Sumatriptan: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sumatriptan pertama kali diterima oleh FDA pada tanggal 28 Desember 1992. Awalnya obat ini tersedia dalam bentuk injeksi subkutan. [1]

Sumatriptan termasuk ke dalam kelas obat tritan. Golongan obat ini mampu meredakan nyeri akibat migraine. [2]

Apa itu Sumatriptan?

Di bawah ini adalah beberapa informasi tentang sumatriptan yang disajikan dalam bentuk tabel. Informasi tersebut adalah indikasi, kontraindikasi, peringatan dan lain sebagainya: [1,3]

IndikasiMigraine, sakit kepala cluster
KategoriObat resep
KonsumsiDewasa
KelasSediaan antimigraine
BentukTablet, larutan injeksi, spray
KontraindikasiTidak digunakan untuk mencegah terjadinya migraine dan tidak digunakan pada pasien yang mengalami migrain basilar, migrain hemiplegia, migrain ophthalmoplegia. Pasien dengan riwayat serangan jantung atau stroke, gangguan fungsi hati berat, penyakit jantung iskemik, hipertensi yang tidak dikendalikan, penyakit pembuluh darah perifer, hipersensitif terhadap sulfonamide.
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sumatriptan:
→ Pasien yang memilikikecenderungan mengalami kejang-kejang
→ Pasien dengan faktor resiko koroner
→ Pasien yang memiliki aritmia jantung
→ Pasien dengan gangguan ginjal dan hati
→ Lansia, ibu hamil dan menyusui
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO / IV / Parenteral / SC / Nasal / IM (Diminum / infus / injeksi / injeksi jaringan subkutan / Ditetesi melalui hidung / Injeksi jaringan otot):
Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.

Manfaat Sumatriptan

Sumatriptan digunakan untuk menangani migraine. Obat ini juga dapat meredakan: [2]

Dosis Sumatriptan

Sumatriptan diberikan hanya pada pasien dewasa. Berikut ini adalah dosis sumtariptan yang dapat digunakan: [3]

Dosis Sumatriptan Dewasa

Nasal/ Dihirup melalui hidung
⇔ Migraine
→ Usia 12 s/d 17 tahun
→ Berikan 10 mg ke salah satu lubang hidung
→ Ulangi pemberian minimal 2 jam setelah pemberian dosis pertama jika gejala kembali kambuh
→ Maksimum dosis: 20 mg per 24 jam

→ Usia >18 tahun
→ Berikan 20 mg ke salah satu lubang hidung
→ Ulangi pemberian minimal 2 jam setelah pemberian dosis pertama jika gejala kembali kambuh
→ Maksimum dosis: 40 mg per 24 jam
Oral/Diminum:
⇔ Migraine
→ Usia >18 tahun
→ Berikan 50 s/d 100 mg
→ Jika migraine kembali kambuh berikan kembali obat pada rentang waktu 2 jam
→ Maksimum dosis: 300 mg per 24 jam
Subkutan/ Injeksi melalui jaringan subkutan
⇔ Migraine, sakit kepala cluster
→ Usia >18 tahun
→ Berikan 6 mg sebagai dosis injeksi tunggal
→ Jika gejala tidak menghilang, pemberian obat dapat diulangi minimal 1 jam sejak pemberian dosis pertama

Efek Samping Sumatriptan

Selain dapat mengatasi migraine, sumatriptin dapat menyebabkan beberapa gejala efek samping sebagai berikut: [3]

  • Hipertensi yang terjadi smentara
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Pusing
  • Peronaan
  • Kelelahan
  • Mengantuk
  • Lesu
  • Kejang-kejang
  • Mual
  • Muntah
  • Merasa panas
  • Kaku pada bagian tubuh
  • Kesemutan
  • Reaksi pada wilayah bekas suntikan
  • Iritasi pada selaput mukosa hidung
  • Epistaksis (mimisan)
  • Sakit kepala kambuh jika obat sering digunakan
  • Aritmia jantung
  • Serangan jantung

Adapun gejala yang penting diketahui untuk tenaga kesehatan yakni: [1]

  • Kardiovaskular
    • Umum (1% s/d 10%): nyeri dada, peronaan, nyeri pada leher, peningkatan tekanan darah sementara (terjadi segera setelah pemberian obat)
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): bradikardia (detak jantung lambat), hipertensi, hipotensi, palpitasi (jantung berdebar kencang), takikardia (detak jantung cepat), berbagai macam perubahan grafik EKG yang bersifat sementara
    • Jarang (kurang dari 0,1%): detak jantung abnormal, aritmia, pucat, fenomena Raynaud, vasodilatasi
    • Frekuensi tidak dilaporkan: aneurisma aorta abdomen, angina, aterosklerosis, lesi serebrovaskular, vasospasme arteri koroner, pembengkakan, blok jantung, sianosis perifer, flebitis, trombosis, iskemia jantung sementara
    • Laporan pasca pemasaran: sianosis, hipotensi, serangan jantung, palpitasi
  • Sistem saraf
    • Sangat umum (lebih dari 10%): pusing (10%), adanya rasa abnormal pada lidah (pada penggunaan obat berupa serbuk untuk hidung)
    • Umum (1% s/d 10%): adanya rasa tidak enak pada lidah, mengantuk, distonia, sakit kepala, hipoestesia, paraestesia (semua tipe), gemetar
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): sinkop
    • Jarang (kurang dari 0,1%): sulit berkonsentrasi, gangguan indera pembau, disartria, disestesia, hiperestesia, monoplegia/ diplegia, mioklonia, hemiplegia sementara
    • Frekuensi tidak dilaporkan: bradilogia, iskemia serebral, lesi serebrovaskular, sakit kepala cluster, kejang-kejang, kelumpuhan wajah, gangguan keseimbangan, peningkatan kewaspadaan, gangguan ingatan, migraine, disfungsi motorik, neuralgia, nistagmus, lumpuh, radikulopati, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan bicara
    • Laporan pasca pemasaran: vaskulitis sistem saraf pusat, infarksi serebelar, stroke, pendarahan subaraknoid, sindrom serotonin, arteritis temporal
  • Sistem pencernaan
    • Umum (1% s/d 10%): rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, disfagia, mual dan/ atau muntah
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): diare, refluks gatsroesofageal
    • Jarang (kurang dari 0,1%): buang angin/ sendawa, batu empedu, tukak saluran cerna
    • Frekuensi tidak dilaporkan: distensi abdomen, kolitis, sembelit, nyeri gigi, gangguan pada mulut dan lidah, gejala dispepsia, sensasi perut menggembung, gastritis, gastroenteritis, pendarahan saluran cerna, nyeri perut, muntah darah, liur berlebihan, hiposalivasi, obstruksi usus, kolitis iskemik, melena, gatal dan iritasi pada mulut, pankreatitis, pembengkakan kelenjar ludah, sulit menelan
  • Lainnya
    • Sangat umum (lebih dari 10%): perasaan geli, panas atau hangat, vertigo
    • Umum (1% s/d 10%): sensasi terbakar, menggigil, nyeri wajah, kelelahan, merasa tertekan, aneh, ketidaknyamanan pada rahang, malaise, nyeri/ kaku pada leher, kebas, sensasi menusuk, menyengat, dan pusing, sensasi berat pada kepala, lemas
    • Jarang (kurang dari 0,1%): demam, intoksikasi, sensasi dingin dan panas muncul bersamaan, pembengkakan anggota gerak, sensasi geli
    • Frekuensi tidak dilaporkan: aborsi, linglung, infeksi telinga, pendarahan telinga, mata dan tenggorokan, otitis eksternal, telinga terasa penuh, gangguan pendengaran, kehilangan kemampuan mendengar, penyakit Meniere, otalgia, overdosis, fotofobia, sensitif terhadap kebisingan, pembengkakan wajah, tinnitus
    • Laporan pasca pemasaran: tuli
  • Kulit
    • Umum (1% s/d 10%): berkeringat, alergi dermatitis kontak
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): kulit melepuh, eritema, gatal, ruam kulit
    • Jarang (kurang dari 0,1%): peningkatan kepekaan rasa sakit (tenderness) pada kulit
    • Frekuensi tidak dilaporkan: kulit kering/ bersisik, eksema, memar, keringat berlebihan, dermatitis seboroik, nodul kulit, kulit keriput
    • Laporan pasca pemasaran: vaskulitis alergi, angioedema, memburuknya luka sunburn, fotosensitif, kulit terbakar, kulit memerah parah, perubahan warna kulit, kulit merekah dan melepuh
  • Endokrin
    • Frekuensi tidak dilaporkan: peningkatan kadar thyrotropin stimulating hormone, kista endokrin, benjolan, hipotiroidisme
  • Genitourinari
  • Hematologi
  • Hati
  • Hipersensitivitas
    • Frekuensi tidak dilaporkan: reaksi hipersensitif dapat berupa hipersensitivitas subkutan sampai anafilaksis
  • Imunologis
    • Jarang (kurang dari 0,1%): influenza
    • Frekuensi tidak dilaporkan: herpes
  • Lokal
    • Sangat umum (lebih dari 10%): reaksi pada area bekas suntikan
    • Umum (1% s/d 10%): sensasi terbakar (pemberian secara nasal)
    • Frekuensi tidak dilaporkan: sensasi terbakar/ tersengat pada bagian bekas suntikan, pembengkakan, eritema, memar, pendarahan
    • Laporan pasca pemasaran: kontusi, indurasi, lipoatrofi, lipohipertrofi, nyeri, kemerahan, sensasi tersengat dan pendarahan pada subkutan, pembengkakan
  • Metabolisme
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): haus
    • Jarang (kurang dari 0,1%): dehidrasi, lapar, polidpsia, berkurangnya nafsu makan
    • Frekuensi tidak dilaporkan: gangguan cairan, retensi cairan, hiperglikemia, hipoglikemia, peningkatan berat badan, penurunan berat badan
  • Muskoskeletal
    • Umum (1% s/d 10%): kram otot, mialgia
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): rasa tidak nyaman pada persendiaan (nyeri, kaku, bengkak)
    • Jarang (kurang dari 0,1%): nyeri punggung, otot kaku, otot lemas
    • Frekuensi tidak dilaporkan: kelainan bentuk otot, artralgia, artritis, rheumatik artikular, sulit berjalan, kelainan cakram intervertebra, atrofi otot, kaku otot, peradangan muskoskeletal, tetanus, otot berkedut
  • Okular
    • Umum (1% s/d 10%): perubahan pada kemampuan melihat
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): iritasi mata, keluarnya air mata berlebihan, fotofobia
    • Frekuensi tidak dilaporkan: kelainan akomodasi mata, kebutaan, konjungtivitis, diplopia, kelainan sklera, pembengkakan mata, pendarahan mata, mata gatal, nyeri mata, kelainan otot mata eksternal, mata berkedip, keratitis, midriasis, skotoma, gangguan penglihatan
    • Laporan pasca pemasaran: neuropati iskemik optik, oklusi arteri retina, trombosis retina vena
  • Onkologi
    • Frekuensi tidak dilaporkan: neoplasma pada pituitari, neoplasma maligna primer pada payudara
  • Psikiatri
    • Umum (1% s/d 10%): cemas
    • Tidak umum (0,1% s/d 1%): agitasi, euforia, linglung, merasa santai
    • Jarang (kurang dari 0,1%): depresi, globus hystericus, histeria, gangguan tidur
    • Frekuensi tidak dilaporkan: agresif, apati, gangguan depresi, gangguan emosi, penyalahgunaan obat, halusinasi, kelainan neurotik, perubahan kepribadian, fobia, gangguan psikomotorik, stres, keinginan bunuh diri
  • Ginjal
  • Sistem pernapasan
    • Sangat umum (lebih dari 10%): rasa tidak nyaman pada hidung (s/d 11%; pada obat berbentuk serbuk untuk hidung)
    • Umum (1% s/d 10%): bronkospasme, gangguan/ rasa tidak nyaman pada rongga hidung/ sinus (pemberian melalui hidung dan subkutan), dispnea, rasa tidak nyaman pada tenggorokan, (pemberian melalui hidung), rhinitis (pemberian melalui hidung), rhinorrhea (pemberian melalui hidung)
    • Jarang (kurang dari 0,1%): penyakit saluran pernapasan bawah, cegukan, menguap
    • Frekuensi tidak dilaporkan: rrhinitis alergi, gangguan napas, bronkitis, batuk, peradangan hidung, sinusitis, peradangan saluran napas atas, kelainan pada suara
    • Laporan pasca pemasaran: sesak napas (salah satu gejala hipersensitif obat)

Detail Sumatriptan

Berikut ini adalah informasi mengenai sumatriptan secara lebih rinci yakni penyimpanan, cara kerja, dan lain sebagainya: [3]

PenyimpananNasal
→ Simpan pada suhu 30 ° C.
→ jangan simpan di freezer.
Tablet
→ Simpan pada suhu 30 ° C.
Larutan injeksi
→ Simpan pada suhu 30 ° C
Cara KerjaDeskripsi: sumatriptan adalah agonis serotonin yang bekerja secara kompetitif pada reseptor  5-HT1. Obat ini menyebabkan vasokonstriksi (menyempitkan pembuluh darah) pada arteri kranial dan/ atau proses peradangan neurogenis pada susunan sistem saraf. Keterlambatan pengosongan perut dapat terjadi sedikit namun signifikan.
Onset: Oral: 30 menit; intranasal: 15 menit; subkutan: 10 s/d 15 menit
Farmakokinetik
Penyerapan: penyerapan dari saluran cerna terjadi segera dan secara tidak sempurna (oral). Konsentrasi puncak di dalam plasma dicapai dalam waktu 2 jam (oral), 25 menit (subkutan), 1,5 jam (intranasal). Ketersediaanhayati untuk obat oral 14%, subkutan 96%, intranasal 16% yang mencapai subkutan
Penyebaran: terdapat di dalam ASI. Sebanyak 14% s/d 21% terikat pada protein.
Metabolisme: mengalami metabolisme lintas pertama secara besar-besaran oleh MAO tipe A
Ekskresi: dikeluarkan terutama melalui urin (sebagai turunan indole acetic acid dan senyawa glukuronide), melalui tinja (sebagai metabolit dan bentuk awal obat). Waktu paruh eliminasi: 2 jam
Interaksi dengan obat lain → Pemakaian bersama ergotamine dan senyawa terkait lainnya meningkatkan resiko reaksi vasospastik
→ Meningkatkan resiko sindrom serotonin jika digunakan bersama obat golongan SSRI, MAOI atau dalam rentang waktu 14 hari setelah penghentian pemakaian obat MAOI
→ Pemberian ergotamine dan senyawa terkait lainnya dalam rentang waktu 24 jam sebelum pemberian sumatriptan
Interaksi dengan makanan → Meningkatkan efek serotonergik dan efek samping jika diberikan bersama St John’s Wort

Pertanyaan Seputar Sumatriptan

Apakah sumatriptan dapat mengurangi frekuensi migraine?

Tidak bisa. Sumatriptan tidak dapat mengurangi frekuensi migraine atau mencegahnya. [1]

Bisakah sumatriptan diberikan untuk meredakan sakit kepala cluster?

Ya, bisa. Sumatriptan adalah obat bergolongan sulfonamide triptan yang digunakan untuk menangani migraine dan sakit kepala cluster. [4]

Apakah sumatriptan dapat diberikan pada pasien lansia?

Ya, bisa. Sumatriptan dapat diberikan kepada lansia (pasien dengan umur 65 tahun ke atas) dengan hati-hati. [1,3]

Bisakah sumatriptan dikonsumsi setelah makan?

Ya, bisa. Sumatriptan dapat dikonsumsi baik sebelum maupun sesudah makan. [1,3]

Bagaimana mengkonsumsi sumatriptan dengan benar?

Konsumsilah sumatriptan dengan menelannya secara keseluruhan. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya. [1]

Contoh Obat Sumatriptan (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut ini adalah beberapa merek dagang dari sumatriptan yakni: [1,3]

Brand Merek Dagang
Imitrex
Triptagic

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment