Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Acamprosate adalah obat yang digunakan untuk membantu kondisi kecanduan alkohol. Kecanduan adalah terganggunya proses kimia di otak seseorang, dan obat ini bekerja dengan membantu agar proses kimia di... otak kembali normal sehingga mengurangi efek kecanduan. Kecanduan merupakan suatu proses rumit yang membutuhkan kombinasi obat dan konseling. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki kondisi yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Acamprosate ialah jenis obat yang digunakan untuk membantu pecandu alkohol berhenti. [2]
Daftar isi
Tentang Acamprosate
Berikut ialah informasi penting mengenai obat acamprosate: [1]
Indikasi | Kecaduan alkohol |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat yang Digunakan untuk Ketergantungan Zat |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Gangguan hati berat (CrCl <30 mL / menit). → Gangguan ginjal berat (CrCl <30 mL / menit). → Menyusui |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan acamprosate: → Pasien dengan keinginan bunuh diri → Gangguan ginjal sedang (CrCl 30-50 mL / menit). → Lansia berusia > 65 thn → Wanita hamil |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menemukan resiko dan dampak buruk pada janin, tetapi karena bermanfaat, mungkin beberapa wanita hamil membutuhkannya. |
Acamprosate adalah obat untuk membantu kehilangan ketergantungan bagi para pecandu alkohol yang dijual dalam bentuk tablet. Obat ini hanya diperuntukkan bagi orang dewasa.
Manfaat Acamprosate
Manfaat obat acamprosate diantara lainnya ialah: [2, 3]
- Mempengaruhi bahan kimia di otak yang tidak seimbang pada orang yang kecanduan alkohol.
- Mengembalikan keseimbangan kimiawi di otak pada orang yang ketergantungan alkohol yang sudah berhenti.
- Acamprosate digunakan bersama dengan perubahan perilaku dan rehabilitasi untuk membantu seseorang yang sudah berhenti minum alkohol untuk berhenti total.
Dosis Acamprosate
Obat acamprosate diperuntukkan bagi orang dewasa dengan dosis pemakaian: [1]
Oral/Diminum: → Usia 18-65 tahun dengan berat badan ≥60 kg: 666 mg tiga kali sehari → Usia 18-65 tahun dengan berat badan <60 kg: 666 mg setelah sarapan, 333 mg setelah makan siang, dan 333 mg setelah makan malam. → Usia >65 thn tidak direkomendasikan. → Interval Dosis Minimum: Tiga kali sehari (Durasi pemakaian yang disarankan: 1 tahun) → Dosis sekali minum Maksimum: 666 mg → Dosis Maksimum: 666 mg |
Efek Samping Acamprosate
Sebagai obat resep dan memiliki manfaat, obat acamprosate memiliki efek samping.
Walau tidak semua efek samping bisa terjadi, perhatian medis diperlukan saat terkena gejala tersebut.
Efek Samping yang Paling Sering Dijumpai: [2]
- Perasaan sedih atau hampa yang ekstrim
- Perasaan takut
- Depresi berat
- Perasaan putus asa
- Perasaan sedih
- Gampang marah
- Kurang nafsu makan
- Kekurangan atau kehilangan kekuatan tubuh
- Kehilangan minat atau kesenangan
- Gugup
- Tidak bisa tidur
- Kelelahan
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit tidur
Efek Samping yang Kurang Umum Dijumpai: [2]
- Cedera karena kecelakaan
- Perasaan kembung pada perut
- Rasa terbakar, gatal, mati rasa, tertusuk, atau geli pada badan
- Pusing
- Mulut kering
- Udara atau gas berlebih di perut atau usus
- Gatal pada kulit
- Rasa sakit pada tubuh
- Kentut
- Berkeringat
Gejala Overdosis (segera pergi ke IGD bila terdapat beberapa gejala ini): [2]
- Sakit perut
- Pikiran kebingungan
- Sembelit
- Diare
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Berbicara melantur
- Intensitas buang air kecil meningkat
- Dysgeusia (terasa seperti logam di lidah saat mengecap)
- Kelemahan pada otot
- Mual
- Haus
- Kelelahan yang tidak biasa
- Muntah
- Penurunan berat badan
Info Efek Samping Acamprosate Tenaga Medis: [2]
1. Umum
Efek samping yang paling sering dilaporkan ialah diare, insomnia, kegelisahan, depresi, dan asthenia.
2. Pencernaan
- Sangat umum (10% atau lebih): Diare (hingga 17%).
- Umum (1% hingga 10%): Nyeri perut, sembelit, mulut kering, pencernaan yg terganggu, perut kembung, mual, dan muntah.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Disfagia, eruktasi, esofagitis, gastritis, gastroenteritis, perdarahan gastrointestinal, hematemesis, mual dan muntah, pankreatitis, dan pendarahan dubur.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Perut membesar, asites, kolesistitis, kolitis, ulkus duodenum, jumlah air liur meningkat, melena, ulserasi mulut, dan tukak lambung.
3. Saraf
- Umum (1% hingga 10%): Amnesia, pusing, sakit kepala, paresthesia, somnolence (senang tidur), syncope, pengecapan rasa di lidah jadi aneh, dan tremor.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Konvulsi (gerakan tubuh yang tiba-tiba dan terjadi secara tidak sadar), hipestesia, migrain, neuralgia, dan vertigo.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Ensefalopati, hiperkinesia, dan berkedut.
4. Kejiwaan
- Umum (1% hingga 10%): Pemikiran abnormal, kecemasan, depresi, insomnia, libido menurun, dan percobaan bunuh diri.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Mimpi yang tidak normal, agitasi, apatis, kebingungan, halusinasi, memusuhi orang lain, melukai diri sendiri, overdosis disengaja, libido meningkat, neurosis, ide bunuh diri, dan putus obat.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Ingin meminum alkohol lagi, depersonalisasi, bertingkah liar, reaksi paranoid, dan psikosis.
- Frekuensi tidak dilaporkan: Gugup.
5. Jantung
- Umum (1% hingga 10%): Nyeri dada, hipertensi, jantung berdebar, edema perifer, dan vasodilatasi.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Angina pektoris, pendarahan, hipotensi, infark miokard, flebitis, hipotensi postural, takikardia, dan varises.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Kardiomiopati, tromboflebitis dalam, gagal jantung, oklusi arteri mesenterika, dan syok.
6. Pernapasan
- Umum (1% hingga 10%): Bronkitis, intensitas batuk meningkat, dispnea, faringitis, dan rinitis.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Asma, epistaksis, dan radang paru-paru.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Laryngismus dan embolus paru.
7. Kulit
- Umum (1% hingga 10%): Pruritus, ruam makulopapular, ruam, dan berkeringat.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Jerawat, alopesia, kulit kering, ekimosis, eksim, dermatitis eksfoliatif, urtikaria, dan ruam vesiculobullous.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Edema wajah, alergi matahari, dan psoriasis.
8. Metabolisme
- Umum (1% hingga 10%): Anoreksia, nafsu makan meningkat, dan kenaikan berat badan.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Avitaminosis, diabetes mellitus, asam urat, hiperglikemia, hiperurisemia, haus, dan penurunan berat badan.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Hiponatremia dan dehidrogenase laktat meningkat.
9. Tulang
- Umum (1% hingga 10%): Arthralgia, sakit punggung, dan mialgia.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Kram kaki dan nyeri leher.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Miopati, artritis reumatoid, dan tortikolis.
- Frekuensi tidak dilaporkan: Patah tulang.
10. Alat Kelamin
- Umum (1% hingga 10%): Ketiadaan gairah seksual dan impotensi.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Metrorrhagia, abnormalitas fungsi seksual, intensitas buang air kecil meningkat, inkontinensia urin, infeksi saluran kemih, dan vaginitis.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Ejakulasi abnormal, hematuria, menoragia, nokturia, poliuria, dan rasa ingin buang air kecil secara mendesak.
11. Imun
- Umum (1% hingga 10%): Flu dan infeksi.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Abses.
12. Mata
- Umum (1% hingga 10%): Penglihatan abnormal.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Ambliopia.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Diplopia, opthalmitis, dan sensitif terhadap cahaya.
13. Hati
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Jumlah alanine aminotransferase meningkat, jumlah aspartate aminotransferase meningkat, bilirubinemia, hepatitis, sirosis hati, dan fungsi hati abnormal.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Alkaline phosphatase meningkat.
14. Darah
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Anemia, eosinofilia, limfositosis, dan trombositopenia.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Leukopenia, limfadenopati, dan monositosis.
15. Hipersensitivitas
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Reaksi alergi.
- Sangat jarang ( kurang dari 0,01%): Reaksi anafilaksis, angioedema, dan reaksi hipersensitivitas.
16. Ginjal
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Kreatinin meningkat dan batu ginjal.
- Laporan pasca pemasaran: Gagal ginjal akut.
17. Kelenjar endokrin
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Gondok dan hipotiroidisme.
18. Kanker
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Karsinoma hati.
19. Lainnya
- Umum (1% hingga 10%): Cedera tak disengaja, asthenia, tubuh kedinginan, dan sakit.
- Tidak umum (0.1% hingga 1%): Tuli, demam, hernia, malaise, dan tinnitus.
- Jarang ( 0.01% hingga 0.1%): Kematian mendadak.
Detail Acamprosate
Berikut ialah rincian obat acamprosate: [1]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan pada suhu ruangan 25°C. |
Pemberian Obat | Harus diminum bersamaan dengan makanan. Minum saat waktu makan. |
Cara Kerja | Deskripsi: Acamprosate mempengaruhi keseimbangan GABA dan neurotransmiter glutamat dengan mengurangi transmisi glutamatergik dan modulasi neuronal hyperexcitability. Penyerapan: → Perlahan diserap dari saluran pencernaan. → Mengurangi penyerapan bersama makanan. → Ketersediaan hayati: Sekitar 11%. → Waktu puncak konsentrasi plasma: 3-8 jam. Distribusi: → Melintasi penghalang antara darah-otak → Volume distribusi: Sekitar 1 L / kg. Ekskresi: → Melalui urin dengan bentuk obat yang tidak berubah → Waktu paruh eliminasi: 20-33 jam. |
Interaksi dengan obat lain | Peningkatan konsentrasi plasma dengan naltrekson. |
Interaksi dengan makanan | Makanan mengurangi penyerapan. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Diare dan hiperkalsemia pada overdosis kronis. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif. |
Gangguan ginjal | → <30 CrCl (mL / menit), dosis dikontraindikasikan. → 30-50 CrCl (mL / menit) dosisnya 333 mg tiga kali sehari. |
Gangguan hati | Parah: Dikontraindikasikan. |
Reaksi Obat yang Merugikan | → Mual → Muntah → Diare → Asthenia → Sakit perut → Pruritus → Ruam makulopapular → Depresi → Gejolak libido → Reaksi kulit bulosa → Reaksi hipersensitivitas (termasuk urtikaria) → Angioedema → Anafilaksis |
Penyuluhan Pasien | Obat ini dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, jika sedang berada dalam pengaruhnya, jangan berkendara atau mengoperasikan alat mesin. |
Parameter Pemantauan | → Pantau fungsi ginjal → Pantau tanda-tanda depresi dan / atau pemikiran bunuh diri. |
Sistem Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis | N07BB03 – acamprosate; Milik golongan obat yang digunakan untuk ketergantungan zat. |
Pertanyaan Seputar Acamprosate
Untuk apa obat acamprosate digunakan?
Obat acamprosate digunakan untuk membantu pecandu alkohol berhenti sehingga dapat melepas total kebiasaan buruk tersebut. [2]
Bagaimana cara kerja obat acamprosate dalam menangani kecanduan alkohol?
Acamprosate bekerja dengan mengurangi hasrat dan dorongan untuk minum alkohol. Obat ini memungkinkan orang yang minum obat untuk mengendalikan dorongan kembali minum alkohol lagi dan membantu untuk berkelanjutan. Akan tetapi, obat ini tidak membantu untuk berhenti total meminum alkohol. [5]
Apa yang terjadi jika tetap minum alkohol sambil mengkonsumsi obat acamprosate?
Jika minum alkohol saat mengkonsumsi obat acamprosate, teruskan minum obat dan hubungi dokter. Acamprosate tidak akan menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan jika minum alkohol selama pengobatan. [6]
Apakah obat acamprosate dapat digunakan untuk kecemasan?
Jika berjuang dengan kegelisahan, susah tidur, dan gelisah sejak berhenti minum alkohol dan merasa tergoda untuk minum alkohol lagi untuk meredakannya, maka acamprosate dapat membantu mengembalikan keseimbangan neurotransmiter otak dan meredakan gejala kecemasan, sehingga mengurangi keinginan untuk kembali meminum alkohol. [7]
Apakah obat acamprosate memberi pengaruh buruk kepada organ hati?
Banyak pasien dengan masalah penggunaan alkohol mengidap penyakit atau kerusakan. Acamprosate adalah satu-satunya obat untuk alkoholisme yang tidak dimetabolisme oleh hati, sehingga aman dikonsumsi untuk individu dengan penyakit hati. [8]
Apa yang terjadi jika berhenti minum obat acamprosate?
Acamprosate tidak memiliki efek berhenti minum yang berbahaya. Penggunaannya dapat dihentikan kapan saja. Secara umum, obat acamprosate tidak berbahaya, tetapi tetap berhati-hati saat mengkonsumsinya.
Contoh Obat Acamprosate (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini ialah obat bermerek yang mengandung acamprosate:
Brand Merek Dagang |
Campral |