dalam, Profilaksis
  • Serangan jantung
  • Pemeliharaan Patensi Perangkat Intravena Indwelling
  • Emboli paru
  • Gangguan Trombotik / Tromboemboli
  • Tromboemboli vena

Penghambat trombin diberikan untuk[7]:

  • Angina
  • Trombosis vena dalam
  • Trombosis Vena Dalam, Profilaksis
  • Profilaksis Trombosis Vena Dalam / Embolisme Paru Setelah Operasi Penggantian Pinggul
  • Intervensi Koroner Perkutan
  • Pencegahan Tromboemboli pada Fibrilasi Atrium
  • Emboli paru
  • Obat Trombositopenia Diinduksi
  • Gangguan Trombotik / Tromboemboli

3. Agen antiplatelet

Penghambat trombosit glikoprotein diberikan untuk[8]:

  • Sindrom Koroner Akut
  • Sindrom Koroner Akut, Profilaksis
  • Angina
  • Profilaksis Angina Pectoris
  • Spondilitis ankilosa
  • Sindrom antifosfolipid
  • Nekrosis Aseptik
  • Sakit punggung
  • Pengurangan Risiko Kardiovaskular
  • Trombosis / Embolisme Otak
  • Penyakit arteri koroner
  • Demam
  • Serangan jantung
  • Kolesterol Tinggi
  • Klaudikasio Intermiten
  • Stroke Iskemik
  • Stroke Iskemik, Profilaksis
  • Artritis Reumatoid Remaja
  • Penyakit Kawasaki
  • Infark Miokard, Profilaksis
  • Siram Niacin
  • Osteoartritis
  • Rasa sakit
  • Intervensi Koroner Perkutan
  • Penyakit Arteri Perifer
  • Penghambatan Agregasi Trombosit
  • Pencegahan Kejadian Atherothrombotic
  • Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
  • Pencegahan Tromboemboli pada Fibrilasi Atrium
  • Katup Jantung Prostetik – Profilaksis Trombosis
  • Katup Jantung Prostetik, Katup Mekanis – Profilaksis Trombosis
  • Studi Perfusi Miokard Radionuklida
  • Prosedur Revaskularisasi, Profilaksis
  • Demam Rematik
  • Artritis reumatoid
  • Linu panggul
  • Spondyloarthritis
  • Lupus Eritematosus Sistemik
  • Profilaksis Stroke Tromboemboli
  • Purpura Trombositopenik Trombotik
  • Serangan Iskemik Transien

Antagonis reseptor-1 yang diaktivasi protease diberikan untuk[9]:

  • Penyakit Arteri Perifer
  • Pencegahan Kejadian Atherothrombotic
  • Gangguan Tromboemboli

4. Antagonis heparin diberikan untuk[10]:

  • Overdosis Heparin

5. Pengubah koagulasi lain-lain[11]:

  • Defisiensi Antitrombin III
  • Gangguan Pendarahan
  • Penutupan Kolostomi
  • Defisiensi Fibrinogen Bawaan
  • Faktor IX Defisiensi
  • Faktor VII Defisiensi
  • Faktor X Defisiensi
  • Faktor XIII Defisiensi
  • Pendarahan Fibrinolitik
  • Penyakit Glanzmann
  • Hemofilia A
  • Hemofilia A dengan Inhibitor
  • Hemofilia B
  • Hemostasis
  • Penyakit Hepatik Veno-oklusif
  • Angioedema herediter
  • Purpura Trombositopenik idiopatik
  • Klaudikasio Intermiten
  • Menoragia
  • Gangguan Menstruasi
  • Kekurangan Protein C.
  • Sepsis
  • Trombositemia
  • Penyakit von Willebrand

6. Agen perangsang trombosit diberikan untuk[12]:

  • Anemia aplastik
  • Purpura Trombositopenik idiopatik
  • Trombositopenia
  • Obat Trombositopenia Diinduksi
  • Trombositopenia idiopatik

7. Trombolitik diberikan untuk[14];

  • Trombosis Arteri
  • Trombosis vena dalam
  • Serangan jantung
  • Stroke Iskemik
  • Bekuan Kateter IV
  • Emboli paru
  • Gangguan Trombotik / Tromboemboli

Cara Kerja Pengubah Koagulasi

  • agen pembalik antikoagulan

Pada agen pembalik antikoagulan penyerapan melalui saluran pencernaan yang terdiri dari garam empedu yang mudah diserap dengan injeki infark miokard. Pendistribusian melalui hati dan di simpan di dalam tubuh dengan sangat singkat[15].

Untuk pembuangannya sendiri melalui urin dan feses dengan paruh waktu 2-3 jam atau paling cepat 47 menit[15,17]. Terdapat juga tergantung pada Faktor II: 48-60 jam; faktor VII: 1,5-6 jam; faktor IX: 20-24 jam; faktor X: 24-48 jam; protein C: 1,5-6 jam; protein S: 24-48 jam[16].

  • Antikoagulan

Antikoagulan diserap dengan sangat cepat dan sempurna melalui sirkulasi sistemik dan saluran pencernaan dengan gastrointestinal. Waktu paruh konsentrasi kira-kira 4 ja hingga 6 jam pasca operasoi. Distribusi pada antikoagulan melalui plasenta memasuki ASI dengan volume distribusi 0,14L/kg. 50 L, 21 L, 107 L, 200 mL / kg[18,20,21,23,24,25].

Obat ini dimetabolismekan di hati Dan sebagian sebagian dimetabolisme oleh ginjal. Terutama pada hati menjadi uroheparin (heparin desulfat sebagian), terutama oleh CYP2C9 (CYP2C8, 2C18, 2C19, 1A2, dan 3A4 sebagai jalur minor) melalui degradasi oksidatif dan hidrolisis menjadi tingkatan yang lebih rendah oleh isoenzim CYP1A2, CYP2C8, CYP2C9, CYP2C19, dan CYP2J2 melalui O-demetilasi dan hidroksilasi. Pada bagian 3-oksopiperidinil menjadi metabolit yang tidak aktif. Dengan ekskresi dari sirkulasi oleh sistem retikuloendotelial pada bagian endotel vena arteri.

Ekskresi pada antikoagulan melalui urin dengan dengan waktu paruh 20-60 jam dan dapat meningkat pada gangguan ginjal berat.

  • Agen antiplatelet

Agen antipletet diserap dengan sangat cepat melalui salura pencernaan tetap kurang diandalkan melalui penyerapan pada kulit. Sebagian di serap di saluran gastrointestinal dengn waktu puncak kira-kira 30 menit, dan paling lama kira-kira 3-4 jam. Penyerapan dapat meningkat jika mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi[26,27,28,29,30,31,32].

Volume distribusi pada obat ini 22-42 L, 0,07 L / kg, 170 mL / kg, 2-3 L / kg dengan Pengikatan protein yang Ekstensif yang tersebar luas dan cepat ke bagian jaringan dan cairan tubuh. Melalui plasenta dan memasuki ASI. Sebagian obat ini mengalami hidrolisis pada bagian usus sebelum dimetabolismekan oleh isoenzim CYP450

Obat ini dimetabolismek melalui pembelahan proteolitik, hati secara ekstensif dengan pengeluaran melalui urin dengan waktu eliminasi paling cepat 30 menit dan paling lama hingga 30-50 jam.

  • Antagonis heparin

Antagonis heparin tidak diketahui penyerapannya, hanya saja sebagian besar metabolisme diserang oleh fibrinolysin yang berfungsi untuk membebaskan heparin. Ekskresi dengan waktu paruh eliminasi 7,4[33].

  • Pengubah koagulasi lain-lain

Pengubah koagulasi lain-lain diserap dengan sangat cepat hampir ke seluruh tubuh yang di mulai dari salura GI dengan waktu plasma puncak 1-2 jam. Pendistribusian pada pengubah koagulasi lain-lain dengan volume 10,4 L yang diekskresikan kira-kira 1,3 jam melalui urin dan kotoran. Obat ini dimetabolismekan pada jalur pertama yang ekstensif di hati melalui reduksi dan oksidasi menjadi metabolit aktif dan secara ekstensif oleh isoenzim CYP1A2[34,35,36,37].

  • Agen perangsang platelet

Agen perangsang platelet diserap sangat perlahan dengan paruh waktu 7-50 jam melalui saluran gastrointestinal denga pendistribusian pengikatan protein plasma. Metabolisme obat ini secara ekstensif di hati oleh CYP1A2, CYP2C8 melalui oksidasi dan UGT1A1, UGT1A3 melalui glukuronidasi.Ekskresi melalui feses dan urin dengan waktu eliminasi kira-kira 1-34 hari[38,39,40].

  • Trombolitik

Trombolitik diserap dan dibersihkan dengan sangat cepat melalui sirkulasi setelah penggunaan IV dengan dimetabolismekan di hati. Untuk ekskresi eliminasi memiliki waktu paruh kira-kira 1 – hingga 40 menit melalui fese dan urin[41,42,43,44,45,46,47].

Contoh Obat Pengubah Koagulasi

Pengubah koagulasi tersedia dalam bentuk injeksi, tablet, larutan yang hanya bisa didapat dari resep dokter dan sebagian obat juga ada yang dihentikan. Berikut ini contoh obat pengubah koagulasi berdasarkan dengan kelas nya.

  1. Beberapa contoh obat untuk Agen pembalik antikoagulan[3] :
  • Phytonadione
  • Faktor koagulasi Xa
  • Kompleks protrombin
  • Idarucizumab

2. Antikoagulan

Beberapa contoh obat Coumarins dan indandiones dari Antikoagulan[4]:

Beberapa contoh obat Penghambat faktor Xa dari Antikoagulan[5]:

Beberapa contoh obat heparins[6]:

  • Dalteparin
  • Tinzaparin
  • Enoxaparin
  • Heparin flush
  • Danaparoid

Beberapa contoh obat penghambat trombin[7]:

3. Agen antiplatelet

Beberapa contoh obat Penghambat trombosit glikoprotein [8]:

Beberapa contoh obat Penghambat agregasi trombosit[9]:

Beberapa antagonis reseptor-1 yang diaktifkan oleh protease[10]:

  • Vorapaxar

4. Beberapa obat antagonis heparin [11];

Tidak ketahui jenis obatnya

5. Beberapa contoh obat pengubah koagulasi lain-lain[12];

  • C1 esterase inhibitor (human)
  • Faktor XIII
  • Faktor antihemofilik
  • Emicizumab
  • Faktor von willebrand
  • Faktor koagulasi ix
  • Ecallantide
  • Conestat alfa
  • Drotrecogin alfa
  • Pentoxifylline
  • Asam traneksamat
  • Fibrin sealant
  • Asam aminocaproic
  • Ferric subsulfate
  • Antithrombin (rekombinan)
  • Kompleks koagulan anti-inhibitor
  • Protein c
  • Defibrotide
  • Trombin
  • Fibrinogen
  • Berotralstat
  • Pentoxifylline
  • Lanadelumab
  • Fostamatinib
  • Antithrombin iii
  • Fibrin sealant
  • Faktor XIII

6. Beberapa contoh obat agen perangsang platelet[13]:

7. Beberapa contoh obat trombolitik[14]:

Efek Samping Pengubah Koagulasi

Semua obat memiliki efek samping termasuk obat pengubah koagulasi. Penggunaan sesuai dengan dosis dapat menghindari dari efek samping yang tidak diinginkan.

  1. Agen pembalik antikoagulan[48,49,50] :
  • Pusing
  • Kemerahan (hangat, kemerahan, atau perasaan geli)
  • Perubahan indra perasa
  • Berkeringat
  • Nyeri atau bengkak di tempat obat disuntikkan.
  • Masalah paru-paru
  • Buang air kecil yang menyakitkan
  • Tekanan darah rendah
  • Anemia
  • Mual, muntah
  • Demam
  • Sembelit

2. Antikoagulan

Efek samping umum dari Coumarins dan indandiones[51]:

  • Bengkak
  • Perasaan panas atau dingin
  • Perubahan kulit
  • Perubahan warna di mana pun di tubuh
  • Nyeri tungkai atau kaki mendadak dan parah, tukak kaki, jari kaki atau jari berwarna ungu.

Efek samping umum dari penghambat Faktor Xa[52,53]:

  • Berdarah
  • Memar
  • Masalah tidur ( insomnia );
  • Ruam
  • Lecet
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Pendarahan ringan
  • Gatal
  • Keluar cairan di tempat obat disuntikkan.
  • Periode menstruasi yang berat
  • Urin yang tampak merah, merah muda, atau coklat; atau
  • Tinja berwarna hitam atau berdarah
  • Batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.

Efek samping umum dari Heparins[54,55]:

  • Tingkat trombosit yang rendah (memar, berdarah)
  • Nyeri
  • Memar
  • Bengkak di tempat obat disuntikkan.
  • Mual
  • Diare
  • Anemia
  • Kebingungan

Efek samping umum dari Penghambat trombin[56]:

  • Sakit perut atau ketidaknyamanan
  • Gangguan pencernaan
  • Mual
  • Diare
  • Muntah
  • Demam

3. Agen antiplatelet

Efek samping umum dari Penghambat trombosit glikoprotein[57,58]:

  • Pusing
  • Denyut jantung yang lambat ;
  • Sakit kaki
  • Nyeri panggul
  • Bengkak
  • Keringat meningkat
  • Berdarah
  • Penglihatan kabur
  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Kelelahan

Efek samping umum dari Penghambat agregasi trombosit[59,60]:

  • Sakit perut,
  • Mulas
  • Kantuk
  • Sakit kepala ringan.
  • Diare
  • Buang air besar tidak normal
  • Sakit kepala
  • Detak jantung cepat atau berdebar kencang.
  • Mimisan
  • Mudah memar atau berdarah.
  • Sesak napas
  • Ruam
  • Kelelahan

Efek samping umum dari Antagonis reseptor-1 yang diaktivasi protease[61]:

4. Efek samping umum dari Antagonis heparin[62]:

  • Hipotensi
  • Bradikardia
  • Reaksi kulit (misalnya, pembilasan, merasa kehangatan, urtikaria, edema)
  • Dyspnea
  • Mual
  • Muntah
  • Kelelahan
  • Nyeri punggung.

5. Efek samping umum dari Pengubah koagulasi lain-lain[63]:

  • Rasa yang tidak biasa atau tidak enak di mulut
  • Sakit kepala, pusing 
  • Mual , muntah
  • Nyeri, memar, gatal, bengkak, berdarah, hangat, atau ada benjolan keras tempat obat disuntikkan;
  • Hidung tersumbat, sakit tenggorokan ;
  • Ruam
  • Demam
  • Ruam ringan atau gatal

6. Efek samping umum dari pengubah koagulasi lain-lain[64]:

  • Rasa yang tidak biasa atau tidak enak di mulut
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri, memar, gatal, bengkak, berdarah, hangat, atau ada benjolan keras tempat obat disuntikkan;
  • hidung tersumbat, sakit tenggorokan
  • Ruam
  • Demam, menggigil, gejala flu

6. Efek samping umum dari agen perangsang platelet[65]:

  • Memar
  • Sakit kepala
  • Pusing 
  • Nyeri sendi, kelemahan otot atau nyeri tekan
  • Nyeri di lengan, kaki, atau bahu
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Kesulitan tidur
  • Batuk, mengi, dada sesak, kesulitan bernapas
  • Hidung tersumbat, bersin, nyeri sinus atau
  • Sakit di mulut dan tenggorokan Anda.
  • Mual
  • Diare
  • Demam
  • Anemia

7) Efek samping umum untuk trombolitik[66,]:

Inhibitor trombin oral sedang dalam masa pengembangan klinis untuk obat pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Obat ini telah memperoleh izin pemasaran di Eropa[67].

Semua obat pengubah koagulasi memiliki keunggulan masing-masing jika dibandingkan dengan antikoagulan tradisional seperti interval terapi, kurangnya efek, dan potensi interaksi dengan obat yang sangat rendah[68].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment